Pilkada serentak yang akan dilaksanakan tanggal 9 Desember 2020 tidak terlalu lama lagi.
Namun demikian masih ada waktu bagi kita berenung sejenak sebelum kita menentukan pilihan terhadap calon Kepala Daerah untuk memimpin daerah kedepan.
Kabupaten Simalungun salah satu yang ikut dalam perhelatan, Pilkada.
Banyak ragam cara yang dilakukan oleh para calon dan teamnya untuk mencari simpati pemilih yang muaranya untuk memperoleh suara pemilih pada saat pemilihan.
Disela-sela usaha mencari simpati muncullah sebutan putra Simalungun bawah.
Hingga sekarang Kabupaten Simalungun belum pernah dibelah atau dibagi.
Kalau ditelisik lebih dalam ungkapan Putra Simalungun bawah itu sangat mengganggu kerukunan hidup i tanoh Simalungun tanoh Habonaron do Bona.
Demikian juga halnya dengan Pembangunan fisik di Pematang Raya dianggap pembangunan fisik di Kecamatan lain diabaikan.
Siapun yang menjadi Kepala Daerah pada lokasi ibukota daerah yang baru tentu dia akan membenahi lokasi sehingga layak disebut ibukota kabupaten.
Perlu disadari bahwa fasilitas yang dibangun oleh pemerintah untuk kebutuhan masyarakat jauh lebih banyak di Kecamatan semisal Tanah Jawa, Bandar, Pamatang Bandar, Tapian Dolok, Siantar bandingkan dengan fasiliitas yang ada di Kecamatan semisal Dolog Silou, Silou Kahean, Raya Kahean, Dolog Pardamean, Pamatang Silimakuta.
Harapan kita dalam waktu yang singkat ini siapapun kita dalam mencari simpati pemilih hendaknya tidak membuat cara-cara yang dapat merongrong keharmonisan dalam segala aspek kehidupan masyarakat Simalungun.
Marilah kita bersatu guna terwujudnya masyarakat Simalungun yang sejahtera.(penulis adalah pemerhati spiritual)
Discussion about this post