Aloling Simalungun
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman
Rabu, Maret 22, 2023
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
No Result
View All Result
Aloling Simalungun
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
ADVERTISEMENT
Home Inspirasi

Mamaku Tangguh

Oleh : Asmen,S.Pd.,MM

April 21, 2021
in Inspirasi
Share on FacebookShare on Twitter

“SUDAH Pak Mus duduk saja pak sambil ngobrol dengan bapak- bapak yang lain, biar kami yang muda- muda ini saja yang menyelesaikan tugas ini, pak “ kata seorang anak muda saat hendak menghidang makanan di acara Perwiritan malam itu.

Ketika salah seorang jamaah yang sudah berusia setengah baya ingin ikut campur membantu menghidang. Orang yang disebut Pak Mus tersebut adalah salah seorang tokoh masyarakat dan termasuk orang yang dihormati di kota ini.

Namun sudah menjadi kebiasaannya, ketika memasuki acara makan- makan atau jeda, beliau selalu “kedutan ingin cawe-cawe” ( Jawa : tak sabar ingin ikut bantu-bantu) dan tidak tenang rasanya bagi beliau kalau tak ikut bantu, baik di acara perwiritan, acara kenduri maupun acara lainnya.

Baca juga

Ekspedisi Toba SMSI 2023: Menapak Sejarah Dana Toba Nan Indah

Ekspedisi Toba HPN 2023: Jangan Lengah Mempertahankan Geopark Kaldera Toba

Ternyata hal tersebut merupakan kebiasaan lama sejak kecil, sejak beliau masih di Sekolah Dasar atau SD. Beliau anak kedua dari empat bersaudara dengan si sulung seorang perempuan yang baru duduk di kelas I SLTP. Mereka saat itu tinggal di Perusahaan Perkebunan Pemerintah dan ayah mereka seorang buruh kasar pada perusahaan tersebut .

Tak tahu bagaimana ayah mereka meninggal dunia, yang mereka tahu beberapa bulan ayah :mereka sakit. Kepergian ayah mereka menjadi pukulan berat bagi keluarga, saat Mus baru duduk di kelas IV , satu adiknya di kelas I dan yang terkecil belum sekolah.

Ekonomi keluarga saat itu betul- betul gonjang –ganjing. Kondisi ekonomi masyarakat juga pada saat itu sangat susah, bahkan masyarakat hampir tidak dapat membeli beras, diantara mereka banyak yang mengkonsumsi jagung “ampok” ( Jawa jagung giling yang dimasak dicampur kelapa parut). Kondisi tersebut sungguh sangat sulit untuk mengharapkan bantuan orang lain, karena masing- masing keluarga memikirkan keadaan mereka yang sedang kesulitan.

Nasib baik, perusahaan menerima mama mereka bekerja pada perusahaan tersebut menggantikan posisi ayah mereka, meski penghasilan tidak sebesar yang diterima ketika ayah mereka masih hidup dan bekerja pada saat itu.

Yang paling menakjubkan adalah, tidak pernah mama mereka mengeluh atau menangis dalam menjalani keseharian hidupnya, meski mama mereka sudah banting setir untuk memenuhi kebutuhan perut lima orang dalam keluarga tersebut.

Kerut wajah letih selalu menyelimuti keseharian wanita tua tersebut, namun selalu menyisakan senyum kepada anak- anaknya. Tidak banyak kata yang meluncur dari mulutnya, kecuali ansihat- nasihat ringan untuk selalu berbuat baik. Pesan singkatnya selalu mengguratkan ketabahan agar dalam kondisi apapun dilarang mencuri dan menyusahkan orang lain.

Dan ketika tiba jadwal makan , orangtua kurus itu selalu belakangan dan mempersilakan semua anaknya untuk segera makan, dengan kata lain yang ia makaan adalah makanan sisa- sisa anaknya.

Kondisi makanan mereka juga apa adanya. Memang kadang merasa kasihan, sebagai “single parent”, mungkin di hati ingin mencari pendamping pengganti, namun keinginan itu di tepis ketika melihat anak- anak yang begitu banyak dan sudah beranjak dewasa, pasti akan menjadi masalah bagi bapak sambung nantinya.

Bisa jadi pertengkaaran kecil akan segera melebar yang menimbulkan penyesalan.
Dalam kondisi seperti itu, Mus kecil mencari jalan keluar membantu orangtua tunggalnya untuk sekedar menolong kedua adiknya yang selalu merasa kelaparan akibat kurangnya makanan di rumah mereka. Di setiap kesempatan ada kesibukan tetangga, ia selalu berusaha membantu, dengan harapan mendapat upah untuk kedua adik kecilnya.

Terutama jika ada orang yang hendak pesta, maka sepulang sekolah dia sudah berada di sana untuk bantu-bantu yang bisa dilakukannya.

Mulai dari cuci piring sampai menghidang. Demikian pula jika ada wirit malam Jum’atan atau kenduri khitanan, kirim do’a istilah awam. Dia sudah dapat dipastikan hadir dan bantu di sana. Dia juga tidak mau menerima pemberian gratis atau cuma- cuma.

Biasanya pemilik rumah tahu berterimakasih kepadanya dengan memberinya satu atau beberapa bungkus makanan pesta atau jeda wiritan.

Makanan tersebut dibawanya pulang dan diberikannya kepada kedua adiknya untuk dimakan.

Ia merasa sangat puas dan bahagia ketika kedua adiknya sudah merasa kenyang. Terbukti makanan tersebut selalu saja tersisa atau disisakan oleh kedua adiknya, yang mungkin juga memiliki perasaan untuk berbagi.

Nah, kebiasaan kecil yaitu suka membantu yang sederhana ini ternyata menjadi kebiasaan pula bagi Mus saat beliau sudah tua dan sudah menjadi orang penting.

Namun baginya hal tersebut tidak akan mengurangi marwahnya dalam hidup ini. Untuk itu ia akan terus lakukan, meski tidak sedikit orang tidak setuju dengan itu.

Yang pasti menolong anak yatim merupakan tanggung jawab kita semua. Menurut Rasul SAW, bahwa anak yatim adalah anak- anak kita yang kita titipkan kepada ibu- ibu mereka.

Menelantarkannya merupakan dosa besar dan kita danggap sebagai pendusta agama.
Untuk itu, sudah saatnya kita inventarisir mereka, lalu kita bantu dan santuni mereka, kita sapa mereka.

Mereka rindu seperti anak- anak orang lain yang selalu dituntun dan dibimbing oleh ayah- ayah mereka menuju tempat wisata, taman bermain, atau ngabuburit di Ramadhan.

Sungguh saya tidak bisa bayangkan jika yang menjadi anak yatim itu adalah anak saya.

Yang kehilangan bapak adalah anak saya, yang merindukan belaian itu seandainya anaka saya. Linang air mata ini taka da gunanya.

Jika ekskusi untuk memberi santunan tidak goyang juga saku anda. Karena mereka tidak butuh lagi air mata, bahkan air mata mereka sudah habis dibuang tak dibutuhkan lagi. (Seperti diceritakan Sudarlian kepada Penulis)

Asmen : S.Pd.,MM : Pengawas SMK Kemendikbud Sumatera Utara dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dolok Maraja

Tags: asmenmamakutangguh
Share124Tweet77Share31

Related Posts

Ekspedisi Toba SMSI 2023: Menapak Sejarah Dana Toba Nan Indah

by Redaksi
Februari 13, 2023
0

DANAU TOBA ternyata bukan hanya milik kita orang Indonesia. Danau yang berada di tengah Provinsi Sumatera Utara ini ternyata juga...

Ekspedisi Toba HPN 2023: Jangan Lengah Mempertahankan Geopark Kaldera Toba

by Redaksi
Februari 3, 2023
0

DUNIA mengetahui Danau Toba telah menjadi perhatian internasional. Keindahannya tak bisa dipungkiri. Betapa tidak, Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global...

Catatan 2022 Tentang Siantar Menuju 2023

by Redaksi
Januari 1, 2023
0

Tahun 2023 meninggalkan berbagai kata tentang tahun 2022 yang dapat dirangkai sebagai catatan untuk digaris bawahi menjadi sebuah cermin. Namun,...

Napak Tilas 2022 untuk Pemerhati Simalungun

by Redaksi
Desember 30, 2022
0

UNTUK ketiga kalinya sejak 10 tahun Rondahaim, Raja Raya tidak disetujui Presiden RI menjadi Pahlawan Nasional yang diumumkan setiap awal...

Cath Lab Jantung RSUD Djasamen Saragih Bukan “Kaleng Kaleng”

by Redaksi
Desember 18, 2022
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Cath Lab atau Laboratorium Kateterisasi dan Intervensi Jantung RSUD Djasamen Saragih merupakan satu-satunya di luar rumah sakit...

Bahasa Batak Dalam Kehidupan Ibadah HKBP

by Redaksi
November 23, 2022
0

Ibadah tidak terlepas dari penggunaan bahasa baik dalam tata ibadah, nyanyian, serta doa.HKBP sejak berdirinya menggunakan bahasa batak sebagai bahasa...

Discussion about this post

Recommended

Petani Simalungun Menjerit, Harga Pupuk Naik Hingga 100 Persen

November 26, 2021

Horas

Mei 7, 2021

Popular Post

  • Paheian (Busana) Adat Simalungun

    1635 shares
    Share 674 Tweet 400
  • Maling Sepatu Nyaris Dimassakan Warga

    905 shares
    Share 362 Tweet 226
  • Ternyata Maruli Wagner Damanik Calon Bupati Simalungun Paling Kaya

    761 shares
    Share 304 Tweet 190
  • H Anton Achmad Saragih : Saya Memang Abangnya DR JR Saragih SH MM

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Drs Djomen Purba : Banyak Kenangan dengan Edwin Bingei Purba Siboro

    561 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman

© 2020-2022 Aloling Simalungun

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi

© 2020-2022 Aloling Simalungun

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia