P.Siantar, Aloling Simalungun
Karena ada yang meninggal terindikasi Covid-19 dan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Siantar dari level I naik lagi ke level II, masyarakat diminta selalu mematuhi protokoler kesehatan (Prokes). Bahkan, Satpol PP tetap melakukan razia di lokasi-lokasi yang berpotensi mengundang kerumunan.
Pernyataan itu merupakan salah satu ketentuan yang mencuat melalui rapat evaluasi penanganan Covid-19 tahun 2022 yang dipimpin Walikota H Hefriansyah. Berlangsung di ruang data Pemko Siantar, Jumat (7/1/2022).
“Awal Januari 2022, terjadi peningkatan aktifitas masyarakat. Bahkan, saat malam tahun baru, kita meminta supaya lampu jalan di areal perkotaan dipadamkan. Selain itu, kita berhasil menghentikan kegiatan kembang api di lapangan H Adam Malik,” ujar Kakan Satpol PP, Robert Samosir sembari mengatakan kesadaran masyarakat terhadap Prokes memang menurun.
Sementara, sanksi yang diberikan masih sebatas sanksi sosial dan administrasi. Belum mengarah kepada sanksi pidana atau denda. Untuk itu, Peraturan Walikota terkait Prokes sebaiknya dipertimbangkan untuk dijadikan Peraturan Daerah (Perda).
Terkait vaksinasi, Wakapolres Siantar Kompol Ismawansyah mengatakan, Polres terus gencar melakukan vaksinasi seperti yang juga dilakukan TNI. Namun, kendala paling utama adalah vaksinasi untuk kalangan lanjut usia.
“Khusus kalangan lanjut usia saat pelaksanaan vaksinasi yang kita lakukan, memang terkendla masalah mobilitas atau kehadiran. Namun, kepada pihak kecamatan kita minta melakukan pendataan dan kita siap melakukan vaksinasi door to door” ujar Wakapolres.
Lebih lanjut dikatakan, khusus vaksinasi untuk kalangan anak-anak usia 6 tahun sampai 11 tahun perlu lebih ditingkatkan dan itu sudah mulai dilaksanakan Polres dengan bertahap. Sedangkan soal kendala, masih ada orang tua belum mengizinkan putra-putrinya untuk mengikuti vaksinasi.
“Kepada Dinas Pendidikan kita harap lebih intens mengajak anak sekolah mengikuti vaksin dan menggugah para orang tua mengizinkan anak-anaknya mengikuti vaksin. Kemudian, isu-isu negatif tentang dampak vaksinasi harus bisa dinetralisir,’ ujar Wakapolres.
Pada kesempatan tersebut, Kadis Kesehatan Kota Siantar melaui dr Rika mengatakan, pencapaian vaksinasi dosis pertama tahun 2021 di kota Siantar sudah melebihi target. Kemudian, soal vaksinasi untuk usia 5 sampai 11 tahun harus ditingkatkan.
Untuk itu, akan dilakukan vaksinasi lanjutan dengan target sebanyak 22.566 siswa. Dan, itu mulai dilakukan Jumat (7/1/2022) sampai Selasa (11/1/2022).
“Kalau soal terpapar Covid-19 di Kota Siantar tahun 2021 berkurang dibanding tahun 2022 dan itu didominasi kaum perempuan Selanjutnya, awal tahun 2022 ada yang meninggal dan yang terditeksi Covid-19 justru yang datang ke Siantar seperti dari Pekan Baru, Padang dan Simalungun,“ papar dr Rika
Pada rapat yang dipandu Sekretaris Tim Satgas Covid-19, Sofian Purba yang juga dihadiri sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko.
Walikota Siantar membenarkan bahwa aktifitas masyarakat saat kota Siantar turun ke level 1 tetapi naik lagi ke level 2, memang semakin meningkat.
Kemudian, terkait semakin rendahnya kesadaran masyarakat mematuhi Prokes juga disinggung Walikota agar tetap dilakukan pengawasan. Hanya saja, soal sanksi pidana kepada pelanggar Prokes belum begitu prioritas. Namun, perlu pembahasan berbeda. Artinya, pendekatan persuasif seperti selama ini, sudah cukup baik dan perlu lebih intens dengan memberdayakan Satgas di tingkat Kcamatan dan Kelurahan.
“Masalah Covid-19 bukan main-main. Bahkan lima sampai tujuh tahun mendatang perlu perhatian apalagi sekarang ada varian baru Omicorn yang penularannya lebih cepat dari varian sebelumnya seperti Alfa dan Omega,” ujar Walikota.
Untuk itu, peningkatan vaksinasi masyarakat kota Siantar terkhusus kalangan lanjut usia dan anak-anak usia 5 tahun sampai 11 tahun perlu dimaksimalkan. Karena Covid-19 belum diketahui kapan akan berakhir, Walikota minta supaya kerjasama antara Pemko, TNI dan Polri yang selama ini sudah baik lebih ditingkatkan.
“Sekali lagi, mari kita waspadai varian Omicorn dengan tetap menerapkan 5 M. Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan dan Mengurangi mobilitas.
Paling penting, penerapan Pembelajaran Tatap Muka seratus persen yang akan dilakukan tetap dalam pengawasan ketat,” ujar Walikota mengakhiri. (In)
Discussion about this post