P.Siantar, Aloling Simalungun
Beberapa nama yang disebut-sebut layak menjadi Bakal Calon Walikota Pematang Siantar 2024 muncul ke permukaan saat Diskusi di Warkop Ginting Jln.Brigjend Radjamin Purba No.137 Kamis (7/3/2024).
Peserta diskusi memunculkan nama-nama tersebut sesuai percakapan yang mereka dengar dan amati di tengah-tengah masyarakat.
Diskusi Warkop Ginting diikuti ragam kalangan masyarakat yaitu Endy S Ginting SH Pengusaha Warkop, Johan Silalahi SH.MH Dosen FH USI, Johannes Sakti Sembiring Politisi Partai PKB, Kristianto SE.MM Dosen FE-USI, Aktifis LSM Bari Hutagalung , Romedi Simarmata SE, Anthony Damanik, Praktisi Pendidikan Anggiat Nababan SPd, Pontas Napitupulu, Kasner Manurung Pengusaha, Rudi Sinaga Wira Usaha, Ibnu Manurung Insan Pers, dan warga masyarakat Rizal, Dandung Rayaratu, Walden Batubara, Hendra Saragih, Horas Hasibuan, Erwin Redianto Purba, Henry Raden Hutabarat, Zige Harahap, Distanuddin tokoh masyarakat.
Nama-nama figur yang muncul ke permukaan oleh peserta diskusi Warkop Ginting yang disebut layak menjadi Walikota Pematang Siantar 2024 yaitu Incumben dr Susanti Dewayani, Timbul Lingga Ketua DPRD Siantar, Mangatas Silalahi Wakil Ketua DPRD Siantar, Tuahman Purba anggota DPRD Sumut, Imran Simanjuntak Ketua PKB Siantar, Hendra Simanjuntak Ketua GAMKI Siantar, Rudolf Saragih, Budiman Damanik, Astrounot Nainggolan anggota DPRD Siantar.
Nama-nama tersebut menurut peserta diskusi kerap dibicarakan ditengah masyarakat Kota Pematang Siantar dan dinilai layak memimpin kota berhawa sejuk ini pada Pilkada 2024.
Munculnya nama-nama tersebut diiringi perdebatan yang hangat diantara peserta diskusi karena sebagian peserta tetap berpendapat sebaiknya Kota Pematang Siantar dipimpin oleh figur yang selama ini berkiprah di Siantar dengan alasan lebih mengetahui seluk beluk permasalahan.
Peserta diskusi lainnya berpendapat berbeda karena sudah beberapa periode Siantar dipimpin warga Siantar dan kepemimpinannya dinilai biasa-biasa saja dengan demikian apa salahnya jika periode 2024-2029 Siantar dipimpin figur yang berasal dari Luar Siantar.
Johan Silalahi SH.MH menegaskan sebaiknya persoalan tersebut janganlah terlalu dibesar-besarkan termasuk persoalan SARA janganlah menjadi dasar kita untuk menentukan Pemimpin kita.
Ingat kita sudah berada di era demokrasi sehingga Hukumlah yang menjadi Panglima jadi sepanjang memenuhi syarat secara Hukum dan Perundang-undangan siapa saja bisa menjadi Bakal Calon Walikota Pematang Siantar 2024 tegas Johan Silalahi Dosen Fakultas Hukum USI (FH-USI).
Mendengar pemaparan Johan Silalahi tersebut peserta diskusi bisa menerimanya hanya saja dalam kontestasi demokrasi issu tersebut selalu bisa muncul untuk meraih simpati masyarakat.
Johannes Sakti Sembiring menegaskan apapun yang kita diskusikan semuanya tergantung Partai Politik (Parpol) karena secara Hukum Partai Politik yang memiliki hak dan kewenangan untuk mencalonkan Walikota Pematang Siantar.
Memang Undang-undang membolehkan Calon Independen dimana masyarakat bisa berperan untuk mencalonkan figur yang dinilai layak untuk memimpin Kota Pematang Siantar tegas Johannes Sakti Sembiring.
Romedi Simarmata mengatakan langkah yang paling penting sebenarnya bagaimana agar Parpol mendengarkan aspirasi dan suara hati masyarakat artinya kita berharap nantinya figur yang diusung Parpol adalah yang juga diinginkan masyarakat sehingga Walikota memiliki kedekatan yang erat dengan masyarakatnya ujarnya.
Sebagai masyarakat awam kita tidak mengetahui bagaimana mekanisme internal Parpol untuk merekrut Calon Walikota jadi kita berharap suara aspirasi kita didengarkan oleh Parpol harap Romedi Simarmata.
Kasner Manurung berpendapat selanjutnya kita mesti berjuang agar politik uang tidak terjadi pada Pemilihan Walikota Pematang Siantar 2024.
Harus diakui jika saya mengatakan hal ini respon masyarakat langsung pesimis karena banyak yang berpendapat hal tersebut sulit untuk diwujudkan saat ini ujar Kasner Manurung.
Bagaimana agar Politik Uang tidak terjadi pada Pemilihan Walikota Pematang Siantar 2024 kiranya perlu juga diperbincangkan walaupun mungkin sulit tidak ada salahnya untuk diperbincangkan ujar Kasner Manurung.
Diskusi Warkop Ginting berlangsung serius tetapi santai seluruh peserta diskusi sepakat jika Diskusi seperti ini terus berlanjut dengan memperluas peserta diskusi bila perlu mengundang narasumber. (tp)