Aloling Simalungun
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman
Selasa, Maret 21, 2023
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
No Result
View All Result
Aloling Simalungun
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
ADVERTISEMENT
Home Inspirasi

Hilangnya Sensitifitas Terhadap Ramadhan

Oleh : Asmen, S.Pd.MM

April 13, 2021
in Inspirasi
Share on FacebookShare on Twitter

KETIKA seseorang sering dan selalu berinteraksi, maka biasanya dia akan kehilangan sensitifitas. Begitu pertamakali seseorang berkunjung ke Kota Turis Perapat, maka ia akan terenyuh menikmati indahnya panorama Danau Toba yang sejuk temaram.

Biaya mahal bayar ongkos berkunjung terasa terbayar dengan pemandangan tersebut.

Lalu bagaiman dengan penduduk Parapat itu sendiri, seperti para pedagang buah atau penjaja makanan yang kian ke sana ke mari.

Baca juga

Ekspedisi Toba SMSI 2023: Menapak Sejarah Dana Toba Nan Indah

Ekspedisi Toba HPN 2023: Jangan Lengah Mempertahankan Geopark Kaldera Toba

Mereka biasa saja, seolah tak ada hal yang istimewa dengan kota tersebut.

Seseorang yang baru pertama kali mengunjungi Ka’bah untuk Ibadah Haji atau Umrah, biasanya ketika ia melihat Ka’bah ia menangis dan tak hendak beranjak dari Masjidil Haram.

Ia terus memandangi batu tua bangunan Nabi Ibrahim AS, tempat menyatukan arah kiblat shalat umat Islam.

Dengan uang puluhan juta rupiah biaya ke sana seolah tak ada apa–apanya dibanding kepuasan berada di sekitar Ka’bah.

Dan hal itu ia ikhlaskan dengan sepenuh hati.

Dan semua umat Islam tahu, bahwa ibadah di Masjidil Haram memiliki nilai besar di hadapan Allah SWT.

Sehingga mengunjunginya dan beribadah di dalamnya menjadi dambaan dan cita- cita semua umat Islam.

Lalu coba kita lihat para pedagang di sekitaran Masjidil Haram, benar mereka menutup toko dagangannya ketika azan berkumandang memanggil umat untuk shalat fardhu.

Namun apakah mereka beranjak shalat masuk ke Masjidil Haram, Tidak! Mereka shalat di depan toko mereka.

Bagi kita butuh puluhan juta untuk shalat di Masjidil Haram, bagi mereka dengan merangkak (ngesot : bhs Jawa) pun bisa. Namun mengapa mereka tidak mau melakukannya? Jawabannya mereka terlalu sering berinteraksi dengan Ka’bah, sehingga mereka kehilangan sensitifitas.

Mereka menganggap, bahwa hal itu biasa- biasa saja dan seolah tak ada yang berbeda, mereka kehilangan rasa nilai terhadap ibadah di dalam Masjidil Haram.

Boleh jadi kita semua sudah sangat sering berinteraksi dengan Ramadhan, sudah puluhan kali barangkali, yang kita khawatirkan seperti deretan peristiwa yang kita tulis di atas.

Kita juga kehilangan sensitifitas terhadap bulan Ramadhan yang Allah SWT muliakan ini.

Ramadhan hadir kita masih menganggap seperti bulan- bulan Ramadhan yang lalu atau bahkan seperti layaknya bulan- bulan yang lain selain Ramadhan.

Kita masih beranggapan Ramadhan bulan ampunan, bulan barokah, bulan terbelenggunya syaithan, tertutupnya pintu neraka dan terbukanya pintu surga.

Lalu ampunan yang mana hendak kita gapai, barokah mana yang hendak kita rengkuh dan syaithan mana yang dibelenggu? Jika kita masih berkutat pada aktifitas yang jauh dari hal itu.

Shalat wajib belum berubah menjadi lebih khusyu’, tetangga yang lapar masih belum tersentuh bantuan kita, anak yatim belum kita perhatikan, bacaQur’an sebatas kalau ada kesempatan.

Ngrumpi dan menggunjing masih jadi hobby, benar syaithan dibelenggu, tapi justeru kita yang mewakili dan melanjutkan aktifitas Syaithan tersebut.

Kalau sudah begitu, lalu surga mana yang terbuka pintunya?

Maka marilah kita tetap menjaga sensitifitas kita terhadap kehadiran Ramadhan ini. Kita belum tahu bagaimana perjalanan langkah hudup kita ke depan.

Jangan- jangan Ramadhan ini Ramadhan terakhir yang dapat kita temui dalam hidup kita. Untuk itu mari kita isi dengan segenap kemampuan untuk beribadah kepadaNya. Semoga (***)

Asmen,S.Pd,MM : Pengawas SMK Kemendikbud Provinsi Sumatera Utara dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dolok Maraja, Tapian Dolok, Simalungun.

 

Tags: hilangnyaramadhansensifitas
Share124Tweet78Share31

Related Posts

Ekspedisi Toba SMSI 2023: Menapak Sejarah Dana Toba Nan Indah

by Redaksi
Februari 13, 2023
0

DANAU TOBA ternyata bukan hanya milik kita orang Indonesia. Danau yang berada di tengah Provinsi Sumatera Utara ini ternyata juga...

Ekspedisi Toba HPN 2023: Jangan Lengah Mempertahankan Geopark Kaldera Toba

by Redaksi
Februari 3, 2023
0

DUNIA mengetahui Danau Toba telah menjadi perhatian internasional. Keindahannya tak bisa dipungkiri. Betapa tidak, Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global...

Catatan 2022 Tentang Siantar Menuju 2023

by Redaksi
Januari 1, 2023
0

Tahun 2023 meninggalkan berbagai kata tentang tahun 2022 yang dapat dirangkai sebagai catatan untuk digaris bawahi menjadi sebuah cermin. Namun,...

Napak Tilas 2022 untuk Pemerhati Simalungun

by Redaksi
Desember 30, 2022
0

UNTUK ketiga kalinya sejak 10 tahun Rondahaim, Raja Raya tidak disetujui Presiden RI menjadi Pahlawan Nasional yang diumumkan setiap awal...

Cath Lab Jantung RSUD Djasamen Saragih Bukan “Kaleng Kaleng”

by Redaksi
Desember 18, 2022
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Cath Lab atau Laboratorium Kateterisasi dan Intervensi Jantung RSUD Djasamen Saragih merupakan satu-satunya di luar rumah sakit...

Bahasa Batak Dalam Kehidupan Ibadah HKBP

by Redaksi
November 23, 2022
0

Ibadah tidak terlepas dari penggunaan bahasa baik dalam tata ibadah, nyanyian, serta doa.HKBP sejak berdirinya menggunakan bahasa batak sebagai bahasa...

Discussion about this post

Recommended

Verifikasi Sekolah Tetap Dilaksanakan Sembari Menunggu Keputusan Pemerintah Terkait Pembelajaran Tatap Muka SD,SMP dan SMA

Januari 2, 2021

Jan Waner Saragih : Kecamatan Silou Raya akan Terwujud Bersama Anton Rospita

Agustus 27, 2020

Popular Post

  • Paheian (Busana) Adat Simalungun

    1635 shares
    Share 674 Tweet 400
  • Maling Sepatu Nyaris Dimassakan Warga

    905 shares
    Share 362 Tweet 226
  • Ternyata Maruli Wagner Damanik Calon Bupati Simalungun Paling Kaya

    761 shares
    Share 304 Tweet 190
  • H Anton Achmad Saragih : Saya Memang Abangnya DR JR Saragih SH MM

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Drs Djomen Purba : Banyak Kenangan dengan Edwin Bingei Purba Siboro

    561 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman

© 2020-2022 Aloling Simalungun

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi

© 2020-2022 Aloling Simalungun

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia