P.Siantar, Aloling Simalungun
Rencana Gubernur Sumut, Edi Rahmayadi menggelontorkan dana revitalisasi Rp 50 miliar untuk pembangunan stadion Sangnauluh Kota Siantar, perlu diapresiasi. Karena, itu merupakan langkah awal kebangkitan sepakbola Siantar yang selama ini sangat dirindukan.
Dana Rp 50 miliar akan digelontorkan tahun 2023. Bahkan, Minggu (5/12/2022) kemarin, saat Gubsu langsung meninjau stadion didampingi Wali Kota dr Susanti Dewayani, Dinas PUPR sebagai pelaksana pembangunan diminta segera mempersiapkan segala sesuatunya. Apalagi dalam waktu dekat tim dari Pemrov Sumur segera melakukan peninjauan.
Wali Kota Siantar Dr Susanti Dewayani SpA menyambut baik respon positif Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk merevitalisasi Stadion Sangnaualuh yang memang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi olahraga Kota Siantar khususnya sepakbola.
“Semoga dengan adanya perbaikan bangunan stadion Sangnaualuh ini, prestasi olahraga kita akan meningkat, dan turut mewujudkan Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas,” terang Dr Susanti.
Sementara, anggota DPRD Sianar Astronout Nainggolan dari Komisi III yang membidangi pembangunan fisik mengatakan, pembangunan stadion Sangnawaluh harus direncanakan ulang atau disainnya diperbaharui.
“Agar bangunan yang sudah ada tidak terbuang percuma stadion Sangnawaluh harus direncanakan dengan cermat dan memperhatikan sirkulasi manusia di dalam dan di luar stadion. Karena letak stadion berada di sekitar pemukiman padat penduduk,” ujarnya.
Kemudian, prasarana dan sarana harus dilengkapi dan proporsional sesuai kapasitas penonton. Diperhitungkan juga luas parkir untuk menampung kendaraan penonton dan desain gedung harus aman dan nyaman dengan memanfaatkan teknologi
“Desain harus memperhatikan aspek lingkungan dan kemudahan evakuasi, jika terjadi bencana atau terjadi huru hara sepeeti di stadion Malang meski itu sangat tidak inginkan, resikonya bisa dieliminir seminim mungkin,” ujarnya lagi.
Dijelaskan, Asronout Naiggolan sangat menyayangkan anggaran Rp 20 miliar yang dikucurkan sebelumnya untuk pembangunan stadion, terbuang pcrcuma karena salah perencanaan. Untuk itu, penggunaan anggaran Rp 50 miliar jangan seperti sebelumnya; “Pengalaman sebelumnya harus menjadi pelajaran berharga,” ujarnya mengakhiri.
Sekedar mengingatkan, tahun 2018, 2019 dan 2020, APBD Siantar ada menampung dana sebesar Rp 20 miliar untuk pembangunan stadion. Namun, belum lagi pembangunan tuntas, material pembangunan dicuri sampai habis. Sehingga, kondisinya hancur-hancuran dan dana yang cukup besar itu akhirnya terbuang percuma.
Memang, dua pelaku pencurian berhasil diringkus dan sudah divonis setahun lebih. Sedangkan keduanya bukan yang menghabiskan seluruh material. Namun, soal siapa bertanggungjawab, tak jelas. Padahal, para maling beraksi bebas akibat keteledoran Pemko Siantar melalui dinas terkait sebagai pengguna anggaran.
Gagalnya pembangunan stadion menghabiskan Rp 20 miliar itu, karena perencanaan dinilai salah. Seharusnya, yang dibangun lebih dulu bukan tribun yang besi baja dan seng maupun kosen-kosen kamar ganti lenyap dipereteli maling. Tetapi lapangan agar langsung dapat digunakan untuk bermain sepakbola. (In)
Teks Foto:
Gubsu dan pejabat Pemprvsu bersama Wali Kota meninjau stadion
Foto: IST
Discussion about this post