P.Siantar, Aloling Simalungun
Jelang Pilkada 9 Desember 2020 masyarakat Siantar sepertinya terkesan apatis, masa bodoh dan tidak perduli mungkin dikarenakan situasi akibat covid-19, perpolitikan yang tidak menentu, juga kondisi ekonomi masyarakat yang terjepit.
Demikian dikatakan mantan ketua GP Ansor kota Pematangsiantar Drs Burhanuddin Nasution kepada Aloling Simalungun Rabu (19/8) di kediamannya Jalan Dahlia No 3 Pematangsiantar.
Dikatakan Burhan, dalam politik untuk mencapai kemenangan berbagai cara dilakukan itulah mungkin yang menyebabkan pada akhirnya hingga saat ini hanya satu Calon yang diprediksi bertanding artinya Pilkada Siantar kemungkinan tanpa lawan atau kosong.
Menyikapi hal ini Burhan mengatakan sebaiknya dibentuk kesadaran masyarakat bahwa pemilih berhak untuk memilih kotak kosong untuk memberikan keseimbangan bahwa calon tunggal punya lawan.
Hal ini dapat kita lihat seperti pemilu tahun 2015 di Mataram pemenangnya adalah kotak kosong terang Burhan.
Burhanuddin Nasution berharap jika pada akhirnya Pilkada Siantar 2020 benar-benar calon tunggal masyarakat Siantar, tetaplah datang ke TPS untuk menentukan pilihannya.
Menurut Burhan secara psikologis jika kotak kosong menjadi pemenang akan menjadi beban mental yang yang luar biasa kepada calon tunggal.
Jika calon tunggal benar-benar terjadi pada Pilkada Siantar 2020 bisa saja calon tunggal yang “Menang” karena rakyat terkesan sudah tidak perduli, itupun kita tunggu sajalah bagaimana keputusan rakyat kota Pematangsiantar pungkasnya.(nu)
Discussion about this post