P.Siantar, Aloling Simalungun
Akibat hujan deras pada malam hari, tebing di tiga lokasi tepi sungai Bah Bolon Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Siantar, longsor dihantam banjir. Karena berdekatan dengan pemukiman masyarakat, tentu sangat berbahaya.
Lurah Tomuan, Suheri mengatakan longsor terjadi, Kamis malam (10/2/2022), diketahuinya setelah menerima laporan dari RT setempat. Selain dua lokasi di Gang Kampung Keluarga Berencana, RT 7 dan salah satunya ada longsor sampai ke pintu dapur rumah warga, longsor di Gang Mushollah RT 8, malah cukup parah.
“Di RT 8, panjang longsor sampai 40 meter lebih dengan kedalaman sampai 8 meter dan kandang kambing yang berdekatan dengan pemukiman warga sepertinya sudah berada di tepi jurang,” ujar Suheri saat meninjau lokasi longsor di RT 8, Minggu (13/3/2022).
Apabila hujan deras lagi, permukaan air sungai Bah Bolon diperkirakan akan kembali naik. Karenanya, bukan tidak mungkin longsor semakin melebar dan berpotensi merubuhkan rumah warga. Sementara, masalah itu sudah dilaporkan kepada Camat Siantar Timur.
“Untuk mengantisipasi terjadi longsor susulan meski itu sangat tidak diharapkan, kita segera menyurati Pemko melalui Badan Penananggulangan Bencana Daerah atau BPBD,” ujar Lurah sembari menghimbau masyarakat supaya selalu waspada.
Karena longsor termasuk kategori bencana, pihak BPBD Kota Siantar diharap segera meninjau lokasi. Apalagi masyarakat yang berada tak jauh dari lokasi sangat kawatir terjadi longsor susulan yang akhirnya semakin melebar. “Kita berharap agar dibangun tembok atau minimal beronjong meski itu hanya sementara,” ujar Lurah.
Lurah menghimbau, apabila hujan deras malam hari, warga diminta jangan tidur terlalu pulas dan tetap selau berjaga-jaga. Kemudian, kalau longsor benar terjadi, upayakan agar lebih dulu menjauh dari lokasi longsor. “Mudah-mudahan longsor tidak terjadi lagi. Tapi, begitupun warga kita himbau selalu waspada,” imbuh Lurah lagi.
Sementara masyarakat di tepi sungai Bah Bolon khususnya di RT 8 mengatakan, masalah longsor sudah sering terjadi. Meski awalnya sedikit dan tidak dilakukan antisipasi dengan membuat beronojong, akhirnya longsor semakin melebar. Bahkan ada sekitar 100 meter lebih tanah di tepi sungai itu mengalami longsor dan saat ini semakin mendekati rumah warga.
“Longsor kemarin, berkisar jam 12 malam saat hujan deras, tanah rasanya seperti bergerak apalagi pohon bambu yang sudah tergolong tua ikut tumbang,” ujar Pondi warga tepi sungai yang rumahnya tidak jauh dari lokasi longsor RT 8.
Dijelaskan, longsor yang terjadi sampai ke pintu belakang rumah papan yang dihuni Ap bersama keluarga di RT 7, sangat mendesak untuk segera ditanggulangi. “Kasihan juga bapak itu, buka pintu belakang, langsung sungai ,” ujar warga lainnya. (In)
Discussion about this post