Aloling Simalungun
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman
Minggu, 7 September 2025
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
No Result
View All Result
Aloling Simalungun
No Result
View All Result
  • SMSI
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
Home Inspirasi

Gunung/Dolog Simbolon Berasal dari Frasa “si Imbou Bolon” dan tidak Terkait dengan Marga Simbolon

Catatan: Irjen Pol Purn Drs Maruli Wagner Damanik, M.AP

by Redaksi
21 Juni 2023 | 09:47 WIB
in Inspirasi
A A
ADVERTISEMENT
879
SHARES
1.1k
VIEWS

NAMA GUNUNG atau DOLOG SIMBOLON sejarahnya berasal dari nama yang berupa frasa “Si Imbou Bolon”, yang melalui proses linguistik dan yang akhirnya menjadi “Dolog Simbolon”, salah satu gunung atau dolog yang berlokasi di Kabupaten Simalungun.

Pada awalnya Gunung atau Dolog Si Imbou Bolon dihuni satwa kera besar (mawas atau siamang) yang dalam bahasa Simalungun disebut “imbou” dengan tubuhnya lebih besar (atau “bolon” dalam bahasa Simalungun) dari kera atau beruk dan menyerupai manusia. Imbou merupakan hewan yang berguna bagi masyarakat saat itu dan tidak pernah mengganggu lahan masyarakat.

Pada umumnya hewan imbou membentuk komunitas atau berkelompok saat musim penghujan atau kemarau akan datang. Dengan adanya atau bermukimnya kawanan imbou itulah kawasan itu disebut “Dolog si Imbou Bolon” atau ‘gunung permukiman mawas besar’.Dari penamaan “Si Imbou Bolon” itulah dalam proses pemakaiannya menjadi “Simbolon”

Dari perspektif lain, lokasi Dolog Si Imbou Bolon itu erat terkait dengan usulan pendirian Negara Bagian Sumatra Timur pada kurun 1949-1950 oleh PRRI yang dipimpin oleh Letkol M Simbolon, yang ketika itu bermarkas di Simbolon Tengkoh dan akhirnya menyerah tanpa syarat kepada TNI/Pemerintah RI.
Peristiwa inilah yang memantik semakin banyak marga Simbolon datang ke Simalungun khususnya di daerah Simbolon Tengkoh.

Ditinjau dari aspek yang berbeda, menurut Prof Amrin Saragih, M.A, Ph.D. Guru Besar Universitas Negeri Medan proses linguistik telah terjadi dalam pembentukan “Simbolon” dari frasa “Si Imbou Bolon”.

Si Imbou Bolon menjadi Simbolon
Proses pertama, dalam ucapan cepat atau berulang-ulang bunyi /i/ dari prefiks atau kata sandang “Si” menyatu dengan bunyi /i/ pada suku pertama “Imbou”. Proses pertama ini menghasilkan /siimbou bolon/.

Proses kedua, bunyi /b/ pada suku kedua kata “Imbou” menyatu dgn bunyi /b/ pada suku pertama kata “Bolon”.

Proses pertama dan kedua menghasilkan bunyi /siimboubolon/.

Selanjutnya, proses ketiga bunyi /ii/ menyatu menjadi /i/, bunyi diftong /ou/ menyatu dgn vowel /o/ pada suku kata “bo-” karena keduanya berada pada satu daerah artikulasi; selanjutnya bunyi /bo/ dan /bo/ lesap satu menjadi /satu /bo/ saja.

Dengan demikian, proses pertama, kedua dan ketiga menghasilkan telah melalui tahap berikut: /Si Imbou Bolon/menjadi/Siimboubolon/ kemudian menjadi /Simboubolon/ seterusnya menjadi /Simbobolon/ dan akhirnya menjadi /Simbolon/. Proses ini memenuhi aturan atau hukum dalam ilmu bunyi bahasa yang dikenal sebagai Phonology.

Jadi, dari uraian dan penjelasan terdahulu dapat disimpulkan bahwa Gunung atau Dolog Si Imbou Bolon yang sekarang menjadi Gunung atau Dolog Simbolon, tidak ada kaitannya dengan Marga Simbolon, apalagi sampai mengklaim wilayah tersebut milik mereka.

Raja-raja Simalungun pada masa itu memang sangat “welcome”, dengan atau menghargai masyarakat pendatang dengan tidak membedakan suku, agama atau golongan, bahkan pendatangpun diperkenankan mengambil dan memakai salah satu marga yang ada di Simalungun:SInaga, SAragih, DAmanik, PURba.

Sehubungan dengan rencana napak tilas marga Simbolon ke Nagori Gunung/Dolog Simbolon yang disebut-sebut akan diikuti ribuan orang, kita warga Simalungun pada prinsipnya mendukung kegiatan itu guna mengenang leluhur mereka yang pernah tinggal di sekitar lokasi tersebut.

Kita berharap dengan kegiatan napak tilas dari marga Simbolon, masyarakat memahami asal muasal penamaan Dolog Si Imbou Bolon. Kita warga Simalungun juga memaklumi napak tilas itu berpotensi ke pengembangan dan investasi wisata yang dapat menambah kapasitas ekonomi masyarakat setempat.

Silahkan bernapaktilas, namun tetaplah menghormati kearifan lokal dari peninggalan leluhur suku Simalungun yang sudah tumbuh dan berkembang dari dulu sampai sekarang di Bumi Habonaron Do Bona yang sama-sama kita cintai ini.(****)

Tags: bolonsiimbousimbolon
Share352Tweet220SendShare
ADVERTISEMENT

Berita Terkait

Inspirasi

Pemuda GKPS Apresiasi Tugah-Tugah Pimpinan Sinode Nyanyikan Indonesia Raya & Hening Cipta Sebelum atau Sesudah Ibadah Minggu 17 Agustus 2025

by Redaksi
18 Agustus 2025 | 12:00 WIB
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Pemuda GKPS sungguh mengapresiasi kebijakan Pimpinan Sinode GKPS yang memberikan tugah-tugah (instruksi) kepada seluruh jemaat GKPS untuk...

Read more
Inspirasi

Amnesti-Abolisi Hasto dan Lembong:  Bukan Sekadar Maaf tapi Peluang Koreksi Hukum

by Redaksi
1 Agustus 2025 | 17:34 WIB
0

PEMBERIAN  amnesti dan abolisi kepada Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong dalam kasus menyeret nama mereka ke dalam pusaran polemik hukum,...

Read more
Inspirasi

Sudiahman Saragih : “Makna Pesta Olob-Olob adalah Bergembira, Bersyukur, Berterima Kasih Kepada Tuhan”

by Redaksi
20 Juli 2025 | 13:04 WIB
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Pesta Olob Olob memiliki makna bergembira, bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas masuk Injil ke Tanah...

Read more
Inspirasi

Tuan Rondahaim Saragih, Penerima Bintang Jasa Utama RI Layak Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 

by Redaksi
4 Juni 2025 | 20:30 WIB
0

Surat Terbuka Untuk Presiden Prabowo Subianto :  Yang Terhormat, Bapak Presiden Prabowo Subianto  Tuan Rondahaim Saragih, yang bergelar Raja Raya...

Read more

Discussion about this post

Berita Terbaru

Siantar - Simalungun

Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Kecamatan Bosar Maligas, Bupati Berpesan: Hormati dan Sayangi Orang Tua

6 September 2025 | 08:03 WIB
Regional

Pemko Tebing Tinggi Raih Penghargaan Apresiasi Pelaksanaan GPM Terbaik Sumut

4 September 2025 | 19:53 WIB
Siantar - Simalungun

Rapat Kegiatan Cegah Stunting Rumah Desa Sehat di Nagori Talun Rejo 

4 September 2025 | 13:14 WIB
Siantar - Simalungun

Sampaikan Bantuan Wapres RI kepada Korban Bencana Alam, Bupati Simalungun: “Saya Bertanggung Jawab atas Apa yang Terjadi di Simalungun

4 September 2025 | 09:52 WIB
Siantar - Simalungun

Bupati Simalungun Ucapkan Selamat Harlah ke-80 Kejaksaan Republik Indonesia

3 September 2025 | 22:55 WIB
Siantar - Simalungun

Bupati Simalungun Sambut Aksi Unjuk Rasa BEM STAI PB Perdagangan dengan Penuh Keramahan

3 September 2025 | 22:03 WIB
Regional

Panitia RPL Namaposo Sinode GKPS 2026 dilantik, St. Dr. Rudi Sinaga : “Pemuda jadi Garam & Terang”

2 September 2025 | 17:49 WIB
Nasional

AOE 2025 Ditutup, Pemkab Simalungun Raih Penghargaan Stand Terbaik Kategori Komunikatif

1 September 2025 | 10:14 WIB
Siantar - Simalungun

Di AOE 2025, Stand Kabupaten Simalungun Mendapat Sambutan Positif Dari Pengunjung

30 Agustus 2025 | 20:04 WIB
Siantar - Simalungun

Dukung GPM Serentak, Pemkab Simalungun Salurkan Beras Premium 69 Ton Lebih Kepada Masyarakat

30 Agustus 2025 | 19:59 WIB
Regional

Masper dan Muscablub DPC HIMAPSI Tebing Tinggi Berjalan dengan baik, Mhd Dheny Saragih Terpilih jadi Ketua 

30 Agustus 2025 | 18:34 WIB
Siantar - Simalungun

GMKI Siantar-Simalungun Mengecam Dan Mengutuk Keras Tindakan Refresif Personel Polri Yang Merenggut Nyawa Ojol Dalam Aksi Demonstrasi

29 Agustus 2025 | 15:51 WIB
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman

© 2020-2024 Aloling Simalungun

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi

© 2020-2024 Aloling Simalungun

rotasi barak berita hari ini danau toba