Aloling Simalungun
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman
Minggu, 7 September 2025
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
No Result
View All Result
Aloling Simalungun
No Result
View All Result
  • SMSI
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
Home Inspirasi

Keterkaitan Oligarkhi Politik dengan Para Bandar dalam Kisruh KLB Partai Demokrat

Oleh : Jhon Mejer Purba

by Redaksi
20 April 2021 | 05:53 WIB
in Inspirasi
A A
ADVERTISEMENT
37
SHARES
46
VIEWS

Awal Februari 2021, politik Indonesia dikejutkan dengan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahwa partainya akan “dikudeta”. Tak berselang lama, pada 5 Maret, konflik internal partai politik berujung pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang diadakan oleh sebagian anggota partai di Deli Serdang. Tak hanya mengubah AD/ART partai, KLB juga memilih Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai ketua umum baru.

Kasus Partai Demokrat bukan yang pertama walaupun sumber dan relasi konfliknya berbeda. Jhon Mejer Purba menuturkan, “kondisi ini memberikan gambaran bahwa manajemen pengelolaan partai politik di Indonesia masih sangat tradisional. Sehingga tidak ada mekanisme penyelesaian konflik.”

Konflik internal partai yang diwarnai perebutan posisi ketua umum sesungguhnya bukan cerita baru dalam percaturan politik Indonesia. Ketua umum memiliki posisi yang sangat strategis tak hanya sebagai penentu berbagai arah kebijakan partai, tetapi juga berpeluang kuat dicalonkan dalam pemilihan presiden ataupun masuk dalam struktur penting lembaga pemerintahan. Oleh karena itu, tak mengejutkan jika posisi ketua umum menjadi posisi yang diperebutkan oleh elite-elite partai.

Selama era Reformasi, tercatat Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pernah mengalaminya, bahkan tak hanya sekali. Yang berbeda dari kisruh Partai Demokrat (PD) kali ini adalah perebutan posisi ketua umum oleh Moeldoko yang bukan merupakan kader partai. Setelah masa bakti militernya selesai, Moeldoko memasuki dunia politik dengan menjadi bagian dari Dewan Pembina DPP Partai Hanura (2016-2018); namun, ia tak pernah menjadi anggota Partai Demokrat.

Akar masalah lainnya yang menjadi latar belakang dari kisruh Partai Demokrat adalah etika politisi dalam berpolitik. Politisi seharusnya menjalankan aktivitas berpolitiknya sesuai dengan prinsip moral dasar negara modern, termasuk legalitas hukum, nilai-nilai demokrasi, serta kejujuran dan keadilan (Handoyo, dkk., 2016). Salah satu prinsip yang juga menjadi agenda reformasi partai politik pasca-runtuhnya rezim otoritarian Soeharto adalah otonomi partai politik.

UU Partai Politik, baik itu UU 2/1999, UU 31/2002, maupun UU 2/2008 tak pernah luput memberikan jaminan atas kemandirian partai dan memastikan bahwa pihak-pihak di luar partai, termasuk negara, tak dapat terlibat dalam urusan rumah tangga partai. Dalam kerangka ini, politisi partai politik dan aparatur negara sepatutnya terlibat aktif untuk mendorong terbentuknya independensi partai politik.

Jhon Mejer Purba yang merupakan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik ini menambahkan, “konflik partai politik di Indonesia selalu diawali dengan konflik elite. Kenyataan ini menunjukkan bahwa elite politik di republik ini belum dewasa dan masih labil dalam berpolitik.”

Terjadinya KLB Partai Demokrat di Deli Serdang memang terbilang sangat singkat. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman, menilai, hal ini bukan semata masalah internal partai, tapi ada kekuatan lain dengan tujuan politik tertentu kepada Partai Demokrat.

“Ini bukan semata mata soal dinamika internal parpol tapi ada faktor X dan invisible power mungkin ada agenda tersembunyi untuk tujuan dan kepentingan politik. Kalau kita lihat baca buku soal itu ya ini bisa dijelaskan dari teori politik terkait situasi yang kami alami di partai demokrat sekarang ini,” tutup Jhon Mejer Purba yang tiga tahun terakhir kesaharian bekerja di Senayan sebagai Staf Ahli anggota DPD RI (Februari 2020-sekarang) dan Tenaga Ahli anggota DPR RI (Februari 2019-Oktober 2020).

Kondisi ketika individu menjadi sangat berpengaruh terhadap partai politik, atau disederhanakan menjadi personalisasi partai politik, merupakan fenomena yang terjadi di banyak partai politik di Indonesia (Budiatri, 2018; Renwick & Pilet, 2016). Partai Demokrat menjadi salah satunya di mana Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi sosok sentral yang sangat berpengaruh mulai dari partai berdiri hingga hari ini.

SBY menyerahkan kepemimpinan partai kepada anaknya, namun tampaknya hal ini menjadi asal muasal keretakan di dalam partai karena tak semua anggota partai menerima sosok baru itu. AHY dinilai belum memiliki kapasitas yang memadai dan diragukan kemampuannya sebagai ketua umum. Hal ini memicu konflik menjadi semakin pelik karena tak ada ikatan ideologi yang kuat antar anggota partai.

Jhon Mejer Purba jebolan sarjana ITB ini  melanjutkan, “setiap pihak boleh tidak setuju dengan fakta bahwa Partai Demokrat memang dikuasai keluarga. Akan tetapi, dinasti dalam tubuh Demokrat tidak menjadi justifikasi bahwa partai tersebut harus diintervensi dengan cara seperti ini.”

Wajah partai personal tak hanya dimiliki oleh Partai Demokrat, tetapi juga partai politik lain di Indonesia. PDIP memiliki Megawati sebagai figur sentral, Partai Gerindra memiliki Prabowo Subianto, dan Partai Nasdem memiliki sosok Surya Paloh. Meskipun partai menyatakan memiliki ideologi atau platform, misalnya PDIP menyatakan diri sebagai partai “wong cilik”, namun sosok individu elite nampak lebih melekat dan berpengaruh terhadap partai. Sebagai partai personal, PDIP, Gerindra, dan Nasdem memiliki potensi menghadapi persoalan sama seperti yang dihadapi Demokrat hari ini.

Ketika oligarki yang umumnya telah menjelma menjadi elite dalam partai tersebut tidak lagi dihargai oleh semua faksi di internal partai maka jalan menuju perpecahan itu hanya menunggu waktu.

Meskipun hampir semua partai politik oligarki sangat kuat, tapi pada suatu titik bisa saja menjadi tak lagi berwibawa dan tak punya aura. “Di mana ketika wibawa dan aura oligarki tersebut memudar maka perpecahan partai adalah konsekuensi-nya. Bahwa elite dalam tubuh birokrasi partai politik adalah sumber masalah yang potensial menghancurkan sebuah partai,” ucap Jhon Mejer Purba. (****)

Data Penulis

• Jhon Mejer Purba
• Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik   Universitas Indonesia.
• Sarjana Institut Teknologi Bandung
• Bekerja sebagai Staf Ahli anggota DPD RI (Februari 2020-sekarang)
• Bekerja sebagai Tenaga Ahli anggota DPR RI (Februari 2019-Oktober 2020)
• Founder Yayasan PANTAU (Pergerakan Anak Rantau) 

Tags: keterkaitanoligharkiPolitik
Share15Tweet9SendShare
ADVERTISEMENT

Berita Terkait

Inspirasi

Pemuda GKPS Apresiasi Tugah-Tugah Pimpinan Sinode Nyanyikan Indonesia Raya & Hening Cipta Sebelum atau Sesudah Ibadah Minggu 17 Agustus 2025

by Redaksi
18 Agustus 2025 | 12:00 WIB
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Pemuda GKPS sungguh mengapresiasi kebijakan Pimpinan Sinode GKPS yang memberikan tugah-tugah (instruksi) kepada seluruh jemaat GKPS untuk...

Read more
Inspirasi

Amnesti-Abolisi Hasto dan Lembong:  Bukan Sekadar Maaf tapi Peluang Koreksi Hukum

by Redaksi
1 Agustus 2025 | 17:34 WIB
0

PEMBERIAN  amnesti dan abolisi kepada Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong dalam kasus menyeret nama mereka ke dalam pusaran polemik hukum,...

Read more
Inspirasi

Sudiahman Saragih : “Makna Pesta Olob-Olob adalah Bergembira, Bersyukur, Berterima Kasih Kepada Tuhan”

by Redaksi
20 Juli 2025 | 13:04 WIB
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Pesta Olob Olob memiliki makna bergembira, bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas masuk Injil ke Tanah...

Read more
Inspirasi

Tuan Rondahaim Saragih, Penerima Bintang Jasa Utama RI Layak Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 

by Redaksi
4 Juni 2025 | 20:30 WIB
0

Surat Terbuka Untuk Presiden Prabowo Subianto :  Yang Terhormat, Bapak Presiden Prabowo Subianto  Tuan Rondahaim Saragih, yang bergelar Raja Raya...

Read more

Discussion about this post

Berita Terbaru

Siantar - Simalungun

Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Kecamatan Bosar Maligas, Bupati Berpesan: Hormati dan Sayangi Orang Tua

6 September 2025 | 08:03 WIB
Regional

Pemko Tebing Tinggi Raih Penghargaan Apresiasi Pelaksanaan GPM Terbaik Sumut

4 September 2025 | 19:53 WIB
Siantar - Simalungun

Rapat Kegiatan Cegah Stunting Rumah Desa Sehat di Nagori Talun Rejo 

4 September 2025 | 13:14 WIB
Siantar - Simalungun

Sampaikan Bantuan Wapres RI kepada Korban Bencana Alam, Bupati Simalungun: “Saya Bertanggung Jawab atas Apa yang Terjadi di Simalungun

4 September 2025 | 09:52 WIB
Siantar - Simalungun

Bupati Simalungun Ucapkan Selamat Harlah ke-80 Kejaksaan Republik Indonesia

3 September 2025 | 22:55 WIB
Siantar - Simalungun

Bupati Simalungun Sambut Aksi Unjuk Rasa BEM STAI PB Perdagangan dengan Penuh Keramahan

3 September 2025 | 22:03 WIB
Regional

Panitia RPL Namaposo Sinode GKPS 2026 dilantik, St. Dr. Rudi Sinaga : “Pemuda jadi Garam & Terang”

2 September 2025 | 17:49 WIB
Nasional

AOE 2025 Ditutup, Pemkab Simalungun Raih Penghargaan Stand Terbaik Kategori Komunikatif

1 September 2025 | 10:14 WIB
Siantar - Simalungun

Di AOE 2025, Stand Kabupaten Simalungun Mendapat Sambutan Positif Dari Pengunjung

30 Agustus 2025 | 20:04 WIB
Siantar - Simalungun

Dukung GPM Serentak, Pemkab Simalungun Salurkan Beras Premium 69 Ton Lebih Kepada Masyarakat

30 Agustus 2025 | 19:59 WIB
Regional

Masper dan Muscablub DPC HIMAPSI Tebing Tinggi Berjalan dengan baik, Mhd Dheny Saragih Terpilih jadi Ketua 

30 Agustus 2025 | 18:34 WIB
Siantar - Simalungun

GMKI Siantar-Simalungun Mengecam Dan Mengutuk Keras Tindakan Refresif Personel Polri Yang Merenggut Nyawa Ojol Dalam Aksi Demonstrasi

29 Agustus 2025 | 15:51 WIB
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman

© 2020-2024 Aloling Simalungun

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi

© 2020-2024 Aloling Simalungun

rotasi barak berita hari ini danau toba