P.Siantar, Aloling Simalungun
Pasca dilantik sebagai Sekda Pemko Siantar defenitif, Senin (21/2), keberadaan Budi Utari Siregar ternyata tak pernah hadir dalam berbagai pertemuan di DPRD Siantar. Karenanya, muncul pertanyaan, kemana Sekda yang sempat diberhentikan sekitar dua tahun lalu itu?.
Pertanyaan tersebut disuarakan sejumlah anggota DPRD Siantar melalui rapat paripurna untuk menentukan kelanjutan pembahasan 5 Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang sempat ditunda. Dipimpin Ketua DPRD Siantar, Timbul Marganda Lingga, Jumat (4/3/2022).
“Instrupsi ketua, dimana Sekda defenitif? Sejak dilantik tidak pernah hadir. Waktu dilakukan rapat penentuan jadwal oleh Banmus sampai saat ini tidak juga hadir. Kita ingin mengetahui dimana keberadaannya sekarang?” ujar anggota DPRD Siantar Ilhamsyah Sinaga.
Menjawab pertanyaan tersebut, Timbul Marganda Lingga menyampaikannya kepada Pardamean Silaen sebagai asisten III yang hadir mewakili Pemko Siantar. Dikatakan bahwa Sekda Budi Utari tugas luar.
“Benar, Sekda defenitif sudah dilantik tanggal 21 Febriari 2022 lalu. Tapi, yang bersangkutan berada di luar kota. Karena itu, saya diminta Plt Wali Kota menghadiri rapat paripurna ini,” ujar Pardamean Silaen yang duduk sejajar di bangku depan dengan Ketua dan Wakil Ketua DPRD Siantar.
Mendengar jawaban tersebut, muncul lagi intrupsi dari Tongam Pangaribuan. Kalau berada di luar kota, harusnya dijelaskan. Karena sejak dilantik memang tidak pernah hadir pada rapat di DPDR. ”Seharusnya ada penjelasan sejak awal,” ujar politisi Partai NasDem tersebut.
Intrupsi kembali disampaikan para anggoat dewan lainnya. Kalau tidak hadir harusnya ada rekomendasi. “Jangan tugas luar menjadi alasan” ujar Ilhamsyah yang kembali menyampaikan intrupsi sembari mengatakan bahwa DPRD Siantar sepertinya seolah-olah dilecehkan.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Siantar, Mangatas Silalahi turut angkat bicara. Dengan berdalih tugas luar, seolah-olah rapat di DPRD Siantar tidak penting. Untuk itu, Sekda Budi Utari yang sudah dilantik, harus displin menghadiri berbagai rapat di DPRD Siantar yang melibatkan Pemko Siantar.
Sementara, karena Pardamean Silaen tetap mengatakan bahwa apa yang disampaikan DPRD Siantar akan disampaikan kepada Seka Budi Utari, Ferry SP Sinamo kembali melakukan intrupsi. Mempertanyakan apakah kehadiran Pardamean Silaen pada rapat paripurna tersebut memang ada rekomendasi dari Sekda.
“Apakah ada rekomendasi bapak Pardamean dari Sekda untuk menghadiri rapat paripurna ini? Kalau tidak ada lebih baik rapat ini kita skors, Untuk itu, kita minta supaya Sekda Budi Utari dihadirkan,” ujarnya.
Pernyataan Ferry SP Sinamo sempat mendapat dukungan dari beberapa anggota DPRD. Namun, Timbul Marganda Lingga mengatakan bahwa kehadiran Pardamean Silaen bukan atas rekomendasi Sekda Budi Utari. Tapi, rekomendasi Plt Wali Kota Siantar, dr Hj Susanti Dewayani.
Selanjutnya rapat dilanjutkan untuk menyepakati bahwa pembahasan lanjutan 5 Ranperda yang sempat tertunda akan dimulai Senin (7/2). Dan pernyataan itu disetujui para anggota dewan lainnya. Tapi, dengan catatan, harus dihadiri Seka Budi Utari.
SEBELUMNYA
Soal keberadaan Budi Utari Siregar, beberapa hari lalu juga sempat dipertanyakan sejumlah kalangan. Pasalnya, saat dilakukan pelantikan dr Hj Susanti Dewayani di kantor Gubernur, Selasa (22/2), bermunculan spanduk ucapan selamat atas pelantikan tersebut. Hanya saja, yang mengucapkan selamat, bukan Budi Utari sebagai Sekda. Tetapi, Pj Sekda Zubaidi yang sehari sebelumnya sudah digantikan Budi Utari Siregar.
Spanduk tersebut bukan hanya di sejumlah lokasi kota Siantar. Tetapi, termasuk di rumah dinas Wakil Wali Kota sebagai lokasi penyambutan dr Hj Susanti Dewayani setelah dilantik Gubernur Sumut.
Terkait dengan itu, anggota DPRD Siantar Ilhamsyah Sinaga dari Fraksi Demokrat mengatakan, soal spanduk dimaksud merupakan kelemahan dari Pemko Siantar. Karena, koordinasi antara Organsiasi Perangkat Daerah (OPD) memang lemah.
Kelemahan koordinasi untuk saling bersinergis memajukan kota Siantar, menurut Ilhamsyah sudah terjadi saat Wali Kota dijabat H Hefriansyah. “Kalau situasi itu dibiarkan, tentu akan berimbas kepada kinerja Plt Wali Kota, “ ujarnya beberapa hari lalu. (In)
Discussion about this post