P.Siantar, Aloling Simalungun
Prosesi Salib, perjalanan menuju Bukit Golgata tempat Yesus di Hukum mati di dramakan Sekolah Minggu GKPS Peniel bersama jemaat pada Jum,at 7 April 2023 pagi pagi benar dimulai dari GKPS Peniel terus ke Jalan Kain Batik, ke Jalan Uis Gara, Simpang Jalan Jawa dan kembali Jalan Bali, ke Jln Pdt J Wismar Saragih, Kompleks Balai Bolon dan ke “Bukit Tengkorak” di depan rumah Ephorus GKPS.
Setelah Yesus yang diperankan anak sekolah minggu Mikael Purba di Paksa memikul Salib dari “Gedung Pengadilan Pontius Pilatus” dari GKPS Peniel maka ada Simon dari Kirene yang baru datang dari luar kota juga di paksa memikul salib oleh tentara yang diperankan anak anak sekolah minggu menggantikan Yesus memikul salib yang dalam hal ini diperankan oleh Ephorus GKPS Pdt Dr Dedy Fajar Purba yang memikul Salib sampai Jalan Pdt J Wismar Saragih dan kembali bergantian memikul salib oleh Durvan Saragih Pembimbing Sekolah Minggu Peniel, Jakarson Saragih, Joni Susanto Purba, Hendisen Saragih, Biben Sinaga, Joel Saragih, Juandri Purba, Sahrum Girsang sampai tiba di Bukit Golgota.
Sebelumnya anak anak sekolah Minggu mendramakan bahwa Yesus dibawa ke Pontius Pilatus dan menyidangkannya dan juga terpaksa membebaskan Barabas yang adalah penyamun setelah didesak massa dan Yesus yang tidak ditemukan kesalahannya itu juga diserahkan untuk disalibkan oleh tuntutan massa.
Anak sekolah Minggu Yang mengambil peran Yesus berjalan didepan mengenakan jubah putih dan dikawal oleh tentara mengenakan kostum helm dan pakaian seragam tentara Romawi lengkap dengan tombaknya. Sementara yang memikul salib sebagai Simon orang Kirene dibelakang Yesus dan perempuan perempuan sebagai Maria, Yoses dan Salome dan perempuan lain di belakang sambil menangis dan seratusan jemaat GKPS Peniel mengikuti dari belakang. Lebih kurang satu jam perjalanan baru tiba di bukit tengkorak di depan rumah Ephorus GKPS.
Di perjalanan, guru guru sekolah Minggu bersama pemuda, bapa dan perempuan bernyanyi lagu lagu rohani dan anak sekolah Minggu meneriakkan berkali kali “salibkan dia” !
Banyak orang terharu melihat adegan Yesus disalibkan bersama dua penyamun dikiri kanan Yesus dan efek darah dari kepala, tangan dan kaki dan wajah serta seluruh tubuh berlumuran darah dan teriakan Yesus ketika di paku membuat suasana mencekam dan mengharukan.
“Hanya oleh darah Yesus” lagu yang begitu syahdu dinyanyikan semua perempuan anak sekolah Minggu sembari memandang Yesus yang tersalib berlumuran darah.
Setelah mereka membacakan liturgi makna Salib, Darah, bilur bilur Yesus di atas bukit dan jemaat di bawah turut merasakan makna penyaliban-pengorbanan Yesus.
Setelah selesai bernyanyi Ephorus GKPS memimpin Doa berkat.
Selesai acara sembari istirahat Seksi Bapa GKPS Peniel menghidangkan Roti tidak beragi, dan meneruskan dengan pertandingan melukis mewarnai Salib yang di ikuti anak anak Sekolah Minggu, Pemuda.
Menurut Raido Purba Ketua Sekolah Minggu GKPS Peniel Prosesi Salib ini selalu dilakukan tiap tahun bersama jemaat dan tahun ini melakonkan Markus 14 dan 15 dan kenapa harus pagi pagi benar dijelaskannya bahwa Sidang Pontius Pilatus itu pagi pagi benar dan Yesus disalibkan pukul sembilan pagi.
Dan juga untuk memaknai malam sebelum Yesus disalibkan anak sekolah Minggu kelas besar dan remaja bersama pemuda menginap di Gereja merenungkan Perjamuan Akhir, Membasuh Kaki, di Taman Getsemani Berdoa, berdiang-api unggun sembari mendengarkan suara ayam berkokok ketika Petrus menyangkal Yesus tiga kali. Kegiatan ini dipandu Pdt Grace Ana Purba.(hp)
Discussion about this post