P.Siantar, Aloling Simalungun
Sampah organik biasanya dianggap mengotori lingkungan menjadi bau, dapat diolah menjadi eco enzyime sebagai suatu cairan multiguna bernilai ekonomi. Karena, memiliki manfaat tinggi untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian dan lainnya.
Fakta tersebut disampaikan Ir Rena Arifah Simbolon dari Komunitas Rumah Briked yang menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara melalui pelatihan kepada Bina Karya Maju (BKM) Generasi Muda Tomuan (Gemuman). Berlangsung di Kantor Camat Siantar Timur, Kota Siantar, Kamis (13/5/2022).
Tema Pelatihan, “Pembusatan Eco Enzyme sebagai salah satu inovatiof pengelolaan sampah perkotaan melalui peran serta masyarakat”. Dihadiri Kadis Lingkungan Hidup Sumatera Utara diwakili Kadid B3 Ir Syafridah, Camat Siantar Timur, Syaiful Rizal dan Ketua BKM Gemuman, Sofyan Situmorang. Peserta sebanyak 30 orang berasal dari tujuh kelurahan se Kecamatan Siantar Timur.
Ketua Gemuman Sofan Situmorang mengatakan, terbentuknya BKM Gemuman merupakan inisiatif sejumlah warga Kelurahan Tomuan untuk menciptakan inovasi baru yang akhirnya mendapat kesempatan mengikuti pelatihan pembuatan eco enzyme yang akan dilanjutkan pembuat Briket atau arang berbahan baku sampah kayu dan lainnya.
“Pelatihan ini tentu tidak langsung menghasilkan nilai positif kalau tidak dilakukan dengan berkesinambungan. Karena, semua membutuhkan proses. Untuk itu, butuh tahapan dan kesunguhan untuk diaplikasikan secara nyata,” ujar Sofyan Sitomorang.
Camat Siantar Barat menyatakan, pelatihan tentu sangat bermanfaat apalagi Pemko Siantar memiliki program LISA (Ambil Sampah Ambil). Setelah sampah diambil atau dipungut, tidak akan dibuang begitu saja. Karena setelah dipilah antara organik dan nonorganik dapat diolah menjadi bernilai ekonomis tinggi.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Rumah Briket dan Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara. Untuk itu, para peserta diharap mampu menyerap ilmu yang disampaikan. Sehingga, setelah selesai pelatihan segera ditindaklajuti,” ujar Camat Siantar Timur.

Syaiful Rizal yang ternyata memiliki komunitas Pengumpul Sampah Sungai Bah Bolon dan kerap melakukan kegiatan kebersihan dan pelestarian lingkungan itu mengatakan, pihaknya akan tetap membuka jaringan dengan rumah Briket karena banyak kegiatan dilakukan untuk menginovasi masyarakat khususnya kaum muda.
Selanjutnya, Kabid B3 Ir Syafridah mengatakan, pelatihan tersebut pertama di luar kota Medan. Selanjutnya, akan digelar dibeberapa daerah Sumatera Utara. Selain mengelola sampah bernilai ekonomi, tujuannya juga menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
Pada tahapan selanjutnya, Ir Rena Arfah Simbolon mengatakan, pelatihan tersebut pada dasarnya sebagai pengabdian di kelurahan Tomuan tempat dia dilahirkan dan dibesarkan setelah merantau selama 35 tahun lebih di Kota Medan.
Kemudian, dijelaskan tentang manfaat multiguna eco enzyme yang berasal dari sampah buah-buahan dan sayur mayur (organik) untuk diolah menjadi cairan multiguna. Bukan hanya untuk penyubur tanaman, dan pengharum ruangan serta dapat dijadikan obat luar tetapi menjadi alat kecantikan yang sehat karena tanpa bahan kimia.
Lebih lanjut, Ir Rena yang telah melalangbuana ke berbagai mancanegara termasuk ke China berkat Rumah Briket, langsung melakukan praktek. Para peserta pelatihan mencincang sampah buah-buahan dan sayuran yang sebelumnya dipungut dari Pasar Dwikora.
Setelah dicincang dan diukur berat serta jenisnya, dimasukkan ke dalam drum plastik dan ditutup rapat untuk proses permentase untuk menghasilkan eco enzyme setelah seratus hari.
“Sampah itu bagi saya emas karena memiliki nilai ekonomi tinggi. Khususnya pembuatan briket berkualitas eksport seharga satu gram emas,” ujar Ir Rena sembari mengatakan briket merupakan bahan bakar yang jauh berdaya guna dibanding arang. Namun, untuk pembuatan briket akan dilakukan pada kesempatan berikutnya.
“Pola pikir masyarakat harus dirobah agar lebih berkreasi memanfaatkan sampah di sekitar lingkungan masing-masing. Dan, pekerjaan yang dapat menambah keuangan keluarga, juga tidak mengganggu wanita sebagai ibu rumah tangga. (In)
Discussion about this post