P.Siantar, Aloling Simalungun
Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (DPC-PIKI) Kota Pematang Siantar menggelar Diskusi Publik dengan Thema “Siantar Dahulu, Sekarang dan Masa yang akan Datang” di Gedung Serba Guna Pemko Siantar Sabtu (24/5/2025).
Wakil Ketua PIKI Marganda Purba dalam laporannya mengatakan bahwa Diskusi Publik dihadiri berbagai elemen masyarakat Kota Pematang Siantar Mahasiswa, Dosen, Pemuda, LSM, dan Organisasi Masyarakat dan menampilkan panelis Prof Dr Hisarma Saragih MHum yang merupakan Direktur Pasca Sarjana Universitas Simalungun (USI) sekaligus pemerhati budaya, Dewan Pakar DPC PIKI Kota Pematangsiantar sekaligus dosen di Universitas Prima Indonesia Robert Tua Siregar MSi PhD CIMBA CDev CQir, dan Dewan Pakar DPC PIKI Kota Pematangsiantar sekaligus pemerhati pemerintahan Ir Reinward Simanjuntak. Sedangkan moderator dosen FKIP USI Dr Rohdearni W Sipayung MHum MM.
Ketua PIKI Siantar Basrin Aditama Nababan SE dalam pidato pembukaannya mengatakan
Diskusi Publik diharapkan bisa jadi percikan api menyalakan obor untuk menemukan cara untuk merumuskan berbagai program untuk memajukan Kota Pematang Siantar ditengah banyaknya tantangan yang dihadapi.
Ketua DPC PIKI Kota Pematangsiantar Basrin A Nababan SE mengucapkan terima kasih kepada Pemko Pematangsiantar yang telah mendukung kegiatan tersebut. Ia mengajak semua menatap wajah Kota Pematangsiantar hari dengan jujur. Kota Pematangsiantar, katanya, memiliki sejarah yang panjang, sebuah kota yang pernah berjaya. Di tengah tantangan global dan tantangan lainnya, katanya, Kota Pematangsiantar harus terus berbenah.
“Apakah kita mampu menciptakan peluang baru, dengan sejumlah destinasi yang layak untuk dikunjungi? Kota Pematangsiantar merupakan gerbang menuju Danau Toba,” tandasnya.
Selanjutnya Sekjend GKPS Pdt.Dr.Paul Ulrich Munthe mengingatkan Siantar yang majemuk masing masing komunitas diharapkan memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Kota Pematang Siantar. Gereja mengingatkan bagaimana setiap orang bisa mensejahterakan kota dimana kita berada.
Siantar kota yang menjadi perhatian bersama Siantar terdapat pusat gereja juga beberapa sekolah kristen, seharusnya Siantar menjadi penghasil kaum intelektual untuk bangsa Indonesia ujarnya.
Sekjend GKPS juga mengharapkan PIKI ikut berjuang mengembalikan Siantar menjadi Kota paling toleran di Indonesia.
Ketua PD-Muhamadiyah Siantar Sailanto Nasution mengapresiasi Diskusi Publik yang diselenggarakan PIKI.
Kita harapkan Diskusi Publik bisa membuahkan ide dan pikiran untuk kemajuan kota Pematang Siantar ujarnya.
Sementara itu Walikota Pematang Siantar Wesly Silalahi diwakili Sekda Junedi Sitanggang mengingatkan Pematang Siantar adalah kota dengan sejarah yang kaya dan budaya yang beragam. Dahulu kota ini berkembang sebagai pusat perdagangan dan pendidikan di kawasan Sumatera Utara (Sumut), dengan masyarakatnya yang dikenal ramah, terbuka, dan toleran.
“Warisan budaya dan sejarah inilah yang menjadi fondasi kuat bagi pembangunan kota kita hingga saat ini,” sebut Wali Kota.
Pemerintah kota (Pemko) terus berupaya menghadirkan berbagai program pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, reformasi birokrasi, pelayanan publik yang lebih baik, serta pembangunan infrastruktur yang merata dan berkelanjutan.
Kita tidak boleh berpuas diri, tantangan ke depan semakin kompleks. Oleh karena itu, forum diskusi publik seperti ini merupakan momen yang sangat penting. Kita butuh masukan, kritik, dan ide-ide segar dari semua elemen masyarakat guna mewujudkan Kota Pematangsiantar yang Cerdas, Sehat, Kreatif, dan Selaras,” sebut Wesly dalam sambutan tertulisnya.(tp)