ADVERTISEMENT
Aloling Simalungun
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman
Minggu, April 11, 2021
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
No Result
View All Result
Aloling Simalungun
No Result
View All Result
Home Entertainment

Pengamat : Sastra Lisan Bisa jadi Media Penguatan Karakter

Desember 5, 2020
in Entertainment
Share on FacebookShare on Twitter

Padang, Aloling Simalungun
Sastra lisan sebagai salah satu kearifan lokal yang mengandung nilai luhur budaya Minangkabau bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bagi siswa di Sumatera Barat dalam hal penguatan karakter.

“Sastra lisan memiliki nilai luhur yang bisa menjadi pedoman dalam kehidupan. Ia juga bersifat fleksibel sehingga sangat bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan materi pendidikan penguatan karakter,” kata Pengamat Budaya dari Universitas Andalas Eka Meigalia, M.Hum di Padang, Sabtu.

Ia menyebut salah satu kesenian berbasis sastra lisan adalah salawat dulang. Salawat dulang atau salawat talam adalah salah satu sastra lisan Minangkabau yang bertema Islam berupa pertunjukkan dua orang membacakan hafalan teks diiringi tabuhan dulang, nampan kuningan berdiameter 65 centimeter.

Baca juga

Berikut Rekomendasi Film yang Cocok Ditonton saat Libur Natal

Robert Lewandowski Dinobatkan Pemain Terbaik FIFA 2020

Menurut dia seniman tradisi yang berbasis sastra lisan di Minangkabau adalah orang yang telah “masak” dalam gelanggang. Mampu berinteraksi dan berimprovisasi sangat baik dengan penonton. Kemampuan itu membuat penampilan terasa lebih “cair” dan terasa dekat dengan penonton.

Improvisasi itu bisa pula menjadi kunci untuk memasukkan materi penguatan karakter Pelajar Pancasila yang memiliki enam ciri utama, yaitu bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.

Persoalannya saat pandemi, pementasan seni tradisi yang melibatkan banyak orang menjadi tidak mungkin untuk dilakukan. Protokol kesehatan mengamanatkan untuk senantiasa menjaga jarak. Hal yang sulit dilakukan dalam sebuah keramaian sehingga pada awal-awal pandemi hampir tidak ada pementasan seni tradisi yang bisa dilakukan.

Namun seiring waktu, ide dan solusi pun muncul. Salah satunya dengan memindahkan “pentas” seni tradisi dari realitas ke dunia maya melalui beberapa platform media sosial.

“Live” di media sosial seperti facebook, instagram, zoom dan aplikasi serupa membuka ruang untuk terus berlanjutnya pementasan seni tradisi dengan menerapkan protokol kesehatan.

Eka menyebut telah menggagas dan melaksanakan ide itu lewat “Marantang Curito”, sebuah fasilitasi kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dinilai sukses membawa panggung ke dunia maya.

“Sarana media sosial juga sudah sangat familiar bagi generasi muda sehingga kemungkinan penerimaannya bisa lebih baik pula,” ujarnya.

Salah seorang siswa di Kota Padang, Andini menyebut ia menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengakses media sosial. Hampir semua waktu senggang ia menyempatkan melihat akun media sosialnya. Jika ada konten yang menarik, apalagi viral, ia biasanya menghabiskan waktu lebih banyak untuk mencermatinya.

Ia menilai materi pembelajaran melalui media sosial adalah wacana yang menarik.(sumutantaranews)

 

Tags: karakterlisansastra
Share123Tweet77Share31

Related Posts

Berikut Rekomendasi Film yang Cocok Ditonton saat Libur Natal

by Redaksi
Desember 25, 2020
0

Jakarta, Aloling Simalungun Hari Natal dan musim liburan telah tiba. Adanya pandemi membuat kita harus membatasi beraktivitas di luar. Mengapa...

Robert Lewandowski Dinobatkan Pemain Terbaik FIFA 2020

by Redaksi
Desember 18, 2020
0

Jakarta, Aloling Simalungun Penyerang Bayern Munich Robert Lewandowski dinobatkan sebagai Pemenang Terbaik FIFA 2020 dalam malam penghargaan yang juga menganugerahkan...

Wonder Woman 1984 Resmi Tayang di seluruh Bioskop Indonesia

by Redaksi
Desember 17, 2020
0

Jakarta, Aloling Simalungun Film "Wonder Woman 1984" resmi tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 16 Desember 2020. Masih dibintangi oleh...

Berikut Lima Rekomendasi Film Korsel Tanpa Kisah Romansa

by Redaksi
Desember 12, 2020
0

Jakarta, Aloling Simalungun Genre film thriller, misteri hingga militer asal Korea Selatan bisa menjadi pilihan Anda yang ingin beristirahat sejenak...

FIFA Gelar Piala Arab di Qatar Tahun Depan

by Redaksi
November 25, 2020
0

Jakarta, Aloling Simalungun FIFA memastikan Qatar akan menjadi tuan rumah turnamen Piala Arab Desember tahun depan yang akan menampilkan 22...

Viral Batu Meteor Terjual Rp 200 Juta, Berikut Perbedaan Meteor, Meteoroid, Meteorit

by Redaksi
November 19, 2020
0

Aloling Simalungun Josua Hutagalung, pria asal Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, menjadi viral. Pangkalnya,...

Discussion about this post

Recommended

Wagner Damanik Ingatkan Warga Kabupaten Simalungun agar Bersatu untuk Simalungun Unggul

Desember 4, 2020

Mengendarai Sepedamotor, RHS Hadiri Undangan Perayaan HUT I Pendopo Pengajian Nurul Hasanah

Januari 23, 2021

Popular Post

  • Maling Sepatu Nyaris Dimassakan Warga

    873 shares
    Share 349 Tweet 218
  • Ternyata Maruli Wagner Damanik Calon Bupati Simalungun Paling Kaya

    716 shares
    Share 286 Tweet 179
  • H Anton Achmad Saragih : Saya Memang Abangnya DR JR Saragih SH MM

    622 shares
    Share 249 Tweet 156
  • Amran Sinaga Ganda Christo Robert Manurung akan Dideklarasikan

    532 shares
    Share 213 Tweet 133
  • Cahaya Fardila Penderita Kanker Hati Meninggal Dunia

    532 shares
    Share 213 Tweet 133
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman

© 2020 AlolingSimalungun.com

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi

© 2020 AlolingSimalungun.com