P.Siantar, Aloling Simalungun
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Siantar bersama DPRD Siantar dari Komisi III, tinjau 3 lokasi lngsor yang 2 di antaranya sedang dalam pembangunan tembok penahanan dan 1 lagi seegra diusulkan untuk dikerjakan, Senin (30/5/2022).
Lokasi pertama yang ditinjau, proyek tembok penahan yang sedang dikerjakana di Jalan Kauman, Kelurahan Tambun Nabolon dan tebing drainase yang terancam longsor di Tambun Nabolon Timur. Keduanya di Kecamatan Siantar Martoba. Kemudian, pembangunan embok penahan tepi Bah Bolon yang sedang dikerjakan di Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur.
Penjauan 3 lokasi longsor tersebut langsung dipimpin ketua Komisi I, Denny H Siahaan didampingi Irwan, Daud Simanjuntak dan Dedy Manihuruk. Kemudian, Plt Kepala BPBD, Robert Samosir dan beberapa personel lainnya.
Saat melakukan kunjungan di Tambun Timur, Robert Samosir mengatakan bahwa longsor yang mengancam badan jalan terjadi akibat tembok penahan sebelumnya roboh karean hujan deras beberapa waktu lalu.
“Tembok penahan sebelah kanan ini sudah kita bangun melalui anggaran tahun 2022. Sedangkan sebelah kiri yang longsor sebelumnya ada tembok. Jadi, tahun ini juga akan kita ajukan untuk dbangun,” ujar Rober Samosir.
Dijelaskan, sebelum tembok penahan dibangun, perumahan Pemda yang lokasi tanahnya berbentuk kuali sering banjir. Sehingga, Perumahan tersebut sudah banyak ditinggal penghuninya. “Setelah tembok dibangun termasuk gorong-gorong dibangun, air yang tergenang di lokasi perumahan sudah mengalir dan banjir dapat diantisipasi,” ujarnya.
Usai meninjau pembangunan tembok penahan di Kelurahan Tomuan, persisnya di Gang Musholla, Rober Samosir mengatakan bahwa longsor di tepi Bah Boln tersebut prioritas dilakukan mengingat sudah mendekati rumah warga.
Sedangkan, pembangunan tembok penahan di Jalan Kauman, Kelurahan Tambun Tmur juga prioritas karena sudah sampai ke beram jalan. Kalau soal anggaran yang digunakan untuk pembangunan kedua tremok penahan di dua lokasi, baru akan diketahui setelah proyek selesai.
“Ya, soal anggaran akan ditaksasi setelah selesai dan dana pembagunannya didahulukan permborong yang melaskanakan proyek. Demikian juga soal volume yang dikerjakan juga akan diketahui setelah selesai,” ujar Rober Samosir.
Sementara, Denny H Siahaana memberi apresiasi positif kepada BPBD Kota Siantar yang bergerak cepat melakukan perbaikan sebelum longsor semakin melebar. Namun demikian, BPBD diharap tetap mengamati lokasi rawan longsor lainnya untuk diantisipasi sebelum longsor terjadi.
“Kalau pasca bencana atau longsor yang cepat dikerjakan sebelum longsor melebar sehinga aanggarannya akan semakin besar kita pikir cukup baik. Tapi, di lokasi lain yang rawan kita harap dapat ditanggulangi sebelum terjadi longsor,” ujar Denny H Siahaan.
Terkait rekanan yang medahulukan anggaran untuk pembangunan menurutnya cukup positif. Namun demikian, DPRD Siantar khususnya Komisi III tetap melakukan pengawasan kalau ada temuan dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).
“Ya, kita tetap melakukan pengawasan. Tapi, khusus di tepi Bah Bolon ini, kita lihat banyak sampah yang dibuang. Untuk itu, kita menghimbau kepada masyarakat melalui Lurah supaya menghimbau masyarakat tidak membuang sampah ke sungai karena longsor dapat terjadi lagi akibat masyarakat sembarangan membuang sampah,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Sunardi sebagai Lurah Tomuan yang turut hadir di lokasi mengatakan siap membuat surat edaran melalui RT agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan lagi ke sungai bah Bolon.
“Ya, kami akan membuat surat edaran supaya masyarakat tidak membuang sampah sembarang,” ujarnya sembari berharap agar kualitas pembangunan tembok penahan tersebut benar-benar baik. Karena, tembok penahan yang sedang dibangun itu merupakan hempasan air Bah Bolon saat tiba banjir. (In)
Discussion about this post