P.Siantar, Aloling Simalungun
Sebagian masyarakat memandang politik sebagai aktifitas bernilai negatif . Karena mengandung nilai nilai kelicikkan, hipokrasi, ambisi buta, penghianatan, penipuan dan berbagai konotasi buruk yang dilekatkan.
Selain itu ada berpendirian bahwa politik tidak perlu dikaitkan dengan moralitas agama. Sebagai contoh, ada politisi dari pondok bergelar kiyai, berpindah dari satu partai politik (parpol) ke parpol lain, mengatakan bahwa politik itu urusan kehidupan duniawi yang hanya permainan saja.
Pernyataan itu disampaikan, Chairul Azhar sebagai nara sumber Muzakarah Dakwah dan Politik Untuk Generasi Muda Islam yang digelar Komisi Pemuda dan Seni Budaya Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Siantar. Berlangsung di aula MUI Kota Siantar, Minggu (23/10/2022)
Chairul Azhar yang mengusung materi “Antara Dakwah dan Politik” menjelaskan, kegiatan politik tidak perlu bertentangan dengan kegiatan dakwah. Sekaligus menghilangkan persepsi yang salah tentang politik dan juga tentang da’wah. Padahal, politik sebagai alat dakwah serta pentingnya profesionalisme politik dari tujuan Islam.
Politik sebagai alat dakwah memiliki peraturan yang harus ditaati. Di antaranya , dilarang melakukan kekerasan dan paksaan, tidak boleh menyesatkan, tidak boleh menjungkirbalikkan dan tidak diperkenankan penggunaan-penggunaan induksi-psikotropik yang mengelabui masyarakat.
“Di samping itu keterbukaan, kejujuran, rasa tanggungjawab, serta keberanian menyatakan yang benar adalah benar. Dan yang salah adalah salah harus menjadi ciri-ciri politik yang berfungsi sebagai sarana dakwah,” ujarnya.
Sebelumnya, Hamzah Purba sebagai Ketua Komisi Pemuda dan Seni Budaya Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Siantar, melaporkan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindaklanjut dari Rakerda MUI Kota Siantar ke 4 di Brastagi tahun 2021 lalu.
Selain Chairul Azhar, nara sumber lainnya, Ketua MUI Kota Siantar, Drs H M Ali Lubis. Para peserta terdiri dari Organisasi Kepemudaan Islam se Kota Siantar , pengurus MUI Kota Siantar dari masing-masing komisi dan pengurus MUI Kecamatan.
Pada acara pembukaan Muzakarah Dakwah dan politik Untuk Generasi Muda Islam tersebut, Zainal Siahaan wakil Ketua MUI Kota Siantar mengatakan, kegiatan tersebut tentu sangat positif dan para generasi muda harus memahami dan melaksanakan materi para nara sumber.
Hal senada disampaikan, H Badri Kalimantan pada acara penutupan. Untuk itu, kaum muda yang menjadi peserta harus memahami bagaimana tentang politik sebagai alat dakwah. Sehingga, politik yang dilakukan benar-benar bermanfaat bagi ummat. (In)
Discussion about this post