Aloling Simalungun
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman
Selasa, Maret 21, 2023
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
No Result
View All Result
Aloling Simalungun
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
ADVERTISEMENT
Home Siantar - Simalungun

DPRD Siantar Marah Soal Ranperda RTRW Mau Dibawa Kemana Siantar?

Januari 29, 2022
in Siantar - Simalungun
Share on FacebookShare on Twitter

P.Siantar, Aloling Simalungun

Saat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2021-2041, DPRD Siantar melalui Komisi III, marah. Pasalnya, selain peta wilayah dinilai tidak jelas, juga tidak sesuai kondisi kota Siantar, Jumat (28/1/2022).

Pembahasan RTRW yang berlangsung melalui rapat di ruang gabungan komisi itu, dipimpin Ketua Komisi III, Denny H Siahaan. Dikuti sejumlah personel lainnya. Kemudian, dihadiri pihak Bappeda, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP), Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Badan pertanahan Nasional (BPN) Kota Siantar.

Baca juga

Aliansi Masyarakat Pematang Siantar Desak DPRD Copot Walikota

Peringatan Israj Miraj di Mesjid Al Musyawarah Sukses

“Di Kelurahan Tambun Nabolon ada potensi air dan sudah menjadi bagian dari kawasan pertanian, mengapa malah dijadikan kawasan pemukiman. Sementara, kawasan di sekitar ring road yang dibangun dengan dana ratusan miliar, malah jadi kawasan pertanian. Kalau begitu, lingkungan sekitar ring road susah berkembang dan ini sangat aneh,” ujar Denny H Siahaan.

Hal lain yang juga disoroti, terkait kawasan pendidikan yang tidak jelas. Padahal, sektor pendidikan merupakan salah satu andalan kota Siantar. Demikian juga keberadaan pemakaman yang malah terabaikan. Padahal, pemakaman umum di Kota Siantar sudah padat.

“Kita yang hidup ini semua akan mati, jadi bagaimana soal pemakaman untuk kepentingan rakyat Siantar?” ujar Denny H Siahaan sembari mengatakan bahwa RTRW harus punya orientasi 30 tahun ke depan. Sehingga, jangan malah membuat kota Siantar semraut.

Kemudian, sejumlah personel Komisi III mengatakan, dalam Ranperda RTRW tersebut juga tidak menjelaskan adanya Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang minimal harus tersedia sebesar 20 persen. Kemudian, tidak ada jalur rel kereta api menuju kawasan Danau Toba dan jalur pintu keluar masuk jalan tol. Padahal, itu sudah menjadi program pemerintah pusat.

Demikian juga tentang kawasan wisata seperti memanfaatkan Bah Bolon sebagai lokasi arung jeram, lokasi terminal dan tentang penyelamatan kawasan terlarang seperti daerah aliran sungai (DAS) atau lahan di bantaran sungai.

“Kalau melihat Ranperda ini, Pemko sepertinya tidak bisa memanfaatkan potensi kota Siantar. Apalagi ada kawasan perindustrian berada di kawasan pemukiman. Kalau begini, pembangunan kota Siantar mau dibawa kemana?” ujar Frangki Boy Saragih dari Komisi III sembari bertanya.

Sementara, Astronout Nainggolan yang juga dari Komisi III mengatakan, membahas RTRW tidak semudah yang dipikirkan, karena harus punya orientasi jauh ke depan. Sementara, ada kawasan perumahan berada di kawasan pertanian dibiarkan dan memiliki IMB.

Nurlela Sikumbang mengatakan, setelah banyak pemikiran yang keluar dari Komnisi III, politisi perempuan dari PAN itu mengatakan kecewa karena melalui RTRW dimaksud, karakter kota Siantar tidak kelihatan. “Padahal, RTRW ini sudah lama kita tunggu-tunggu,” ujarnya.

Daud Simanjuntak, sekretaris Komisi III malah mempertanyakan dari mana data yang diperoleh untuk penyusunan RTRW tersebut. Karenanya, para OPD yang tergabung dalam pembuatan RTRW harus mencatat apa yang sudah mencuat pada rapat dimaksud. Bahkan, harus dibuat rancangan secara detail. Termasuk soal kawasan atau zona yang akan ditetapkan.
KAJIAN AKADEMI.

Menjawab berbagai kritikan Komisi III, pihak Bappeda melalui Nalpius mengatakan bahwa data yang sudah disusun dan dituangkan pada Ranperda sudah melalui berbagai proses sampai ke tingkat kementrian Agraria dan Tata Ruang.

Bahkan, sudah dilakukan rapat koordinasi antar kabupaten terkait batas wilayah yang meliputi tentang Hak Guna Usaha (HGU) karena masih ada kawasan perkebunan di Kota Siantar.

Lebih lanjut dikatakan, data yang dituangkan pada Ranperda tersebut juga sudah mendapat rekomendasi dari Lembaga Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yang melakukan pemetaan melalui satlit. Kemudian, penyusunan Ranperda RTRW itu juga sudah melibatkan masyarakat serta memiliki kajian akademi.

Terkait apa yang dikritisi DPRD Siantar menurutnya sudah dicatat sebagai suatu masukan. “Soal Ranperda RTRW ini bukan harga mati, tetap bisa dilakukan perubahan sesuai dengan kondisi di lapangan,” ujar Nalpius dari Bappeda.

Musa Silalahi dari PUPR mengatakan apa yang disampaikan DPRD Siantar memang tidak dirinci pada RTRW. Karena akan ada penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sebagai turunan RTRW yang memuat kawasan maupun peta-peta pengembangan kota Siantar.

Sementara, Sarwil sebagai Kepala BPN Kota Siantar memberi pendapat, keberadan BPN terkait RTRW hanya sebagai pengguna. Karena, pengurusan sertifikat akan mencantumkan peruntukan lahan. Sehingga, harus disesuaikan dengan kawasan sesuai RTRW.

Dijelaskan, kalau ada perumahan akan dibangun di kawasan pertanian, pengurusan sertifikatnya tentunya akan dikoordinasikan kepada dinas terkait. Kemudian, soal kondisi sempadan sungai yang akan disertifikat tentu harus ditinjau bagaimana kondisinya.

“Pada dasarnya, BPN hanya sebagai pengguna RTRW yang harus mentaati Perda RTRW yang akan disahkan kemudian. Termasuk kalau ada pelepasan lahan HGU untuk dimanfaatkan Pemko Siantar,” ujar Kepala BPN.

Karena pembahasan terlalu panjang dan belum menemukan titik temu pendapat antara eksikutif dengan legislative, Ketua Komisi III Denny H Siahaan berpendapat agar rapat dilanjutkan, Senin (31/1). Untuk itu, apa yang belum dibahas dan data apa yang diperlukan harus disediakan Pemko melalui dinas terkait masing-masing.

“Kita tidak mencari kesalahan. Tapi, bagaimana kota Siantar ditata lebih baik ke depan. Karena, kita DPRD Siantar saat ini, tidak ingin dicatat sebagai sumber permasalahan yang membuat kota Siantar jadi semraut,” ujarnya menutup rapat. (In)

Tags: dprdsiantarmarahsoalrtrw
Share126Tweet79Share31

Related Posts

Aliansi Masyarakat Pematang Siantar Desak DPRD Copot Walikota

by Redaksi
Maret 20, 2023
0

P.Siantar Aloling Simalungun Masyarakat Kota Pematang siantar yang bergabung dalam Aliansi Masyarakat Kota Siantar mendesak DPRD Siantar agar mencopot Walikota...

Peringatan Israj Miraj di Mesjid Al Musyawarah Sukses

by Redaksi
Maret 18, 2023
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Peringatan Israj Miraj Nabi Muhammad SAW Tahun 1444 H / 2023 M Di Mesjid Al Musyawarah Jalan...

Ketua MUI Siantar di Lapas: Setelah Bebas, Warga Binaan Jangan Pernah Kembali Lagi.

by Redaksi
Maret 16, 2023
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Setelah selesai menjalani masa hukuman, Warga Binaan harus dapat lebih baik di tengah-tengah masyarakat. Dan, jangan pernah...

Penandatanganan Kinerja Pimpinan OPD, dr Susanti Sambangi Kadisnaker ke Mobil

by Redaksi
Maret 15, 2023
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA menyambangi langsung Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Lukas Barus...

Jamiul Hasan Butuh Biaya Perobatan

by Redaksi
Maret 13, 2023
0

Simalungun, Aloling Simalungun Jamiul Hasan Sitindaon usia 26 Tahun warga Marihat Huta Nagori Dolok Parmonangan Kecamatan Dolog Panribuan Kabupaten Simalungun,...

dr Susanti Kunjungi Bocah 6 Tahun yang Patah Kaki Akibat Tertimpa Batu Nisan

by Redaksi
Maret 13, 2023
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA mengunjungi Misnu, bocah lelaki berusia 6 tahun yang mengalami...

Discussion about this post

Recommended

Natal Oikumene Siantar, Walikota Sampaikan 4 Unsur Utama Dalam Damai

Desember 27, 2020

Selesai Ibadah di HKBP, RHS Hadiri Peletakan Batu Pertama di Gereja Katolik

Januari 19, 2021

Popular Post

  • Paheian (Busana) Adat Simalungun

    1635 shares
    Share 674 Tweet 400
  • Maling Sepatu Nyaris Dimassakan Warga

    905 shares
    Share 362 Tweet 226
  • Ternyata Maruli Wagner Damanik Calon Bupati Simalungun Paling Kaya

    761 shares
    Share 304 Tweet 190
  • H Anton Achmad Saragih : Saya Memang Abangnya DR JR Saragih SH MM

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Drs Djomen Purba : Banyak Kenangan dengan Edwin Bingei Purba Siboro

    561 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman

© 2020-2022 Aloling Simalungun

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi

© 2020-2022 Aloling Simalungun

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia