P. Siantar, Aloling Simalungun
Untuk membantu masyarakat kurang mampu, tak perlu harus orang kaya atau pengusaha besar. Tetapi, butuh kemauan dan keikhlasan serta dapat merasakan kesulitan yang dirasakan orang lain.
Terbukti, Arisan Pedagang Keliling Bersama (APKB) Kota Siantar mampu menyantuni 65 orang anak yatim dan 2 orang kaum duafa. Rabu (16/3/2022). Padahal, anggota APKB terdiri dari pedagang bakso bakar, siomai, bubur, es krim dan lainnya yang berkeliling menggunakan sepeda motor mengitari jalanan sampai masuk gang keluar gang.
“Kalau tidak masa Covid-19, seharusnya kita sudah menyalurkan bantuan sebanyak empat kali. Tapi, kalau yang kemarin untuk kedua kali kepada yatim piatu dan kaum duafa di kota Siantar,” ujar Bendahar APKB, Kharul Hamzah Nasution, Kamis (17/3/2022).
Kharul Hamzah yang berprofesi sebagai pedagang bakso dan siomai keliling tersebut mengatakan, dana yang diberikan kepada kaum duafa dan anak yatim itu, dikumpul Rp 10 ribu per bulan dari para anggota sebanyak 236 pedagang. Selain itu, ada juga dana yang dikumpul saat dilakukan pertemuan berupa arisan sebulan sekali.
“Karena kas harus nol, dana dari seluruh anggota itu harus disalurkan semuanya. Selanjutnya dikumpul lagi untuk kemudian disalurkan lagi sesuai kesepakan,” ujar Kharul Hamzah lagi sembari mengatakan bahwa APKB sudah dibentuk sejak empat tahun lalu.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk menghimpun dana dari para anggota menurut Khairul hamzah tidak sulit. Karena para pedagang keliling yang menggunakan sepeda motor itu memang punya keinginan membantu sesama. Terutama anak yatim dan kaum duafa.
“Bantuan yang diberikan berupa uang jumlahnya memang tidak seberapa, ditambah dengan nasi kotak. Tapi, apa yang kita lakukan ingin mendapat berkah dari hasil menjual makanan dan minuman kecil-kecilan yang halal,” ujar Khairul Hamzah.
Sementara, Nurlela Sikumbang anggota DPRD Siantar sebagai pembina APKB menyatakan salut dengan upaya yang dilakukan para pedagang keliling itu. Karena, dari hasil jerih payah mereka, tetap rela menyisihkan sedikit uang untuk membantu sesama.
“Saya terharu saat APKB menyalurkan bantuan kepada anak yatim dan kaum duafa kemarin. Selain harus berjuang untuk mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga, tetap perduli membantu orang lain,” ujar Nurlela.
Ke depannya, APKB diharap mendapat perhatian dari pemerintah. Untuk itu,
yang tergolong pekerja informal masih tetap perduli membantu sesama,” ujar Nurlela Sikumbang sembari mengatakan bahwa APKB perlu diperhatiakan pemerintah. (In)
Discussion about this post