P.Siantar, Aloling Simalungun
Saat PPKM kota Siantar berada di level III dan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 serta menditeksi varian baru Omicron, Dinas Pendidikan Kota Siantar gelar Operasi Kasih Sayang. Setelah mengamankan 19 orang pelajar, dilakukan diswab. Hasilnya, ternyata semua negatif, Rabu (16/2/2022).
Penjaringan terhadap 19 pelajar yang rata-rata masih berseragam sekolah itu dilakukan dua tahap. Pertama 4 orang diamankan dari sekitar lokasi Lapangan Merdeka atau Taman Bunga. Sedangkan tahap kedua, dijaring lagi 14 orang dari lokasi billiard, Jalan MH Sitorus. Masing-masing berasal dari SMA dan SMK Harapan, Taman Siswa, Methodis, Melati dan dari YPI.
“Sweping di Taman Bunga, ada 4 orang pelajar berkeliaran yang kita amankan. Setelah itu, kita mendapat informasi dari masyarakat banyak pelajar di lokasi biliard dan dari sana kita amankan 14 orang,” ujar M Rasyid sebagai Kepala Satuan Tim Patroli Sekolah Dinas Pendidikan di lingkungan kantor Dinas Kesehatan.
Setelah pelajar yang dijaring tersebut dikumpulkan dan dibawa pakai mobil patroli ke Dinas Kesehatan untuk swab dan hasilnya semua negatif. “Beberapa hari terakhir ini kita sudah melakukan razia kasih sayang. Tapi, baru pertama kali ini pelajar yang dijaring menjalani swab. Kita bekerja sama dengan Dinas Pendidikan,” ujar M Rasyid.
Dijelaskan, sesuai Surat Edaran Kepala Cabang Dins Pendidikan Siantar Simalungun, pelajar tingkat SMA dan SMK pada dasarnya 100 persen proses belajar mengajar melalui Daring atau tidak melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Namun, saat Razia kasih Sayang itu, Tim Patroli Sekolah sempat juga merasa heran mengapa ada yang berkeliarn.
“Waktu kita Tanya mengapa mereka berada di luar sekolah dan menggunakan seragam, pelajar itu mengatakan, sekolah mereka memang melakukan PTM. Bahkan ada yang selesai menjalani ujian semester,” ujar M Rasyid lagi.
Untuk memastikan bahwa sekolah di tingkat SMA dan SMK masih ada yang melakukan PTM meski Surat Edaran Kepala Cabang Dins Pendidikan Siantar Simalungun, pihak Dinas Pendidikan Siantar akan menyurati Dinas Cabang tersebut. Sehingga bisa melakukan pengawasan terhadap sekolah yang tidak mematuhi Surat Edaran dimaksud.
“Kita tidak berwenang untuk mengatur sekolah tingkat SLTA. Karena itulah kita berkoodinasi dengan Dinas Cabang Pendidikan. Masalahnya, siswa mereka ada yang berkeliaran dan sudah kita amankan,” ujar M Rasyid lagi.
Setelah seluruh pelajar menjalani swab dan hasilnya semua negatif, para pelajar kembali dibawa ke kantor Dinas Pendidikan Kota Siantar untuk didata dan diperiksa apakah ada membawa senjata tajam maupun barang terlarang lainnya.
“Waktu kita memeriksa seluruh pelajar itu, ternyata tidak ada membawa senjata tajam atau barang terlarang. Setelah itu kita beri pembinaan dan pihak sekolah masing-masing dipanggil untuk menjemput pelajar yang terjaring ,” ujar M Rasyid.
Kedepannya Operasi Kasih Sayang tetap digelar untuk menjaring para pelajar di lokasi-lokasi pelajar biasanya berkumpul. Selain di lokasi biliard, café maupun Warung Internet, juga dilokasi keramaian lainnya. Tujuannya untuk menertibkan pelajar supaya tidak berkeliaran atau berkerumun. Apalagi saat ini PPKM Siantar sudah berada pada level III. (In)
Discussion about this post