P.Siantar, Aloling Simalungun
Varian baru Covid-19 Omicron kemungkinan (Propable) masuk ke Kota Siantar. Hal itu diperkirakan berasal dari warga kota Siantar berjenis kelamin perempuan yang datanya sudah disampaikan ke propinsi untuk kemudian dikirim ke Jakarta.
“Ya, ada seorang warga Siantar yang baru berpergian pulang ke Siantar. Saat ini kita sudah melakukan deteksi,” ujar dr Marojahan Nainggolan dari RSUD Djasamen Saragih, Kota Siantar, usai rapat koordinasi penanganan dan antisipasi varian Omicron di ruang data Pemko Siantar, Selasa (8/2/2022).
Dijelaskan, data warga Siantar tersebut sudah disampaikan ke rumah sakit USU Medan. Namun, belum diketahui kapan keluar hasilnya. Karena, harus antri dengan 24 kabupaten kota di Sumatera Utara yang melakukan hal serupa seperti dilakukan Kota Siantar.
“Kalau hasil probable sudah diketahui pihak rumah sakit, dikirim lagi ke Jakarta. Jadi, belum diketahui pasti kapan hasilnya keluar. Jadi harus sabar menunggu. Apalagi di Indonesia hanya ada 18 rumah sakit memiliki legalisasi mendeteksi varian Omicron itu. Dan seluruh propinsi di Indonesia tentu banyak mengirim data untuk menditeksi varian Omicron,” ujarnya.
Kemudian, kalau hasil probable itu sudah diketahui pihak RSUD Djasamen Saragih sebagai salah satu rumah sakit rujukan di Sumatera Utara, tentu akan diinformasikan kepada Dinas Kesehatan.
Dijelaskan, RSUD Djasamen Saragih yang memiliki 80 unit tempat tidur untuk pasien Covid-19 hanya diisi 3 orang pasien terpapar Covid-19 dengan kondisi berat. Sebelumnya ada seorang yang sempat kritis tetapi sudah sembuh san dikembalikan ke rumahnya.
“Ya, sekarang hanya tinggal tiga orang yang sedang menjalani perawatan,” ujarnya sembar imengtatakan bawa data terakhir yang diumumkan saat rapat koordinasi penanganan Covid-19 itu, sebanyak 122 kasus yang menyebar di seluruh kecamatan Kota Siantar.
Terkait dengan adanya warga Siantar yang propable varian Omicron dan kondisi pasien yang dirawat di RSUD Djasamen Saragih, juga disampaikan pada rapat koordinasi penanganan Covid-19 dan antisipasi varian Omicron yang dipimpin Wali Kota Siantar.
Sementara, Kadis Pendidikan Kota Siantar, Rosmayana Marapung mengatakan, ada dua orang guru dinyatakan terpapar Covid19. Sedangkan siswa SMP satu orang. “Setelah diketahui terpapar, sekolah itu disemprot dengan cairan desinfektan supaya steril,” ujar Rosmayana.
Untuk saat ini, sekolah belum ada yang ditutup karena dari lingkungan sekolah tersebut belum ada sampai 5 persen yang terpapar. Sementara, Pembelaran Tatap Muka (PPTM) sudah mulai diberlakukan sejak Senin (7/2/2022).
“Surat edarannya sudah kita sampaikan ke semua sekolah tingkat SMP, SD dan PAUD. Jadi dalam seminggu hanya dua hari belajar tatap muka. Mudah-mudahan, saat PTM tidak ada yang tertular dan kita juga sudah mengumumkan agar seluruh sekolah benar-benar melaksanakan protokoler kesehatan dengan ketat,” beber Rosmayana.
Hal lain yang juga diperingatkan kepada sekolah yang melakukan PTM itu, harus melengkapi berbagai peralatan untuk mengantisipasi penularan dan peredaran Covid-19. “Kalau ada tamu yang datang ke sekolah, ada ruangan khusus yang disediakan. Tidak bisa langsung bertemu dengan orang yang ingin dijumpainya,” ujar Rosmayana.
Terpisah S Siregar mewakili Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siantar Simalungun mengatakan, sebelum PTM dibatasi seperti sekarang, ada sejumlah siswa SMA yang dinyatakan terpapar Covid-19. Selain dari SMA Negeri 4, SMA Negeri I juga dari SMA Negeri 3.
“Semua sekolah itu sudah disemprot dengan cairan desinfektan dan siswa yang terpapar sedang dalam perawatan melalui isolasi terpadu,” ujar Siregar. (In)
Discussion about this post