P.Siantar, Aloling Simalungun
Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat, Majelis Ulama Islam (MUI) Kota Pematangsiantar gelar Workshop Ekonomi Syariah dan Internet Marketing . Berlangsung di aula gedung MUI Kota Siantar, Minggu (15/6/2025).
Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat, MUI Kota Pematangsiantar, Drs H M Natsyir Armaya Siregar mengatakan, workshop dengan peserta sekitar 50 orang pelaku UMKM dan pelaku usaha itu, bertujuan agar penerapan ekonomi syariah lebih maksimal. Sekaligus memanfaatkan internet sebagai kebutuhan untuk marketing dengan pola syariah.
“Kita berharap para penggiat ekonomi syariah sebagai peserta workshop turut berjuang dan bersinergis dengan para ulama untuk bermuamalah secara syariah,” kata H M Natsyir Armaya melalui sambutannya yang juga membuka workshop secara resmi.
Untuk itu, para pelaku UMKM yang diantaranya khusus tergabung dalam UMKM Indonesia Bersinar dengan Ketua Fitra Da Vala, diharap mampu menyerap materi yang disampaikan nara sumber untuk diterapkan dalam setiap usaha.
Syufri Ananda Putra Lubis, pimpinan Bank Sumut Syariah sebagai nara sumber melalui pemaparannya mengatakan, ekonomi syariah didasarkan pada prinsip syariah atau hukum Islam yang berlandaskan Al Quran, Hadist dan Ijtima Ulama.
Dijelaskan tentang kendala yang dihadapi Perbankan Syariah. Salah satunya, dukungan pemerintah dan masyarakat/ummat masih kurang. “Seharusnya bergandengan tangan untuk dakwah dan mengembangkan Perbankan Syariah,” papar Syufri Ananda Putra.
Dijelaskan juga, populasi Ummat Islam di Kota Siantar saat ini masih tergolong rendah menjadi nasabah di Bank Sumut Syariah. Kendalanya karena literasi tentang Perbankan Syariah yang masih rendah di masyarakat.
Kemudian, terkait permodalan Bank Syariah, akad syariah beragam namun belum terakomodir dalam produk, ratio Pembiayaan Bermasalah yang cukup tinggi (NPF) dan kendala lain terkait dengan isu kepercayaan masyarakat.
“Karenanya, butuh dukungan ulama untuk literasi perbankan syariah kepada ummat dan dukungan pemerintah daerah untuk pengembangan perbankan syariah setempat terutama yang berstatus BUMD,” kata Syufri Ananda Putra Lubis.
Sementara, nara sumber lainnya, Wahyudi Harmansyah sebagai praktisi digital marketing (Founder Dhanaya Tea) memaparkan tentang Internet marketing sebagai strategi pemasaran menggunakan untuk promosi produk atau jasa kepada audiens yang ditargetkan.
Melibatkan berbagai teknik dan alat seperti website, mesin pencari, email dan media sosial.
Tujuannya untuk meningkatkan visibilitas brand, menjangkau audiens yang lebih luas dan mendorong peningkatan penjualan.
“Pemasaran bukan lagi tentang produk atau jasa yang dibuat. Tetapi tentang cerita yang diceritakan,” beber Wahyudi Harmansyah memetik pernyataan seorang wirausaha, Seth Godin, anggota Marketing Hall of Fame.
Setelah memaparkan berbagai strategi marketing menggunakan internet, Wahyudi Harmansyah melontarkan pertanyaan,” Dunia digital terus bertumbuh dan berinovasi, kamu mau ikut? Atau diam tertinggal?”.
Usai pemaparan dari kedua nara sumber, dilakukan tanya jawab yang dipandu Ustadz Fauzi. Baik tentang prinsip-prinisp ekonomi syariah maupun tentang internet kekinian. Berlangsung dengan komunikatif.
Pada acara penutupan, Drs H M Natsyir Armaya Siregar menjelaskan, usai workshop para peserta akan dihimpun agar tetap berkomunikasi karena akan ada tindaklanjut untuk pengembangan marketing dengan menggelar bazar. (rel)