P.Siantar, Aloling Simalungun
Mulai, Sabtu (30/4/2022), terjadi puncak arus mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Karena, kenderaan yang melintas khususnya di Kota Siantar sangat padat, pengendera diminta menghindari lokasi-lokasi rawan macet.
Pernyataan tersebut disampaikan Kasat Lantas Polres Siantar, AKP Elita Lumbangaol pada Rapat Kordinasi Arus Mudik Teknik Rekayasa Lalulitas menjelang Hari Raya Idul Fitri. Berlangsung di ruang data Kantor Wali Kota Siantar, Kamis (28/4/2022).
“Dari hasil Operasi Ketupat Toba tahun 2022 yang kita lakukan, ada tiga lokasi paling rawan macet di Kota Siantar. Seperti Jalan Sutomo depan Toko Roti Ganda, Simpang Dua dan perbatasan Siantar dengan Simalungun. Persisnya di jembatan Sigagak,” ujar Kasat Lantas.
Rapat Kordinasi turut dhadiri, Plt Wali Kota Siantar, dr Susanti Dewayani, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Purba, Kapolres Siantar AKBP Fedinand, Kapolres Simalungun AKBP Nicolas Dedi Arifianto, Dandim 0207/SML Letkol Inf Roly Sohuoka dan Ketua DPRD Simalungun Timbul Jaya Sibarani.
Dijelaskan, kemacetan di Simpang Dua terjadi karena padatnya kenderaan masuk ke Kota Siantar. Baik dari Parapat, Raya menuju Medan, menuju Batubara, menuju Tanah Jawa untuk selanjutnya ke Kisaran. Demikian sebaliknya.
Kemudian, di Sigagak kemacetan melewati jembatan kembar sebelum SPBU yang disebut menjadi salah satu sumber kemacetan. Untuk itu, personel Lantas Polres Simalungun dan Siantar, personel Dinas Perhubungan, diminta aktif melakukan pengaturan lalulintas.
Sedangkan kemacetan di Jalan Sutomo selain di depan Pasar Horas, paling parah di depan Toko Roti Ganda. Untuk itu butuh perhatian agar tidak ada parkir berlapis. Kemudian, , personel di Pos pam Jalan Bandung juga dapat membantu mengurai kemacetan.
Kalau terjadi kemacetan sampai depan RSUD Djasamen Saragih, kenderaan yang berangkat menuju Raya maupun Parapat atau Tanah Jawa, dialihkan ke Jalan Vihara, Jalan Pane, Jalan Sibolga, Jalan Melanton dan masuk ke Jalan Bah Kora.
Sedangkan untuk mengantisipasi kemacetan dari Sigagak, diminta tidak melakukan arus lalu lintas tiga lajur apalagi sampai empat lajur. Selanjutnya, kenderaan yang keluar masuk SPBU diatur sedemikian rupa.
Selanjutnya, kemacetan paling parah terjadi di Simpang Dua. Untuk itu, kenderaan yang akan memasuki Jalan Sisingamangaraja menuju Medan, bisa melintas jalan alternatif dari Nagahuta meski kondisi jalan kurang memadai karena mengalami kerusakan.
“Biasanya kemacetan paling sering terjadi mulai jam 16.00 Wib ke atas. Sedangkan puncak arus mudik menjelang Idul Fitri berlangsung 30 April 2022 dan pasca lebaran atau arus balik, 8 Mei 2022,” ujar Kasat Lantas.
Sementara, Abidin Damanik sebagai Kabid Hubungan Darat Dinas Perhubungan juga menyatakan, lokasi rawan macet di Kota Siantar sama seperti disampaikan Kasat Lantas. Hanya saja, trafict light di Simpang Dua menurutnya diganti dengan Warning Light.
Usai pemaparan tentang rekayasa lalulintas, Pt Wai Kota dr Hj Susanti Dewayani mengatakan, salah satu penmyebab kemacetan khususnya di areal perkotaan seperti Jalan Sutomo termasuk di Jalan Merdeka belakang Pasar Horas, karena parkir sampai memakan badan jalan. Sementara, ada mobil yang malah berhenti seenaknya.
“Khusus di depan Toko Ganda, petugas diminta memberi pengertian kepada para pengemudi supaya jangan ada yang “ngeyel” kalau dilarang berhenti. Kemudian, kemacetan akibat adanya angkutan desa dari Kabupaten Simalungun masuk ke inti kota menjadi salah upaya yang akan dilakukan supaya tidak masuk ke inti kota,” ujar Plt Wali Kota.
Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga mengatakan siap saling berkoordinasi mengantisipasi kemacetan pada saat arus mudik dan arus balik. Hanya saja, Bupati sempat mengatakan. Untuk mengantisipasi kemacetan di depan Toko Roti Ganda, bisa saja penjualan roti dari Toko Roti Ganda itu dipindahkan.
Selanjutnya, Kapolres Simalungun AKBP Nicolas Dedi Arifianto menyatakan, salut kepada Pemko Siantar dan Pemkab Simalungun yang siap bekerja sama mengantisipasi kemacetan arus lalulintas seperti yang dibahas melalui rapat kordinasi itu.
Hal senada disampaikan Kapolres Siantar Ferdinan dan segala masukan tentu dapat menjadi solusi bagaimana agar lalulintas saat arus mudik dan arus baik berlangsung lebih baik dari keadaan sebelumnya. Paling penting, para personel di lapangan menurutnya harus tetap menjalankan tugas dengan baik.
Terakhir, Dandm 0207 menyampaikan hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah, akses jalan menuju rumah sakit harus bebas dari kemacetan. Kemudian, tenaga medis harus benar-benar siap melaksanaan tugas dalam berbagai situasi dan kondisi.
Selanjutnya, cadangan BBM harus dijamin dan Damkar diminta selalu stand by kalau ada kemungkinan hal yang tidak dinginkan. Selanjutnya, penggunakan listrik harus sesuai kebutuhan. “Meskipun Pemkab Simalungun dan Pemko Siantar, Polres Siantar dan Simalungun sudah mempersiapkan personel, kita dari TNI juga siap untuk berkolaborasi,” ujar Dandim. (In)
Discussion about this post