P.Siantar, Aloling Simalungun
Problema kota Siantar saat musim hujan seperti sekarang, soal fungsi drainase yang tidak maksimal sehingga mengundang banjir. Kemudian, banyaknya lobang menganga di badan jalan yang mengancam keselamatan pengendera.
Kondisi drainase yang mengundang banjir itu, di Jalan Wahidin, Jalan Patuan Anggi, Cokro, Ade Irma. Jalan Merdeka dan Jalan Sutomo. Jalan DI Panjaitan, Jalan Melanton, Jalan Pane, Jalan Kartini, Jalan Rajamin Purba, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Jawa, Jalan Madura Bawah dan di sejumlah kelurahan lainnya.
Kemudian, soal kerusakan jalan yang berlobang yang harus ekstra hati-hati dilalui pengendra pada malam hari, ditemukan di seluruh kecamatan se Kota Siantar. Tapi, paling meresahkan pengendera, Jalan Ade Irma lewat Jalan Serdang sampai simpang Jalan Patuan Nanggi. Jalan Patuan Anggi seberang Polsek Siantar Utara ada lobang di badan jalan digenangi air yang tak pernah kering.
Selanjutnya, jalan Gotong royong seberang Terminal Sukadame, sejumlah badan jalan sekitar Pasar Dwikora, Jalan Rakuta Sembiring, Jalan Pane, Jalan DI Panjaitan, Jalan Narumonda, Jalan maupun di jalan-jalan antar kelurahan.
Anggota DPRD Siantar, Nurlela Sikumbang mengatakan, soal drainase yang mengundang banjir khususnya di Kecamatan Siantar utara, merupakan masalah lama yang tak kunjung tuntas. Bahkan, masalah itu telah disampaikannya melalui Musrenbang Kecamatan Siantar Utara beberapa waktu lalu.
“Kondisi drainase di sejumlah lokasi kecamatan Siantar Utara itu masalah lama yang tak kunjung tuntas dan sangat dikeluhkan masyarakat. Untuk itu, saya meminta supaya drainase tersebut menjadi perhatian Pemko melalui dinas terkait,” ujarnya, Kamis (24/3/2022).
Lebih lanjut dijelaskan, tahun 2020 lalu ada perbaikan drainase di sekitar Jalan Wahidin. Tapi perencanaannya tidak matang karena, tak mampu menampung genangan air dari badan jalan. Sehingga, genangan air dari badan jalan itu malah ada yang masuk ke rumah warga.
Terkait dengan drainase yang tidak berfungsi maksimal menurut Nurlela Sikumbang saling berhubungan dengan kondisi jalan. Saat air tergenang di badan jalan karena tidak mampu diserap drainase dengan makksimal, jelas dapat mempercepat kerusakan jalan.
“Kalau tidak salah, ada drainase yang mengundang banjir akan diperbaiki dengan menggunakan dana APBD Siantar 2022 ini. Tapi, yang perlu kita ingatkan, perencanaannya memang harus matang dan tepata sasaran,” ujar Nurlela lagi.
Demikian juga degan kondisi jalan rusak. Kalau segera diperbaiki dan kondisinya tidak semakin rusak, biaya yang dibutuhkan tentu lebih kecil.”Kalau kerusakan semakin menjadi, biayanya tentu lebih besar,” ujarnya.
Sebagai anggota DPRD Siantar dari Komisi III yang khusus membidangi soal pembangunan fisik, Nurlela sangat berharap kepada Pemko Siantar segera melakukan perbaikan jalan dan drainase sesuai skala prioritas. Apalagi saat sekarang sedang musim hujan.
Namun, khusus drainase, ada juga yang tidak berfungsi karena sendimennya dangkal atau karena banyaknya sampah yang membuat drainase jadi tersumbat. Untuk itu, para Camat maupun pihak kelurahan setempat lebih baik berinisiatif melakukan gotong royong.
“Kalau tidak salah, Plt Wali Kota ada mencanangkan program LISA atau “Lihat Sampah Ambil” dan belakangan ini Camat bersama Lurah giat bergotongroyong membersihkan drainase. Itu menurut saya cukup baik untuk mengantisipasi banjir,” ujar Nurlela lagi.
Terpisah, masyarakat khususnya para pengendera yang sering melintas di jalan yang kondisinya rusak mengatakan, banyak jalan berlobang semakin melebar karena tidak kunjung diperbaiki. Seperti di Jalan Pane mulai dari simpang Jalan Vihara sampai ke pemakaman Muslim. Bahkan, dekaat Jalan Gunung Sinabung ada lobang menganga yang membahayakan.
“Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan, saya membuat pot bunga sebagai tanda. Kalau tidak begitu, pengendera khususnya orang naik kereta mungkin banyak terperosok masuk lobang ,” ujar Yunus, warga yang rumahnya dekat jalan berlobang itu.
Sementara, terkait drainase yang tidak berfungsi seperti di Jalan Rajamin Purba, sangat meresahkan masyarakat. Saat hujan tiba, genangana air yang sampai selutut orang dewasa akan masuk ke Jalan Madura dan menggenangi rumah warga dan itu seperti sudah menjadi langganan.
Seperti yang disampaikan Dicky (25), warga Jalan Maluku Bawah (Pondok Legok) Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat. “Kalau hujan tiba seperti sekarang, kami selalu was-was dan banjir akan masuk ke rumah,” ujarnya.
Ketika permasalahan jalan rusak dan drainase yang tidak berfungsi yang merupakan problema di Kota Siantar itu dikonfirmasi kepada Plt Kadis PUPR, Dedi Setiawan, ternyata blum berhasil karena telepon selulernya tidak aktif.
Namun, Musa Silalahi salah seorang Kabid di PUPR Kota Siantar sebelumnya mengatakan, APBD 2022 ada menampung perbaikan jalan. Termasuk biaya pemeliharaan jalan. Namun, untuk memulai pekerjaan, lebih dulu dilakukan tender yang saat ini masih berproses. (In)
Discussion about this post