P. Siantar, Aloling Simalungun
Sistim zona untuk masuk sekolah, khususnya tingkat SMP dan SMA serta SMK, dapat menghambat perkembangan pendidikan di Kota Siantar. Termasuk membuat para orang tua banyak mengeluh.
Untuk itu, anggota DPRD Siantar, Metro Hutagaol dari Komisi II yang membidangi pendidikan, minta kepada Pemko Siantar menambah sekolah negeri. Terutama di kecamatan-kecamatan yang minim sekolah negeri sehingga terjadi pemerataan.
“Untuk tingkat SMP Negeri masih kurang dan pendirian SMP Negeri 14 di Kecamatan Siantar Martoba, dari hasil regrouping dua SD menjadi satu yang kemudian gedungnya bisa dimanfaatkan, merupakan salah satu terobosan positif,” ujar Metro Hutagaol, Minggu (17/7/2022).
Lebih lanjut dikatakan, karena sistim zonasi , ada orang tua murid berusaha “bermain” agar anaknya bisa masuk ke sekolah yang kualitasnya lebih baik. Karena, sekolah di kecamatan sekitar tempat tinggalnya, dinilai kurang berkualitas.
“Pernah ada orang tua menelpon saya supaya anaknya bisa masuk ke sekolah yang bagus. Tapi, saya sendiri tidak bisa membantunya karena sistim zonasi harus diberlakukan,” ujar politisi Partai Demokrat tersebut.
Hal lain yang menjadi kendala bagi orang tua, setelah anaknya tamat dari SMP, muncul lagi masalah bagaimana supaya bisa masuk ke SMA Negeri meski tidak sedikit orang tua memasukkan anaknya masuk sekolah swasta berkualitas karena kemampuan ekonomi baik. Namun, bagi keluarga berekonomi menengah ke bawah, tentu memilih masuk SMA Negeri.
Terkait dengan itu, keberadaan SMA Negeri yang saat ini jumlahnya hanya 6 unit, perlu ditambah. Apalagi persentase tamatan SMP swasta maupun negeri belum mampu ditampung seluruhnya ke SMA Negeri. “Kalau menurut perhitungan saya meski datanya belum pasti, SMA Negeri belum mampu menampung tamatan SMP,” ujarnya.
Untuk itu, jumlah SMA Negeri di Kota Siantar juga harus ditambah. Salah satu caranya, Pemko Siantar mengusahakan lahan sekitar 1,5 hektar. Kemudian, pembangunannya diajukan kepada Pemerintah Propinsi.
“Untuk itu, Pemko dan DPRD perlu duduk bersama merencanakan penambahan SMA Negeri untuk merencanakan penyediaan lahan. Selanjutnya, kita ajukan bersama kepada Pemprov Sumut karena ini sudah kebutuhan,” ujar Metro lagi.
Lebih lanjut dikatakan, kalau soal kondisi bangunan sekolah negeri maupun swasta di Kota Siantar sudah baik dibanding di Kabupaten Simalungun. Hanya saja, kualitasnya memang harus diprioritaskan agat lebih meningkat.
Salah satu upaya meningkatkan kualitas sekolah negeri itu, antara lain melakukan sistim rotasi guru dari sekolah yang bagus ke sekolah yang kurang bagus. Dan, itu bisa dilakukan dengan menerbitkan Peraturan Wali Kota.
“Dengan adanya rotasi guru dari sekolah berkualitas ke yang kurang berkualitas, sekolah yang kurang berkualitas itu akan memiliki inovasi untuk bisa lebih baik. Lambat laun, akan terjadi pemerataan kualitas sekolah,” ujarnya mengakhiri. (In)
Discussion about this post