Ibadah tidak terlepas dari penggunaan bahasa baik dalam tata ibadah, nyanyian, serta doa.HKBP sejak berdirinya menggunakan bahasa batak sebagai bahasa inti dalam melaksanakan ibadah.HKBP sangat mengutamakan bahasa batak sebagai bahasa yang digunakan dalam melaksanakan ibadah, baik itu ibadah minggu, ibadah kategorial dan ibadah lainya.Ibadah di dalam gereja HKBP tidak terlepas dari penggunaan bahasa batak dikarenakan jemaat dari gereja HKBP ialah orang-orang batak.
Hal ini yang membuat gereja HKBP berbeda dengan gereja lain pada umumnya yang menggunakan bahasa Indonesia dalam kegiatan peribadahan atau kegiatan gerejawi lainya.
Penggunaan bahasa batak dalam peribadahan tidak hanya di gunakan dalam peribadahan dewasa, namun juga dalam ibadah sekolah minggu dan ibadah remaja.Namun terdapat pergeseran saat ini, dimana dalam ibadah remaja sudah lebih sering menggunakan bahasa Indonesia atau bahkan tidak ,menggunakan bahasa batak sama sekali.
Para remaja disini, ialah remaja di perantauan atau biasanya remaja HKBP yang berada di pulau jawa, dengan alasan mereka tidak mengerti jika menggunakan bahasa batak dalam peribadahan.Bukan hanya dengan alasan itu, keadaan para remaja yang sejak lahir sudah tinggal di perantauan membuat mereka sanggat sulit dalam menggunakan bahasa batak dan mengerti bahasa batak,dikarenakan keadaan perantauan yang sudah terbiasa dengan bahasa perantauan dan budaya di perauntauan.
Hal inilah yang harus di ubah, dimana remaja sebagai generasi penerus gereja yang lebih giat dan aktif lagi dalam menggunakan bahasa batak.Oleh karna itulah HKBP yang nota bene dikenal dengan gereja suku, punya peran yang sangat penting bagi para remaja untuk dapat mengenal bahasa batak, atau tidak hanya sekedar mengenal namun juga memahami bahasa batak secara lebih dalam lagi.Dari situ gereja dapat membentuk tim webinar/seminar tentang bahasa batak kepada para remaja gerejawi, lalu dapat juga merancangkan parheheon/kebangkitan remaja gerejawi.
Secara khusus gereja memulai ibadah para remaja gerejawi dengan bahasa batak, dikarenakan melalui hal itu ibadah HKBP yang selama ini menggunakan bahasa batak tidak akan menjadi tabuh kedepannya bagi remaja yang akan menjadi jemaat dewasa.(penulis adalah mahasiswa STT-HKBP Pematang Siantar)
Discussion about this post