P.Siantar, Aloling Simalungun
Saat bulan Ramadhan 1443 H yang hanya tinggal beberapa hari lagi, ummat Islam mulai ramai berziatah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Pane, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Siantar, Minggu (27/3/2022).
Selain berkelompok dan perorangan, peziarah datang dari dalam kota maupun luar kota. Sementara, di sekitar TPU bermunculan pedagang musiman menjual perlengkapan ziarah, penjual makanan dan minuman, termasuk menjual perangkat perlengkapan sholat. Selain itu, petugas parkir juga turut kebagian rezeki.
Saat peziarah masuk ke lokasi TPU, ada anak-anak atau remaja membawa cangkul atau parang mengikut dari belakang untuk menawarkan jasa membersihkan makam. Kemudian, ada membawa cat untuk mempertebal nama yang telah hilang atau kabur di batu nisan.
Kalau anak-anak dan remaja itu dibutuhkan, dengan sigap membersihkan makam yang dipenuhi rumput. Demikian juga mempertebal nama yang tertera di batu nisan makam. Setelah itu, para peziarah akan memberi imbalan berupa uang dengan suka rela.
Peziarah mengatakan, berziarah menjelang Ramadhan merupakan tradisi setahun sekali. “Saya setiap tahun menziarahi ibu dan ayah maupun sanak keluarga lainnya,” ujar Mahadi (45) yang datang bersama istrinya dari Tebing Tinggi.
Sementara, Ketua Kenaziran Yayasan Perkumpulan Tanah Wakap Kaum Islam (PTWKI) Jalan Pane, Rizal Siagian S Ag mengatakan saat menjelang Ramadhan, mereka sudah melakukan berbagai persiapan untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada para peziarah.
“Di pintu gerbang, kita sudah tempatkan petugas untuk mengamati orang yang masuk ke TPU. Kalau ada yang mencurigakan, langsung kita pantau. Karena, ada juga peziarah palsu yang niatnya tidak baik kepada para peziarah sebenarnya,” ujarnya.
Orang mencurigakan itu, mencari kesempatan mencuri handpohone atau isi tas peziarah yang lengah. “Kalau tahun lalu, kita pernah mengamankan orang yang berniat tidak baik itu. Kalau tahun ini, mudah-mudahan belum ada dan kita harap tidak akan ada ,” ujar Siagian.
Dijelaskan, sebelum menjelang Ramadhan 1443 H atau tahun 2022 ini, ada saja masyarakat yang melapor kepada Kenaziran Yayasan PTWKI untuk meminta supaya makam keluarganya diperbaiki atau dibuat lebih bagus.
“Kalau soal perbaikan makam, harganya tergantung bagaimana model atau bahan yang digunakan. Tapi, kita menekankan, membangun makam jangan boleh bertingkat,” ujar Siagian sembari mengatakan kondisi TPU Jalan Pane saat ini cukup padat.
“Jumlah makam sebanyak 30 ribu lebih. Semuanya sudah diberi nomor dan dilengkapi nama. Kalau ada masyarakat tidak menemukan makam yang akan diziarahi, silahkan bertanya kepada kita. Kita akan tunjukkan di mana makam yang dicari itu,” ujar Siagian.
Selain soal keamanan, kebersihan juga selalu dijaga. Sehingga, kondisi TPU Jalan Pane tidak lagi kumuh dan semak seperti beberapa tahun sebelumnya. Karena, pepohonan yang rindang dan tua sudah ditebang dan tampak terang.
“Dulu, TPU ini pernah menjadi lokasi memakai atau transaksi Narkoba. Kalau sekarang, tidak lagi karena penjagaan kita perketat. Rencana kita, di sejumlah titik bagian dalam TPU ini akan dipasang lampu listrik di. Sehingga, pada malam hari selalu terang benderang,” ujarnya.
Di penghujung perbincangan, Rizal mengatakan bahwa peziarah semakin ramai saat Ramadhan semakin dekat. “Puncak ramainya perziarah, sehari sebelum tiba Ramadhan,” ujarnya mengakhiri.(In)
Discussion about this post