P.Siantar, Aloling Simalungun
Bertanam jernang memiliki prospek keuntungan yang sangat menjanjikan karena saat ini harganya sangat menggiurkan. Saat ini harga buah jernang sekitar Rp 200.000 – Rp 500.000/ Kg dan jika sudah diolah kualitas nomor satu harganya bisa mencalai Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000/ Kg.
Demikian dikatakan Madi Hensly Purba petani yang sudah menanam Jernang saat ditemui di Jln. Batu Permata Raya belakang Kampus USI Pematangsiantar Sabtu 18 Juli 2020.
Dijelaskan Madi Hensly Purba tanaman Jernang miliknya sudah berumur sekitar 3 tahun dan saat ini sudah mulai belajar berbuah. Bertanam Jernang tidaklah terlalu sulit hanya saja tanaman Jernang adalah tanaman hutan sejenis Rotan yang membutuhkan banyak pohon pelindung.
Tanaman Jernang butuh “teman” agar bisa tumbuh subur dan berbuah dengan baik, karena sifat tanaman Jernang adalah tanaman hutan ujar Madi Hensly Purba.
Madi Hensly Purba mengatakan bertanam Jernang kuncinya adalah bibit, karena di daerah ini masih agak langka yang menjual bibit tanaman Jernang. Tanaman Jernang yang sudah saya tanam bibitnya didatangkannya dari Aceh ujarnya.
Sekedar info saja di beberapa Kabupaten di Provinsi Aceh Pemerintahnya cukup gencar mensosialisasikan budidaya tanaman Jernang kepada masyarakat karena berpontensi meningkatkan pendapatan masyarakat ujarnya.
Menurut Madi Hensly Purba di Pematangsiantar juga bisa dilakukan tanaman Jernang buktinya inilah di lahan saya dengan luas sekitar 4 Rante tanaman Jernang tumbuh dengan baik.
Pada kesempatan tersebut Madi Hensly Purba menyarankan agar Pemko Siantar juga bisa melakukan sosialisasi tanaman Jernang misalnya di pinggiran Daerah Aliran Sungai (DAS) yang bisa berfungsi mencegah banjir sekalian meningkatkan pendapatan masyarakat.

Sekilas Tanaman Jernang
Getah Jernang merupakan hasil hutan bukan kayu sejenis rotan yang diambil dari kulit buah jernang untuk keperluan tertentu. Buahnya seperti buah rotan, bulat kecil-kecil berkumpul seperti buah salak.
Jernang diketahui hanya terdapat di tiga negara di dunia yaitu Indonesia, Malaysia dan India, tetapi yang terbesar berada di Indonesia, khususnya di daerah Jambi, Aceh dan Kalimantan.
Jernang merupakan tumbuhan merambat pada pepohonan di sekitarnya, di.dalam getah jernang mengandung senyawa dracoresen (11%), draco resinolanol (56 %), draco alban (2,5 %) sisanya asam benzoate dan asam bensolaktat.
Getah jernang biasa digunakan sebagai campuran obat diare, disentri dan pembeku darah akibat luka, sebagai bahan baku pewarna porselen, pewarna marmer, bahan penyamakan kulit, bahan baku lipstick dan lain-lain.
Jernang secara tradisional dimanfaatkan sebagai bahan obat. Di samping itu, jernang dimanfaatkan sebagai bahan pewarna untuk mengecat barang-barang pernis, dahulu dan sekarang; meskipun sekarang tidak lagi sebanyak dulu pemanfaatannya.
Tanaman jernang punya prospek meningkatkan penghasilan pentani Apalagi buah jernang banyak dilirik oleh pembeli karena getahnya bisa dijadikan bahan pewarna, obat-obatan, dupa dan parfum dengan kualitas tinggi.
Sementara batangnya bisa dibuat untuk anyaman dan perabot, sedangkan buahnya bisa dibuat sebagai tepung.
Kulit buah jernang hampir mirip seperti buah salak, isinya seperti rambutan dan bijinya seperti buah kelengkeng. (HTP)
Discussion about this post