P.Siantar, Aloling Simalungun
Masyarakat dihimbau berhati-hati. Pasalnya, Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar di 8 kecamatan se Kota Siantar, Sehingga, statusnya menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Apalagi ada 7 warga meninggal dunia.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Siantar, DBD mulai menyebar sejak Januari 2022 yang menyerang 47 orang. Kemudian, Februari banyak sembuh dan bekurang menjadi 24 orang. Selanjutnya terus naik. Bahkan Mei mencapai 81 orang dan dan Juni 82 orang. Mulai dari Balita Sampai Lansia.
“Kalau sampai pertengahan Juni ini bertambah lagi 16 orang. Selain menjalani perawatan medis di rumah, ada juga opname di sejumlah rumah sakit,” ujar Lasmaria Siahaan M Kes sebagai Pengelola DBD Dinas Kesehatan Kota Siantar, didampingi Epidiomologi Kesehatan Ahli Muda, Domen Silalahi, Kamis (14/7/2022).
Sementara, 7 warga yang meninggal terdiri dari berusia 8 tahun, 35 tahun, 41 tahun, 54 tahun, 57 tahun, 60 tahun dan 64 tahun. Meski seluruh kecamatan di Siantar masuk zona merah, kecamatan terbanyak penderita DBD, Kecamatan Siantar Martoba.
Dijelaskan, soal data yang diperoleh Dinas Kesehatan tersebut, berasal dari rumah sakit untuk kemudian disampaikan ke Puskesmas seluruh Kota Siantar untuk kemudian turundi lokasi-lokasi rawan DBD melakukan berbagai upaya. Di antaranya pengasapan (fogging) dengan radius 100 meter dari rumah warga pengidap DBD.
Kemudian, warga dihimbau melakukan 3M. seperti, Membersihkan lingkungan dari sarang nyamuk, Menutup wadah atau tempat air serta Menyingkirkan benda-benda rongsokan yang dapat menampung air dan membuat jentik-jentik berkembang biak.
Apabila ada warga yang mengalami demam selama tiga hari berturut-turut tetapi panasnya tidak turun, berarti ada indikasi kena DBD. Untuk itu, jangan sempat muncul bintik-bintik merah pada kulit baru dilaporkan.
“Ya, kalau ada demam yang panasnya tidak turun-turun segera laporkan,” ujar Domen Silalahi sembari mengatakan pertolongan pertama yang dilakukan kalau warga mengalami demam, banyak minum dan memberi obat demam. Kalau tidak juga sembuh sampai tiga hari, segera bawa ke dokter.
Dijelaskan, DBD berasal dari nyamuk betina Aedes aegypti yang biasanya keluar pada jam 06.00 pagi sampai jam 09.00 Wib. Sore hari antara jam 05.00 sampai 06.00 Wib. Kemudian, kalau ada anak-anak pada jam tersebut sedang tidur, dipersilahkan menggunakan anti nyamuk dan bagi bayi memasang kelambu.
DBD biasanya berkembang biak saat terjadi pergantian musim dari cuaca panas menjadi hujan seperti saat ini. Sehingga, air yang menggenang membuat telur nyamuk aegypty menetas. “Nyamuk aegypty tidak berkembang biak di air yang kotor seperti parit. “Nyamuk aegypty itu parlente dan tidak suka di air kotor. Tetapi, di air yang bersih,” ujar Domen Silalahi.
TIM GERAK CEPAT
Kondisi KLB DBD Kota Siantar ternyata sudah dilaporkan Pemko Siantar melalui Dinas Kesehatan kepada Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan Sumatera Utara. Melalui rapat yang berlangsung di Ruang Kerja Sekda Kota Siantar, Rabu (13/7/2022).
Pada rapat tersebut dilakukan pembahasan tentang upaya yang harus dilakukan di seluruh kecamatan kota Siantar. Antara lain, Pembentukan Tim Gerak Cepat (TGC) Lintas Sektor. Pembentukan TGC Tingkat Kelurahan. Intensifikasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M. Larvasidasi, penyuluhan dan Fogging Fokus (2 siklus interval 1 minggu).
Namun, upaya yang sudah dilakukan belum menunjukkan penurunan kasus yang signifikan. Permasalahannya, kesadaran masyarakat masih rendah melakukan PSN. Sehingga kasus tambahan dan berulang didapatkan di tempat yang sama.
“Langkah-langkah sudah kami lakukan. Namun penurunan kasus belum kita dapatkan,” sebut Sekda Budi Utari sembari berharap bantuan penanggulangan KLB dari pihak provinsi maupun pusat.
Pada kesempatan tersebut, Dinkes Provinsi Sumut menyatakan, setelah dilakukan pengujian laboratorium untuk kasus DBD di Kota Siantar, terdapat empat varian virus. Biasanya kondisi ini jarang terjadi. Karena, di suatu wilayah hanya terdapat 1, 2, dan 3 varian.
Sedangkan perwakilan Kemenkes RI, Erliana Setiani SKM MPH menerangkan, tujuan melakukan kunjungan ke Kota Siantar bersama Dinkes Sumut untuk edukasi dan implementasi Pencegahan dan Pengendalian Terkait Demam Berdarah.
Melakukan validasi data dengue periode Semester I 2022 (Januari-Juni 2022) dan Bulan Berjalan & Evaluasi serta melakukan penyuluhan di wilayah Puskesmas yang terpilih validasi data dengue. (In)
Discussion about this post