Simalungun, Aloling Simalungun
Perayaan Hari Perkebunan dan Rempah Nasional, disertai agenda Indonesian Spices Business Forum and Expo World (ISBFE) 2021 berlangsung di sekitar kawasan Danau Toba, karena merupakan pusat berbagai tanaman rempah yang jadi primadona di Sumatera Utara.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Maruf Amin melalui kunjungan kerja (Kunker) ke kawasan Danau Toba melalui sambutannya di Hotel Niagara Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Jumat (10/12/2021) pagi.
Melalui Kunker yang juga mendapat pengamanan dari Danrem Danrem 022/PT selaku Dansatgas PAM VVIP itu, Wapres KH Maruf Amin resmi membuka Perayaan Hari Perkebunan dan Rempah Nasional dan ISBFE 2021 tersebut.
Wakil Presiden Maruf Amin menyampaikan, perayaan hari bersejarah di dunia perkebunan dan rempah dilaksanakan di Danau Toba karena kawasan tersebut merupakan destinasi superprioritas dan memiliki sejarah kejayaan rempah di Indonesia. Khususnya Sumatera Utara.
“Bukan tanpa alasan kenapa Indonesian Spices Bussines And Forum dilaksanakan di Parapat. Selain karena Danau Toba merupakan satu dari lima Destinasi Superprioritas, kawasan ini merupakan daerah pusat berbagai tanaman rempah yang jadi primadona di Sumatera Utara,” kata Wakil Presiden Maruf Amin.
Mantan Ketua MUI itu juga menjelaskan, berangkat pada momentum tersebut, Indonesia sebagai negara yang dahulu terkenal dengan rempah oleh bangsa asing, akan kembali mengukuhkan kejayaan rempah di masa yang akan datang.
“Dari kawasan Danau Toba inilah kita ingin bersama sama menggaungkan kejayaan rempah di Indonesia. Ini selaras amanat Presiden pada Hari Tani tahun 2017. Ini menjadi tonggak kesejahteraan petani dan kemajuan agribisnis di Indonesia,”kata Maruf Amin.
Wakil Presiden Maruf Amin juga mengajak warga negara untuk berterima kasih kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan kekayaan alam melimpah yang tumbuh di Indonesia.
“Ketika pertama kali rempah kita cengkeh dikirim oleh kesultanan Tidore (Maluku Utara) pada 11 Desember 1521 ke Spanyol, sejak saat itu rempah Indonesia dilirik dunia dan membawa bangsa lain datang ke Indonesia,” katanya.
Dijelaskan, rempah Indonesia pada masa kolonial bahkan menyumbang 15 persen dari PDB Belanda. Itu sebagai bukti bahwa rempah Indonesia dibutuhkan bangsa-bangsa lain. Untuk itu, pada Perayaan Hari Perkebunan dan Rempah Nasional yang disertai agenda ISBFE 2021 tersebut, Wapres Maruf Amin menginginkan Indonesia akan memulai perdagangan rempah bentuk jadi.
“Kita tidak ingin melakukan perdagangan yang tidak ada manfaatnya untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Maruf Amin.
Sementara. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kekuatan Indonesia melawan Pandemi Covid-19 saat ini salah satunya adalah kehebatan perkebunan dan rempah. “Ekspor rempah kita mencapai Rp 10 Triliun. Rempah kita memberi kekuatan kita dalam menghadapi Pandemi Covid-19,” kata Mentan.
Melalui perayaan Hari Perkebunan dan Rempah Nasional tersebut, sejumlah daerah di Indonesia akan mencanangkan program penanaman komoditas unggulan di masing-masing daerah. Khusus Sumatera Utara akan memproyeksikan kopi, kelapa, kapulaga, jahe dan kunyit.
Kunker Wapres turut dihadiri Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Ketua KADIN Sumut Khairul Mahalli, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga dan sejumlah perwakilan kepala daerah dari dan luar provinsi. (In)
Discussion about this post