P.Siantar, Aloling Simalungun
Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan terpadu kepada masyarakat, RSUD Djasamen Saragih Kota Siantar butuh perbaikan berbagai bidang. Bukan saja terkait peralatan medis sesuai kebutuhan, lebih dari itu perlu persiapan sumber daya manusia dan pembenahan managemen.
“RSUD Dr Djasamen Saragih merupakan rumah sakit kelas B. Sekarang, saya sedang mempersiapkan berbagai regulasi untuk mengejar standart mutu. Sehingga, banyak yang harus dipersiapkan,” ujar Direktur RSUD Djasamen Saragih dr Maya Damanik, Senin (3/1/2022).
Sebagai langkah awal sejak dilantik Agustus 2021 lalu menjadi direktur, dr Maya mengaku harus menelusuri berbagai sudut rumah sakit pemerintah itu agar mengetahui apa yang harus dipersiapkan dan dibenahi. Selanjutnya, memungsikan ruang ICU dan memulihkan ruang IGD sesuai standart.
“Sekarang, saya sedang mempersiapkan ruang bedah karena peralatannya sudah ada. Peralatan yang kita miiliki itu cukup cangggih dan akan bisa melakukan operasi jantung termasuk pemasangan ring,” ujar dr Maya sembari mengatakan bahwa dokter bedah sudah ada. Namun, perlu tenaga medis lain sebagai pendukung.
Dijelaskan, ruang bedah RSUD Djasamen Saragih sangat mumpuni untuk dioperasikan, Bukan saja didukung peralatan yang serba komputeriosasi, lebih dari itu ada beberapa ruangan sebagai pendukung termasuk ruangan edukasi terhadap pasien.
- “Jadi, persiapan operasi ruangan bedah itu jelas butuh regulasi yang harus dipersiapkan dengan baik, termasuk soal anggaran yang sudah saya ajukan agar ditampung dalam APBD,” ujarnya sembari mengatakan bahwa setiap peralatan dalam ruang bedah butuh tenaga yang siap pakai. Sehingga, perlu menjalani pelatihan khusus.
Selain peralatan ruang bedah untuk operasi jantung, ada sejumlah peralatan lain yang sudah ada dan harus difungsikan. Antara lain, Endos Copy sebagai alat untuk potho bagian dalam perut dan cuci scan untuk kepala dan torak.
Selain soal peralatan yang harus difungsikan, keberadaan sumber daya manusia merupakan hal lain yang harus dibenahi dengan menggunakan management yang sesuai standart. Bahkan, soal kekurangan dokter merupakan salah satu prioritas untuk mengejar standar mutu RSUD Djasamen Saragih yang masuk kategori kelas B itu.
“Kita masih membutuhkan dokter Telingan Hidung dan Tenggorokan atau THT. Karena dokter yang ada sekarang masih satu orang. Untuk itu, kita sedang mengupayakan agar ada tambahan satu orang lagi dan itu sudah saya minta dari propinsi. Pokoknya, dokter terbang pun tidak jadi masalah,” ujar dr Maya.
Lebih lanjut, dr Maya yang mengaku harus terus belajar dan belajar itu, menekankan bahwa RSUD sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) harus mampu memberi kontribusi meningkatkan penghasilan daerah. Untuk mengejar target tersebut, pengoperasian ruang bedah merupakan salah satu sektor paling strategis mewujudkannya.
Untuk memajukan RSUD Djasamen Sargih dikatakan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi butuh dukungan semua pihak. Bukan hanya dari Wali Kota, tetapi dari DPRD Siantar juga. Sehingga, semuanya saling bersinergis sesuai fungsi masing-masing.
Dr Maya berharap, saat Kota Siantar memasuki Hari Jadi ke 151 atau tepat 4 April 2022, RSUD Djasamen Saragih paling tidak sudah mendapatkan standart mutu seperti yang diharapkan. Kalau pun tidak seratus persen, minimal terjadi perubahan yang signifikan dan itu mulai memperlihatkan hasil karena jumlah pasien terus bertambah.
“Yang paling menjadi impian saya, mengoperasikan ruang bedah jantung dan saya optimis itu dapat terwujud sesuai standart mutu sebelum saya pensiun,” ujar dr Maya mengakhiri. (In)
Discussion about this post