P.Siantar, Aloling Simalungun
Ketua Umum DPP Partuha Maujana Simalungun (DPP-PMS) DR Sarmedi Purba SPOG anjurkan seluruh warga Indonesia, khususnya warga Simalungun di Negeri Belanda untuk menggali arsip budaya Indonesia di Negeri Belanda yang akan memberikan kekuatan untuk membangun Indonesia Merdeka dan Sejahtera di masa depan. Ingat budaya adalah pondasi pembangunan Indonesia yang tetap bersatu dan sejahtera.
Hal tersebut dikatakan Dr.Sarmedi Purba, SpOG dalam sambutannya pada acara Marsimalungun/ Simalungun dag/Simalungun day yang berlangsung di Rijswijk, Negeri Belanda, tanggal 20 Mei 2023.
DR.Sarmedi Purba SPOG mengatakan
DPP-PMS sangat menghargai pelestarian budaya Simalungun di Negeri Belanda khususnya dalam bidang seni tari, seni
suara/musik dan busana Simalungun.
Budaya Simalungun ini dahulu diperagakan di 7 (tujuh) Kerajaan Simalungun dan sesudah hapusnya kerajaan maka dibentuk PMS untuk melestarikan budaya Simalungun pada masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menggabungkan banyak suku dan budayanya.
Dikatakan DR.Sarmedi Purba SPOG budayawan dan peneliti Belanda sangat besar dalam pelestarian budaya dan sejarah Simalungun selama masa pemerintahan kerajaan Belanda yang berlangsung selama 35 tahun di daerah Simalungun, dari Perjanjian Pendek (Korte Verklaring) 1907 sampai masuknya Jepang 1942.
Masih banyak benda-benda kuno dan arsip tentang Simalungun tersimpan
di Negeri Belanda. Peradaban dan budaya Kerajaan Simalungun yang waktu itu ada dinilai Kerajaan Belanda dapat dipakai sebagai instrument pemerintahan Kerajaan
Belanda di Indonesia dengan mengadakan perjanjian antara Ratu Wilhelmina dengan masing-masing 7 kerajaan di Simalungun.
DR Sarmedi Purba SPOG mengatakan bahwa Politik etis Kerajaan Belanda sejak awal Abad ke 20 memberikan dampak kemajuan di Simalungun dengan dibangunnya sekolah untuk anak-anak pribumi yang kemudian menjadi pemimpin pada zaman Indonesia Merdeka.
Hubungan Indonesia dan Negeri Belanda merupakan interaksi budaya dan peradaban. Masih banyak istilah dan tradisi Belanda kita pakai di Indonesia dan tradisi kuliner Indonesia masih dapat kita nikmati di Negeri Belanda ini.
Diterangkan DR Sarmedi Purba SPOG dirinya masih ingat waktu hubungan diplomatik Indonesia Belanda dibuka tahun 1965 sesudah putus selama 5 tahun.
Waktu itu kami mahasiswa Indonesia di Jerman reuni dengan kerabat orang Belanda di Utrecht dalam perasaan rindu karena hubungan yang sudah lama dijalin sejak zaman kolonial sampai 1960.
Di situ kami sadar bahwa hubungan Indonesia Belanda adalah hubungan keluarga yang sudah terjalin ratusan tahun dan tidak dapat dihilangkan pada waktu sekejap ujar DR.Sarmedi Purba SPOG.
Sekali lagi saya menganjurkan kepada seluruh warga Indonesia, khususnya warga Simalungun di Negeri Belanda untuk menggali arsip budaya Indonesia di Negeri Belanda yang akan memberikan kekuatan untuk membangun Indonesia Merdeka dan Sejahtera di masa depan. Karena budaya itu adalah pondasi pembangunan Indonesia yang tetap bersatu dan sejahtera ujar DR.Sarmedi Purba SPOG dalam sambutannya.(tp)
Discussion about this post