P.Siantar, Aloling Simalungun
Saat hujan tiba, sejumlah lokasi di Kota Siantar selalu banjir. Bahkan, meski hanya berlangsung beberapa saat, air begitu cepat menggenangi badan jalan. Sehingga, aktifitas perekonomian masyarakat selalu terganggu.
Seperti yang berlangsung pada dua hari terakhir, Rabu (13/9/2022) dan sebelumnya, Selasa (13/9/2022). Badan jalan di sejumlah lokasi kota Siantar begitu cepat terendam. Awalnya, hujan masih seperti gerimis. Namun menjelang 15 menit kemudian, mulai deras dan air berangsur-angsur menggenang badan jalan. Selanjutnya semakin tinggi dan hampir mencapai betis orang dewasa.
Di persimpangan Jalan Kartini-Jalan MH Sitorus. Persisnya di depan kantor Majelis Ulama Islam (MUI) Pematang Siantar yang bersebelahan dengan SMP Negeri 4, sejumlah pedagang kaki lima mulai mengangkat barang dagangan masing-masing.
Selain itu, genangan air ditemukan juga di persimpangan Jalan Kartini-Jalan Rajamin Purba. Paling parah di depan SMP Negeri II yang airnya mengalir deras ke Jalan Maluku Bawah karena posisinya lebih rendah.
Demikian juga di Jalan Merdeka depan SD Muhammadiyah simpang Jalan Cokro Sampai depan Rumah Sakit Vita Insani. Genangan air yang mengundang banjir juga ditemukan di Jalan Ade Irma lewat Jalan Serdang sampai simpang Jalan Patuan Nanggi. Kemudian, Jalan Patuan Anggi seberang Polsek Siantar Utara.
Selanjutnya, dari berbagai informasi yang dihimpun, lokasi lain yang menjadi langganan banjir, Jalan Wahidin, Jalan Sutomo. Jalan DI Panjaitan, Jalan Melanton, Jalan Pane, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Jawa, Jalan Madura Bawah serta di sejumlah kelurahan lainnya.
Sementara, akibat genangan air tersebut, lobang yang menganga di badan jalan menjadi samar. Sehingga, para pengendera sepeda motor terpaksa harus ekstra hati-hati agar tidak mengundang kecelakaan lalu lintas. Kemudian, tidak sedikit pula terpaksa harus berhenti dan berteduh di depan pertokoan ataudi lokasi lainnya.
“Wah, tak sampai dua jam hujan, jalanan sudah banjir. Penyebab utama karena lobang dari badan jalan menuju drainase banyak tersumbat. Seperti yang di depan kantor MUI ini,” ujar Pendi Siregar yang berteduh di depan kantor MUI Pematangsiantar.
Selama ini, kondisi banjir yang terjadi di sejumlah lokasi kota Siantar begit usering disoroti DPRD Siantar. Bahkan, menjdi salah satu rekomendasi yang disampaikan kepada Pemko Siantar agar segera diantisipasi.
“Kalau DPRD Siantar dari berbagai fraksi sering menyoroti kondisi banjir itu. Tapi, Pemko seperti tak perduli. Padahal, banjir dapat mempercepat kerusakan badan jalan,” ujar Ilhamsyah Sinaga anggota DPRD Siantar dari Fraksi Demokrat.
Antisipasi banjir yang direkomendasi itu, Pemko Siantar diminta membentuk Tim Lintas sektoral yang digawangi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Kemudian, ada juga rekomendasi agar Pemko kembali mengaktifkan penggali parit dalam rangka normalisasi parit.
Soal drainase tidak berfungsi maksimal dan mengundang banjir dikatakan masalah lama yang tak kunjung tuntas. Bahkan, masyarakat sudah sering menyampaikan keluhan agar menjadi perhatian Pemko melalui dinas terkait.
Anggota DPRD Siantar, Frengki Boy Saragih dari Komisi III yang membidangi pembangunan fisik berpendapat, drainase yang tidak berfungsi maksimal sebagai penyebab banjir harusnya segera ditangani . Namun, meski menjadi problema lama tetapi tak kunjung tuntas, Pemko Siantar menurutnya tidak peka terhadap masalah kepentingan umum.
“Pemko tidak peka dengan kepentingan umum. Terbukti, serapan anggaran untuk pembangunan fisik khususnya perbaikan drainase tahun 2022, masih sangat rendah. Itu salah satu indikasi bahwa Pemko memang tidak peka terhadap keluhan masyarakat,” ujarnya.
Kemudian, terkait belum dikerjakannya proyek fisik yang berkaitan dengan kepentingan umum itu, Frengki Boy menduga ada yang tidak beres di kalangan internal Pemko Siantar. “Kalau proyek belum juga dikerjakan pdahal, sudah memasuki bulan September, dugaan kita tentu ada masalah. Atau apa ada yang akan memonopoli pekerjaan?” ujarnya sembari bertanya.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Siantar, Dedy Setiawan Dedy Setiawan mengatakan, soal serapan anggaran untuk pembangunan fisik dari APBD Siantar 2022 termasuk pembangunan drainase, masih dalam proses tender.
Selain masih dalam proses tender, juga menunggu hasil analisa harga material yang fluktuasi dan penyesuaian karena berkorelasi dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). “Kalau tidak ada halangan, bulan Septeber 2022 ini, proyek fisik akan dimulai,” ujarnya.(In)
Discussion about this post