P.Siantar, Aloling Simalungun
Dari dulu sekarang dan nanti Siantar Kota “Sapangambei Manoktok Hitei” masih tetap menjunjung toleransi. Bagi warga Siantar toleransi sudah mendarah daging dan tak mungkin bisa dihilangkan karena sudah menjadi DNA warga Siantar.
Demikian dikatakan Endy S Ginting dari LPM SULUH kepada Aloling Simalungun Senin (1/3/2021).
Endy S Ginting mengatakan sejak sebelum Indonesia Merdeka warga Siantar sudah hidup bertoleransi lihat saja seluruh Suku, Agama dan Golongan ada di Siantar dan hingga saat ini hubungan antar warga tidak pernah ada masalah tegas Endi S Ginting.
Dikatakan Endy S Ginting munculnya penilaian Setara Institute bahwa tahun 2020 Kota Siantar keluar dari 10 besar kota paling toleran di Indonesia bukanlah segalanya artinya penilaian tersebut tidak bisa dijadikan acuan bahwa hidup bertoleransi warga Siantar sudah menurun.
Silahkan saja Setara Institute mengeluarkan IKT (Indeks Kota Toleran) 2020 dimana Siantar keluar dari 10 besar kota paling toleran tapi sesungguhnya yang paling layak menilai toleran atau tidak tolerannya warga Siantar adalah warga Siantar yang tinggal dan bermukim di Kota Sapangambei Manoktok Hitei ini ujar Endi S Ginting yang juga aktifis WALHI Sumut ini.
Ditegaskan Endy S Ginting hidup bertoleransi warga Siantar hingga saat ini masih sama dengan dahulu sama sekali tidak ada perubahan.
Ingat sejak dahulu Siantar dikenal sebagai kota yang dinamika masyarakatnya sangat tinggi dan itu bisa menunjukkan tingginya tingkat kecerdasan masyarakat Siantar
Bagi warga Siantar berdebat dan memperdebatkan berbagai masalah sosial masyarakat sudah biasa dan berbeda pendapat juga sudah biasa tetapi perbedaan pendapat tidak pernah menyebabkan perpecahan maupun permusuhan ditengah masyarakat itulah bukti sesungguhnya betapa tingginya hidup bertoleransi masyarakat Siantar ujar Endy S Ginting.
Jadi walaupun menurut Setara Institute Siantar keluar dari 10 besar kota paling toleran di Indonesia Hidup Bertoleransi warga Siantar masih seperti dulu masih tetap terjaga dengan baik.
Dulu, Sekarang dan Nanti Siantar tetap toleran karena bagi warga Siantar hidup bertoleransi sudah mendarah daging karena sudah menjadi DNA warga Siantar pungkas Endy S Ginting.(tp)
Discussion about this post