Bonus Demografi dan RPJP
Bonus demografi dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP ) 2024-2045 Indonesia dapat mewujudkan cita cita Bangsa Indonesia Emas 2045 dengan adanya sinergitas komponen negara, antara lain pemerintah, rakyat, institusi pendidikan, dunia industri dan usaha.
Sinergitas tersebut bekerja untuk mempersiapkan 64 persen SDM usia angkatan kerja produktif dari 297 juta penduduk Indonesia untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan hidup (life skill) dalam menciptakan atau memperoleh lapangan kerja baru buat kehidupan yang layak.
4 Pilar Kebangsaan
Ada 4 pilar kebangsaan yang harus dipakai Bangsa Indonesia sebagai landasan program kerja untuk menuju cita cita Indonesia Emas. Pancasila adalah pandangan filosofis bernegara yang dirumuskan para leluhur pencetus negara kita. Undang Undang Dasar 1945 adalah penjabaran dari pandangan filosofis dan sumber dari segala undang undang dalam hidup dan bernegara. NKRI adalah bingkai yang mempersatukan wilayah negara RI dan semua suku bangsa yang ada di dalamnya dalam bentuk kesatuan dan persatuan negara RI. Kebhinekaan adalah konsep kesatuan dan persatuan walaupun ada perbedaan. 4 pilar kebangsaan ini mengikat semua suku bangsa yang memili perbedaan dalam situasi kondisi politik yang aman dan nyaman untuk mewujudkan cita cita mulia, yaitu Masa Indonesia Emas.
Nasionalisme
Jiwa nasionalisme membangkitkan rasa cinta bangsa Indonesia. Dengan semangat nasionalisme yang dimiliki semua komponen bangsa, rakyat Indonesia selalu mencintai produk Bangsa Indonesia. Mereka bangga terhadap produk yang dihasilkan oleh Bangsa Indonesia. Oleh sebab itu semua komponen bangsa tentunya mengutamakan produk domestik. Dengan semangat cinta produk Banga Indonesia, pasar nasional kita dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang mantap menuju masa Indonesia Emas.
Pasar Ekonomi Terbesar ke Empat Dunia
Dengan jumlah penduduk 297 juta orang pada tahun 2045, diprediksi bahwa Indonesia menjadi pasar ekonomi terbesar ke empat dunia. Inilah masa Indonesia Emas apabila produk domestik Indonesia berdaulat di dalam negeri sendiri. Masa ini menjadi peluang besar bagi Bangsa Indonesia memenuhi kebutuhan dalam maupun luar negeri. Oleh sebab itu semua komponen bangsa harus mendorong Bangsa Indonesia untuk memanfaatkan peluang emas ini.
Sinergitas Komponen Bangsa Indonesia
Sinergitas komponen bangsa Indonesia adalah kunci utama menghadapi tantangan Program Indonesia Emas dalam RPJP 2025-2045 Indonesia. Kita masih memiliki 5 tahun lagi (mulai tahun 2025 s/d 2030) mempersiapkan kemampuan SDM Bangsa Indonesia menghadapi Indonesia Emas 2045.
Sinkronisasi Budaya Lembaga Pendidikan, Dunia Industri, dan Dunia Usaha
Pemerintah berperan sebagai inisiator, fasilitator, eksekutor, dan penilai sinergitas komponen bangsa untuk menghadapi tantangan Program Indonesia Mas. Pemerintah menegakkan empat pilar kebangsaan sebagai landasan hidup bernegara dan berbangsa. Komponen ini berdiri paling terdepan mempraktekkan semangat jiwa dan raga nasionalisme seluruh rakyat Bangsa Indonesia.
Sinkronisasi Budaya Produktivitas Dunia Pendidikan, Industri, dan Usaha
Dunia pendidikan mempersiapkan SDM untuk memiliki kemampuan sebagai entrepreneur dalam penciptaan lapangan pekerjaan buat banyak orang demi kehidupan mereka yang layak. Dunia industri menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat. Dunia usaha memasarkan produk yang dihasilkan dunia industri kepada masyarakat. Untuk menghadapi tantangan Program Indonesia Mas, pemerintah berperan melakukan sinkronisasi budaya dunia pendidikan, dunia industri, dan dunia usaha. Disain sinkronisasi budaya dirancang berlandaskan level kualitas dan harga jual produk yang fit dengan kebutuhan pasar. Ada disain inovasi tekhnologi karya cipta dan inovasi produk yang mempunyai daya saing pasar yang tinggi. Dunia pendidikan berperan mempersiapkan SDM unggul mengakuisisi dan menerapkan inovasi tekhnologi dunia industri berorientasi hulu dan hilir, inovasi tekhnologi dunia usaha memasarkan produk produk dunia industri di Indonesia sebagai pasar
(Penulis adalah Guru Besar Mantan Rektor universitas HKBP Nommensen kota Pematangsiantar dan sekarang aktif sebagai Dosen tetap di Universitas HKBP Nommensen Siantar hingga sekarang)