P.Siantar, Aloling Simalungun
Pelayanan RSUD Djasamen Saragih Kota Siantar jauh tertinggal dibanding rumah sakit swasta (RS) di Kota Siantar. Padahal, sebagai rumah sakit tipe B milik pemerintah, seharusnya mampu memberi pelayanan prima kepada masyarakat.
Untuk itu, setelah status RSUD berubah dari UPT Dinas Kesehatan menjadi organisasi bersifat khusus, sesuai Perubahan Perda No 1 Tahun 2017 Tentang Pembentukan Perangkat Daerah, kedepan harus ada perubahan lebih baik.
“Kita persentase dengan RS Tentara, RS Tiara, RS Rasidah, RS Harapan, RSUD Djasamen Saragih tertinggal jauh. Penyebabnya, selama ini Pemko Siantar tidak peka terhadap permasalahan RSUD,” ujar Ilhamsyah Sinaga anggota DPRD Siantar dari Fraksi Demokrat, Senin (21/3/2022).
Dijelaskan, ada beberapa permasalahan yang sudah disampaikan Fraksi Demokrat pada rapat paripurna pengesahan Perda No 1 Tahun 2017 Tentang Pembentukan Perangkat Daerah melalui rapat paripurna beberapa hari lalu, Kamis (17/3/2022).
“RSUD Djasamen Saragih harus dapat memberikan pelayanan prima. Karena selama ini banyak warga mengeluh atas layanan RSUD. Misalnya, penanganan medis, perawat dan dokter kurang ramah,” ujar Ilhamsyah Sinaga.
Dijelaskan, RSUD Djasamen Saragih sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumatera Utara harusnya tidak mengirim pasien ke rumah sakit lain. Lebih dari itu, malah mampu menampung pasien Covid-19 dari daerah lain.
Untuk itu, apabila tidak ada evaluasi dari Pemko di bawah kepemimpinan Plt Wali Kota dr Hj Susanti Dewayani, RSUD Djasamen Saragih, Ilhamsyah menilai bahwa rumah sakit pemerintah itu sulit berkembang ke arah lebih baik.
Pada dasarnya, mayoritas fraksi di DPRD Siantar merespon positif adanya perubahan RSUD Djasamen Saragih menjadi organisasi khusus. Sehingga, ketika memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan dan kepegawaian, diharap mampu memberikan pelayanan maksimal dan potensial meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Seperti yang juga disampaikan Fraksi Hanura. Setelah RSUD Djasamen Saragih menjadi unit organisasi bersifat khusus, diharap mampu memaksimalkan fungsi BLUD untuk segera menjajaki kerjasama dengan pihak ketiga dengan melampirkan rencana bisnis anggaran (RBA).
“Fungsi RSUD sebagai BLUD sangat strategis dikembangkan untuk berkontribusi nyata terhadap penatalayanan kesehatan yang professional. Sekaligus berkontribusi meningkatkan PAD,” ujar anggota DPRD Siantar Andika Prayogi Sinaga dari Fraksi Hanura.
BERTAHAP
Direktur RSUD Djasamen Saragih dr Maya Damanik yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, pandangan akhir Fraksi DPRD Siantar tentang keberadaan RSUD Djasamen Saragih merupakan suatu masukan positif.
Hanya saja, untuk memajukan RSUD dikatakan tidak bisa hanya dilakukan seorang direktur utama. Tetapi, butuh dukungan dari semua pihak. Terutama dari Wali Kota Siantar sebagai pemilik rumah sakit serta dari DPRD Siantar juga.
“Kita sedang melakukan pembenahan dan itu memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi, dari apa yang kita benahi setiap hari, banyak hal-hal yang baik kita dapati dan semua memang harus bertahap,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, visi dan misi Wali Kota yang salah satunya menekankan soal kesehatan menjadi tantangan bagi dr Maya untuk diwujudkannya dengan melakukan pembenahan tentang beberapa hal yang prioritas. Bahkan, setiap Senin dilakukan penilaian apakah ada peningkatan tentang yang sedang dibenahi tersebut.
“Yang kita lakukan adalah memanfaatkan semua peralatan agar berfungsi. Termasuk ruang bedah yang memiliki peralatan untuk operasi jantung dan pemasangan ring. Untuk itu, kita selalu memberi semangat kepada semua pihak yang ada d irumah sakit,” ujarnya.
Dijelaskan juga, RSUD Djasamen Saragih lamban laun memang sudah semakin baik di banding dengan masa sebelumnya. Salah satu indikatornya, ada warga yang tergolong berada dan memiliki status sosial yang mumpuni, ada yang menjadi pasien RSUD Djasamen Saragih.
Lebih lanjut dijelaskan, saat ini sedang dirancang membuat IGD yang baru dan layanan kamar bedah untuk pasien Covid-19. “Kita terus berbenah untuk mengejar standart mutu,” ujarnya mengakhiri. (In)
Discussion about this post