P.Siantar, Aloling Simalungun
Sekarang sudah banyak pendeta perempuan di GKPS dan sudah diterima dengan baik oleh warga GKPS demikian juga sintua/penetua perempuan juga sudah merupakan hal yang biasa di seluruh jemaat GKPS. Dengan pengalaman ini ada manfaatnya kalau pimpinan sinode GKPS sekarang diisi oleh seorang pendeta perempuan
Hal tersebut dikatakan Dr.Sarmedi Purba Ketua Dewan Pimpinan Pusat Pemangku Adat dan Cendikiawan Simalungun (DPP-PACS) kepada Aloling Simalungun Senin (16/6/2025).
Dr.Sarmedi Purba SPOG mengatakan perlu diketahui bahwa seksi yang paling aktif dan berbobot dalam kehidupan jemaat di GKPS saat ini adalah seksi inang/perempuan, worth trying, kata pepatah ujarnya.
Seingat saya pendeta perempuan pertama GKPS Pdt Minaria br Saragih, putri dari Pdt Jaulung Wismar Saragih menjadi pendeta di Simalungun, waktu itu masih HKBP Simalungun, sekitar tahun 1970 – 1980 Pdt Minaria menjadi pendeta HKBP dimana suaminya Pdt W Sihite adalah dosen STT HKBP yang kemudian menjadi pendeta HKBP di Jakarta, terakhir Pdt Minaria melayani di HKBP Rawamangun Jakarta ujar Dr.Sarmedi Purba SPOG.
Kemudian disusul pendeta perempuan, Pdt Debora, ibunda dari Pdt Dr Martin Lukito Sinaga, dosen Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta, namun Pdt Debora yang terkenal disukai khotbahnya gagal juga jadi pendeta GKPS. Pendeta pertama GKPS adalah Pdt.V Perpetua br Purba, putri dari Pdt Petrus Purba yang meneruskan penerjemahan alkitab ke bahasa Simalungun. Kemudian ada lagi Pdt.Enida Girsang (alm) yang juga merupakan pionir pendeta perempuan GKPS.
Dikatakan Dr.Sarmedi Purba SPOG saat ini ada Pendeta Perempuan GKPS yaitu Pdt.Dr. Darwita Purba yang memiliki pengalaman di Kantor Sinode GKPS dan memiliki pendidikan S3 yang menurut saya memiliki potensi menjadi Pimpinan Sinode GKPS. Semangat keperempuanan GKPS perlu dibesarkan terutama untuk meningkatkan pelayanan Gereja kepada jemaat ujar Dr.Sarmedi Purba SPOG.(tp)