Aloling Simalungun
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman
Jumat, Februari 3, 2023
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
No Result
View All Result
Aloling Simalungun
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
ADVERTISEMENT
Home Inspirasi

Merencanakan Kematian

Oleh : Asmen, S.Pd.,MM

April 20, 2021
in Inspirasi
Share on FacebookShare on Twitter

KEMATIAN merupakan suatu yang pasti, namun waktu dan tempatnya masih menjadi misteri, lalu mengapa judul di atas  justeru seolah kematian dapat dimanajemeni. Bahwa yang dimanajemeni bukan waktu dan tempatnya, tapi kondisi spiritual manusia yang akan menghadapinya.

Karena kematian sudah pasti terjadi, maka kesiapan secara pari purna selama 24 jam perhari untuk menyambutnya merupakan langkah tepat bagi setiap pribadi muslim yang mumpuni.

Firman Allah “ Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS: Al Jumu’ah :8)

Baca juga

Catatan 2022 Tentang Siantar Menuju 2023

Napak Tilas 2022 untuk Pemerhati Simalungun

Yang dimenej adalah kondisi diri kita ketika kedatangan  Malaikat maut tersebut, itu yang penting.

Semua kita  bercita- cita memperoleh khusnulkhatimah (akhir hidup yang baik). Ingin  datangnya kematian itu ketika kita sedang sujud  dalam shalat, sedang membaca Al Qur’an, sedang berbuat baik atau sedang berzikir kepada Allah SWT, meski bagaimana keadaan  ketika Allah mencabut ruh kita, yang prinsip kita sedang  berbuat hal yang diridhaiNya.

Kita tidak ingin nafas terakhir terhembus dalam bingkai kemaksiatan yang Allah murka kepadanya : misalnya, sedang berzina, mabuk minuman keras, terbunuh karena merampok, mencuri, dan lain .kejahatan yang kita lakukan
Kematian merupakan sesuatu yang akan tiba dalam waktu yang relatife dekat sebenarnya, yang kita bisa jangkau dengan pikiran dan perhitungan kita, karena usia kita rata- rata  tidak akan melebihi seratus tahun. Jadi sungguh begitu dekat dengan usia yang sekarang sudah kita jalani.

Maka untuk mencapai khusnulkhatimah, sebenarnya sangat simple saja, karena memang sewaktu- waktu ajal akan menjemput, tentu caranya hanya membingkai setiap detik berlalu, setiap jantung berdetak dengan amal baik. Dengan segenap keadaan yang dilumuri zikir dan bernilai ibadah kepada Allah SWT. JIka memang tidak ada detik berlalu tanpa nilai ibadah, pasti saja khusnulkhatimah dapat diraih.

Yang menjadi problema besar bagi kita adalah kita selalu menganggap dan berasumsi, bahwa ajal kita masih lama lagi. Seolah jadwal waktu tersebut kita yang tentukan dan yang atur, sehingga kebanyakan kita lalai untuk merencanakan kematian diri kita sendiri.

Perlu pula kita renungkan, bahwa khusnulkhatimah bukan kebetulan, tapi memang sudah dimenej secara benar dan rapi.

Sudah kita rencanakan dengan baik.
Jika perjalanan hidup yang pendek di dunia ini saja kita sudah rancang dan menej sekian lama, apalagi perjalanan hidup yang kekal di akhirat nanti.

Kehidupan di dunia hanya kisaran sejak lahir hingga wafat maksimal 100 tahun, kalau dikonversi dengan isi Surat Al Ma;arij ayat 4, bahwa satu hari akhirat adalah 50.000 tahun dunia, berarti kita di dunia hanya beberapa jam saja bila disbanding kehidupan akhirat.

Namun jatah hidup yang beberapa jam itu terkadang menyita waktu separuhnya hanya sekedar merancang: yaitu : belajar di SD minimal selama 6 tahun, SMP selama 3 tahun, SMA selama 3 tahun dan di perguruan tinggi selama 4 sampai 8 tahun , agar bisa bahagia melintasi sisa usia setelah sekolah. Namun begitu kecilnya perhatian kita terhadap kehidupan yang panjang, yaitu di akhirat.

Maka janganlah hendaknya yang beberapa jam tersebut menjadikan kita konyol di hadapan Allah SWT.

Dengan kematian Syu’ulkhatimah, kita akan menyesal tiada tara, penyesalan yang tidak akan  dapat dimaafkan lagi, penyesalan karena kita akan memasuki neraka yang menyala-nyala.

Dengan demikian kematian sebenarnya dapat kita rencanakan sesuai kehendak kita, karena kita diberi pilihan oleh Allah SWT, hanya saja pintu yang mana akan kita ketuk, khusnul atau syu’ul khatimah terserah kita, karena Nabi SAW menyatakan,: “Sesungguhnya manusia mati sesuai kebiasaannya”
Sungguh kita akan mengikuti segenap kebiasaan kita, maka kebiasaan itu juga akan menutup aktivitas hidup kita nantinya, maka sebelum layar kehidupan ditutup olehNya untuk kita, mari kita biasakan berbuat baik dan jangan jera atau kapok menjadi orang baik, karena di samping Allah mencintai kita, orang lain masih membutuhkan orang baik. (***)

(Asmen, S.Pd.,MM : Pengawas SMK Kemdikbud Sumatera Utara dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dolok Maraja, Tapian Dolok, Simalungun)

Tags: asmenkematianmerencanakan
Share124Tweet77Share31

Related Posts

Catatan 2022 Tentang Siantar Menuju 2023

by Redaksi
Januari 1, 2023
0

Tahun 2023 meninggalkan berbagai kata tentang tahun 2022 yang dapat dirangkai sebagai catatan untuk digaris bawahi menjadi sebuah cermin. Namun,...

Napak Tilas 2022 untuk Pemerhati Simalungun

by Redaksi
Desember 30, 2022
0

UNTUK ketiga kalinya sejak 10 tahun Rondahaim, Raja Raya tidak disetujui Presiden RI menjadi Pahlawan Nasional yang diumumkan setiap awal...

Cath Lab Jantung RSUD Djasamen Saragih Bukan “Kaleng Kaleng”

by Redaksi
Desember 18, 2022
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Cath Lab atau Laboratorium Kateterisasi dan Intervensi Jantung RSUD Djasamen Saragih merupakan satu-satunya di luar rumah sakit...

Bahasa Batak Dalam Kehidupan Ibadah HKBP

by Redaksi
November 23, 2022
0

Ibadah tidak terlepas dari penggunaan bahasa baik dalam tata ibadah, nyanyian, serta doa.HKBP sejak berdirinya menggunakan bahasa batak sebagai bahasa...

Bertutur Bahasa dalam Agama

by Redaksi
November 23, 2022
0

Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa sebagai system lambing bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat...

Pengaruh Bahasa dalam Pengembangan Khotbah (Hubungan Bahasa dengan Agama)

by Redaksi
November 23, 2022
0

Sebelum menguraikan tentang pengaruh bahasa dalam pengembangan khotbah, terlebih dahulu akan dikemukakan tentang definisi khotbah. Khotbah adalah menyampaikan pesan dari...

Discussion about this post

Recommended

Pemko Pematangsiantar Peringati Hari Keluarga Nasional ke 28

Agustus 31, 2021

DPC GAMKI Pematang Siantar Undang Langsung Wali Kota untuk Hadiri Pelantikan Pengurus

Oktober 6, 2022

Popular Post

  • Paheian (Busana) Adat Simalungun

    1493 shares
    Share 618 Tweet 365
  • Maling Sepatu Nyaris Dimassakan Warga

    905 shares
    Share 362 Tweet 226
  • Ternyata Maruli Wagner Damanik Calon Bupati Simalungun Paling Kaya

    760 shares
    Share 304 Tweet 190
  • H Anton Achmad Saragih : Saya Memang Abangnya DR JR Saragih SH MM

    661 shares
    Share 264 Tweet 165
  • Amran Sinaga Ganda Christo Robert Manurung akan Dideklarasikan

    559 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman

© 2020-2022 Aloling Simalungun

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi

© 2020-2022 Aloling Simalungun

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia