P.Siantar, Aloling Simalungun
Ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Ustadz Abdul Somad, pembangunan Pondok Pesantren Tahfiz Arras- Sulaimaniyah di Jalan Nagahuta, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Siantar dimulai, Kamis (6/1/2021).
Peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Tahfiz Arras- Sulaimaniyah yang merupakan wakaf dari keturunan almarhum H Kamidin Saragih dan almarhumah Hj Sutarmi tersebut, juga dilakukan Wali Kota Siantar H Hefriansyah, Komandan Rindam, ketua MUI Siantar dan pihak keluarga diwakili, Julita Mada Saragih dan Bintar Saragih.
Julita Mada Saragih sebagai pembina sekaligus pendiri pondok pesantren melalui sambutannya mengatakan, Pondok Pesantren Tahfiz Arras dibangun di atas lahan seluas 1.250 M2 itu, atas kerja sama dengan Yayasan Sulaimaniyah dari Turki. Diupayakan akan beroperasi pada tahun ajaran 2023-2024 dengan menampung anak didik sebanyak 60 orang tingkat SMP.
“Metode pembelajaran khususnya untuk menghapal Alquran akan menggunakan tekhnik Abahata Al Jabari. Bagi yang sudah hapal 30 jus akan diberi bea siswa menuntut ilmu di Turki sebagai pusat Perguruan Tahfiz Arras- Sulaimaniyah,” ujar Julita Mada Saragih.
Sementara, Bintar Saragih yang dikenal sebagai anggota DPRD Siantar memaparkan, pendirian pondok pesantren tersebut berada di atas lahan orang tuanya sendiri dan itu sudah menjadi keinginan atau cita-cita kedua orang tuanya.
“Kami ada sembilan orang berkeluarga dan sepakat untuk melanjutkan cita-cita orang tua kami mewakafkan lahan yang semula merupakan rumah tempat kami dibesarkan. Semoga harta keluarga ini menjadi ladang amal yang mampu dimanfaatkan membangun anak-anak Indonesia khususnya anak dari Siantar sebagai penghapal Alquran,” ujar Bintar Saragih.
Sebelumnya, Ketua Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS), Liharman Saragih mengatakan sangat mengapresiasi pembangunan Pondok Pesantren Tahfiz Arras- Sulaimaniyah tersebut untuk menghidupkan pendidikan agama Islam khususnya bagi anak-anak di Kota Siantar maupun Kabupaten Simalungun.
Walikota H Hefriansyah melalui sambutannya juga sangat mendukung pembangunan Pondok Pesantren Tahfiz Arras- Sulaimaniyah. Karena akan mampu melahirkan anak-anak penghapal Alquran. Bahkan, wakaf yang diserahkan keluarga H Kamidin Saragih dan Hj Sutarmi diharap menjadi inspirasi bagi masyarakat lain untuk melakukan hal serupa.
Ustadz Abdul Somad melalui tausiah sekitar satu jam lebih, sempat memaparkan tentang sejarah Pondok Pesantren As Sulaimaniyah di Indonesia yang tidak terlepas dari sekolah Tahfiz Alquran di Turki. Sementara, Pondok Pesantren As Sulaimaniyah di Kota Siantar merupakan yang ketiga di Sumatera Utara.
Sementara, infaq atau lahan yang telah diwakafkan menurut Ustadz Abdul Somad merupakan harta kekayaan yang dapat dijadikan bekal saat pemiliknya sudah meninggal dunia. Karena, tidak ada harta atau kekayaan yang akan dibawa mati.
Selain memaparkan masalah manfaat dari wakaf atau infaq, Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan tentang masa depan anak-anak Indonesia yang saat ini memiliki banyak tantangan. Terutama terkait dengan pengaruh teknologi komunikasi atau internet.
“Kalau ada anak-anak yang waktunya terbuang percuma dalam penggunaan internet seperti game online, itu merupakan kesalahan dari orang tuanya sendiri,” ujar Ustadz Abdul Somad yang juga memperingatkan orang tua agar selalu mengawasi putra-putrinya dengan baik dan selalu membentenginya dengan ilmu agama.
Sementara, pada acara peletakan batu pertama tersebut, cucu dan cicit keluarga Kamidin Saragih yang mampu menghafal Alquran turut mengumandangkan hapalan mereka. Demikian juga anak-anak didik Pesantren As Sulaimaniyah yang selama ini sudah belajar tekhnik menghafal Alquran melalui metode Abahata Al Jabari. (In)
Discussion about this post