Simalungun, Aloling Simalungun
Partuha Maujana Simalungun (PMS) Kabupaten Simalungun mengecam dan menyayangkan sikap sejumlah komisioner KPU Simalungun, yang boleh dikatakan tidak ber “etika” karena sudah merampas hak orang lain dalam hal ini”simbol-simbol budaya Simalungun”.
KPU Simalungun seharusnya mereka menggunakan “gotong ” dan suri suri “Simalungun pada acara resmi yang mewakili budaya asal daerahnya yaitu Kabupaten Simalungun, yaitu pada acara Rapat Konsolidasi Nasional kesiapan pilkada 2024 yang diselenggarakan KPU RI di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dari foto yang didapat pengurus PMS Kabupaten Simalungun dan tersebar luas di media sosial bahwa para komisioner menggunakan topi/atribut Batak Toba.
Tampak Ketua KPU Simalungun, Johan Septian Pradana (tengah) Anggota Faisal Hamzah (kanan) Martua Hutapea (kiri), dalam acara konsolidasi bertempat di JCC Senayan Jakarta, memakai topi adat batak toba, bukan memakai gotong sesuai pakaian adat Simalungun.
Demikian dikatakan Sekretaris Partuha Maujana Simalungun Robinhood Purba SME didampingi Wakil Ketua Baren Saragih SH, Rabu (21/8/2024).
Dikatakan PMS Kabupaten Simalungun mendesak agar KPU Simalungun untuk menerapkan penggunaan pemakaian “gotong “dan suri suri serta ragi pane “Simalungun pada acara resmi terlebih lagi di kegiatan-kegiatan nasional.
Dalam hal ini, Robinhood juga meminta
kepada Pemkab Simalungun dalam hal ini Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga agar lebih tegas untuk menunjuk jati dirinya sebagai orang Simalungun di sejumlah kegiatan-kegiatan resmi terlebih di event nasional, karena hadir disana adalah mewakili kabupaten Simalungun bukan kabupaten Toba atau lainnya” tutup Robinhood.
Sementara Ketua KPU Simalungun, Johan Septian yang dikonfirmasi alolingsimalungun Kamis (22/8/2024) foto mereka yang sudah banyak beredar di medsos menggunakan dress code untuk seluruh peserta konsolnas (Konsolidasi Nasional) dari Sumut,” ujarnya.
Johan Septian menjelaskan, bahwa sesuai surat undangan KPU RI dalam kegiatan Konsolnas bahwa setiap peserta mengenakan penutup kepala yang jenisnya ditentukan oleh KPU Propinsi masing-masing. Atas dasar surat itu, KPU Sumatera Utara memberikan arahan agar seluruh KPU Kabupaten/Kota se Sumatera Utara diseragamkan untuk menggunakan Sortali.
“Kita diseragamkan oleh KPU Propinsi. Sama dengan 32 Kabupaten/Kota lainnya,” ujar Johan Septian.
Johan juga menyampaikan bahwa mereka selama ini bangga dengan kearifan lokal budaya Simalungun yang diwujudkan melalui jingle pilkada yang kental dengan aransemen musik Simalungun.
“Dan dalam acara-acara khusus kami juga mengenakan pakaian adat Simalungun kami sangat menghargai kearifan budaya Simalungun, pungkas Ketua KPU Simalungun menjawab pertanyaan wartawan. (tp/js)