ADVERTISEMENT
Aloling Simalungun
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman
Minggu, April 11, 2021
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
No Result
View All Result
Aloling Simalungun
No Result
View All Result
Home Inspirasi

Paheian (Busana) Adat Simalungun

Oleh : Lensudin Sumbayak, SE

Januari 18, 2021
in Inspirasi
Share on FacebookShare on Twitter

PAKAIAN adat yaitu semua kelengkapan yang dipakai oleh seseorang yang menunjukkan            cirikhas kebudayaan suatu masyarakat.       Dengan                melihat pakaian seseorang, kita akan mengatakan bahwa orang tersebut dari daerah tertentu dan ini akan lebih jelas bila ada pawai Bhinneka Tunggal Ika. Jadi, pakaian adat mewakili masyarakat dan adat suatu daerah, membedakannya dengan adat daerah lain.

Pakaian adat biasanya dikenakan pada upacara-upacara adat, pesta, maupun dukacita.

Ada beberapa macam pesta yang dilaksanakan menurut adat Simalungun. Pesta adat yang paling berharga adalah pesta adat perkawinan anak (paompohon/paunjuk anak) maupun perkawinan anak perempuan (palaho boru), dan acara adat sayur matua. Pada ketiga macam pesta adat ini, warga Simalungun memakai pakaian adat yang berbeda.

Baca juga

Gagasan Memproduksi Gula Cair dari Singkong Sebagai Gula Alternatif Mengurangi Import Gula dan Lebih Menyehatkan

Terobosan Pemerintah di Bidang Pertanian, Food Estate, Corporate Farming dan Rice Estate untuk Meraih Swasembada Beras

Jenis Pakaian Adat Simalungun

A.Yang dipakai kaum ibu (Inang)

* Bulang, yaitu pakaian yang dipakai di kepala, semacam penutup atau tudung yang dibuat dari hasil tenunan khas Simalungun yang berarti “keibuan”.

Jenis-jenis bulang:

1.1.Bulang Sulappei = Bulang adat / bulang pesta

1.2.Bulang Teget = Bulang untuk pengantin

1.3.Bulang Suyuk / Gijang = Bulang pesta adat / usia tua

1.4.Bulang Hurbu / Salalu = Bulang harian / hu juma (ke ladang).

Kain penutup kepala ini berwarna merah tua/hati. Garis tengahnya memiliki tiga garis memanjang berwarna putih kelabu dengan bagian penutup berwarna putih kelabu, penuh bentuk simetris sebagai ragam hias. Pada ujung luarnya, kain ini memiliki jumbai panjang yang memberikan kesan dominan. Kain ini dikenakan oleh wanita yang sudah menikah dan hanya dibuat di Simalungun.

Pakaian Adat Simalungun Lengkap

Pada saat ini, bulang dipakai:

a.Pada pesta adat sukacita

b.Pada acara patappei sihilap (penobatan)

c.Sebagai siluah (souvenir) kehormatan

d.Ketika ada yang marujung goluh na sayur matua.

* Suri-suri, yaitu sejenis  hiou  hasil  tenunan Simalungun yang mengandung makna adanya rasa tanggung jawab. Suri-suri ini dipakai sebagai hiou hadang-hadangan atau selendang yang disandang pada bahu sebelah kanan. Warna hitam (sibirong) dipakai kaum bapak dan warna lainnya (selain warna hitam) dipakai oleh kaum ibu.

* Hiou, merupakan hasil tenunan Simalungun yang dipakai sebagai penutup badan, yang mengandung makna/arti supaya tetap sehat jasmani dan rohani.

Jenis-jenis hiou Simalungun, antara lain:

*Hiou Ragi Tinabur

*Hiou Nanggar Suasah

*Hiou Ragi Panei

*Hiou Ragi Sapot

*Hiou Ragi Siattar

*Hiou Ragi Santik

*Hiou Hatirongga

*Hiou Tapak Catur

*Hiou Bintang Maratur

*Hiou Simangkat-angkat

*Hiou Batu Jala

*Hiou Tappunei

*Hiou Ipput ni Hirik

* Baju soja, yaitu baju yang dibuat dari kain warna hitam, pakai lengan dan leher rendah. Pada bagian belakang dibuat hiasan, pada lengan bagian ujung disulam menggunakan benang warna merah juga sebagai hiasan.

* Pelengkap

*Rudang Hapias, sejenis hiasan yang terbuat dari emas berbentuk daun, disusun mirip bunga matahari, diselipkan pada sanggul rambut kaum ibu.

*Rudang Jambulan, yaitu sejenis hiasan terbuat dari emas atau perak dan sering dipakai pada pengantin perempuan.

*Hudung-hudung, yaitu sejenis hiasan terbuat dari emas, dipakai di telinga sebelah kanan dan kiri, tempat gantungannya berbentuk bulat/ lingkaran yang terbuat dari emas atau suasah yang sering disebut pula “Sutting”.

*Panjettar, yaitu hiasan yang dipakai di kepala yang terbuat dari emas atau perak berbentuk bunga-bungaan dan diselipkan pada rambut.

*Golang (gelang)

*Sinokkok (kalung)

*Gondit (sabuk, ikat pinggang)

*Purih-purih

*Tintin (cincin)

*Bajut

*Puei.

B.Yang dipakai kaum bapak (Bapa)

* Gotong, yaitu semacam tudung yang  dipakai  di  kepala bapak yang melambangkan pemimpin / kedewasaan.

Jenis-jenis gotong:

*Gotong salalu  = Gotong harian = gotong yang dipakai ke ladang

*Gotong Pandihar= Dipakai penari pencak

silat untuk menyambut tamu kehormatan

*Gotong sapari /aslini    = Dipakai ke pesta

*Gotong Tikkal  = Dipakai ke pesta

*Gotong Potik   = Dipakai pengantin (pria).

Pada masa kini, gotong sering dipakai untuk:

a.Acara pesta adat / sukacita

b.Acara patappei sihilap

c.Siluah kehormatan

d.Acara  adat  bagi  yang  meninggal  pada  usia tua (sayur matua).

Perlengkapan untuk pemakaian gotong: Pasomin. Pasomin adalah sejenis kopiah/peci, bentuknya bulat, dan terbuat dari benang emas atau perak. Saat ini, sudah  jarang dipakai sebagai bagian dari pakaian adat Simalungun. Dahulu, hanya raja dan partuanon yang memakainya pada pertemuan-pertemuan.

* Baju / kemeja

  • Baju Raja : Warna hitam (sibirong)
  • Baju Toluk Balanga : Warna hitam (sibirong), tapi sekarang ini sudah ada yang membuatnya dengan warna lain selain hitam.
  • Baju Pinolang-polang :Warna putih, merah, hitam (baju pandihar)
  • Baju Siholat : Warna merah (baju guru/datu)
  • Baju Banggal :Jas.

* Suri – suri sibirong

* Hiou = Ragi Panei, Ragi Santik, dan hiou sarung

* Tambahan:

  • Pisou Suhul Gading, yaitu semacam keris yang selalu dipakai raja / pemangku adat
  • Pisou badik, yaitu      selalu    dipakai  untuk pertahanan diri
  • Pisou Ualli, yaitu selalu dipakai bila hendak mengobati / datu
  • Golang (gelang)
  • Ponding (ikat pinggang).
  • Tintin (cincin).

Pakaian untuk Pengantin Pria

1.Gotong

  • Dililit di kepala sehingga sudutnya berbentuk kerucut berada di bagian depan (Gotong Potik).
  • Rattei Gotong (Sambolah Pagar) dililitkan melingkari gotong, diatur sedemikian rupa agar taringnya (sait) tergantung di sebelah kanan di bawah telinga si pemakai.
  • Doramani dipilin dengan sudut kain gotong, tersangkut di sebelah kiri di bagian bawah telinga pemakai. Jumlah doramani terdiri atas: 1,3,5, dan 7 buah.
  • Rudang Hapias disisipkan/diselipkan pada gotong di bagian sebelah kiri pemakai, di bagian atas telinga.

2.Hiou

  • Ragi Panei, Ragi Santik, dan ada juga yang memakai hiou sarung
  • Hiou pada kedua sisi bidang lebarnya, diberi rambu-rambu + 10 cm.
  • Hiou dipakai menutup tubuh pada batas pinggang sampai pada mata kaki.
  • Hiou dililitkan melingkari tubuh, diatur sedemikian rupa sehingga rambu-rambunya kelihatan di bagian depan, menghadap ke kiri si pemakai, mulai dari batas pinggang sampai ke mata kaki.
  • Pangkal hiou pada batas pinggang, dilingkari dengan ikat pinggang (Ponding)
  • Pisou Suhul Gading diselipkan pada pinggang sebelah kiri.
  1. Suri-suri sibirong

Diletakkan tersangkut pada bahu (disandang) sebelah kanan, setelah suri-suri dilipat 4 (empat) pada “bidang lebar” suri-suri. Panjang suri-suri yang kelihatan terjurai di bagian depan sama dengan panjangnya di bagian punggung.

Pakaian untuk Pengantin Wanita

Bulang

* Digunakan dalam bentuk Bulang Sulappei. Sesuai hasil seminar, untuk membedakan bulang yang digunakan pengantin perempuan dengan yang dikenakan hasuhuton (tuan rumah [mertua/ibunya]), maka bulang pengantin adalah Bulang Sulappei (sedapat mungkin dengan warna merah) sedangkan hasuhuton adalah Bulang Gijang atau Bulang Sulappei dengan warna asli Simalungun (merah hati/kecoklat- an)

*Rudang Hapias diselipkan pada tusuk sanggul.

* Hudung-hudung dipakai di telinga kiri dan kanan, disangkutkan pada sutting (berbentuk lingkaran). Sutting ditusukkan pada kedua daun telinga.

2 Hiou

* Segala jenis hiou dapat dipakai

* Hiou dipakai menutup pada batas pinggang sampai pada mata kaki.

* Hiou dililitkan melingkari tubuh, diatur sedemikian rupa sehingga rambu-rambunya kelihatan di bagian depan, menghadap ke kanan si pemakai.

* Bajut Hundul dikempit pada siku lengan kiri merapat pada pinggang sebelah kiri.

* Puei dipegang dengan telapak tangan kiri, diupayakan agar gagangnya kelihatan dari depan.

3.Suri-suri

Disandang pada bahu sebelah kanan, setelah dilipat 4 (empat) pada sisi bidang lebarnya. Panjang suri-suri  bagian depan sama dengan bagian yang ada di punggung (belakang).

Pakaian untuk Pandihar

1.Baju : Pandihar   menggunakan   baju   pinolang- polang berwarna putih, merah, hitam, atau baju toluk balanga.

2. Gotong : dililitkan  di  kepala,  dengan  bentuk  khusus yang disebut Gotong Pandihar

3. Hiou : digunakan  pada  batas  pinggang  sampai  di atas lutut

4. Suri-suri : disangkutkan di bahu kanan menyilang pada pinggang sebelah kiri, dengan mengikatkan kedua ujungnya.

Catatan :Apabila hiou tidak dipakai, suri-suri diikatkan di pinggang.

Sesuai hasil seminar, ada beberapa hal yang telah diputuskan, yakni sebagai berikut:

1.Pada upacara adat, anak gadis dan pemuda tidak berhak menggunakan pakaian adat, kecuali dalam rangka pergelaran, fashion show, atau perayaan.

2. Pada perkawinan beda budaya (adat), pengantin pria/wanita asal budaya lain bisa menggunakan pakaian adat Simalungun secara lengkap sepanjang hasuhuton-nya adalah orang Simalungun.

3.Pengenaan gotong kepada menantu laki-laki oleh orangtua pengantin perempuan (mertua) hanya sekadar pember- angkatan (paingkathon), karena orangtua pengantin perempuan tidak pernah manggotongi hela-nya dan mambulangi boru-nya.

4.Tidak ada beda bulang yang dikenakan inang na mabalu (janda) dengan bulang usia tua yakni bulang gijang, baik dianya mabalu sayur matua, mabalu matei matua, mabalu maupun matei matalpok, atau sebaliknya dalam pesta sukacita, sama saja.

5. Demikian juga halnya dengan bapa na mabalu (duda), tidak ada beda gotong-nya.

6.Pakaian adat Simalungun jangan dipakai sepotong- sepotong, melainkan harus selengkap mungkin.

7.Diputuskan bahwa gotong harus tetap menggunakan bahan batik (alih-alih hiou yang penggunaannya bukan untuk kepala, melainkan badan). Di masa datang, gotong dapat menggunakan batik bermotif Simalungun (seperti baju PNS Pemkab Simalungun belakangan ini).

8. Pemakaian pakaian adat, baik untuk laki-laki maupun terutama perempuan, seyogianya disosialisasikan juga kepada pengrajin dan pedagang hiou Simalungun, salon kecantikan (rias pengantin), dll. (dikutip dari Buku Esensi dan Relevansi Nilai-nilai Luhur Seni-Budaya Tradisional Simalungun dalam kehidupan modern yang diterbitkan DPP/Presidium Partuha Maujana Simalungun)

 

 

Tags: adatpaheansimalungun
Share206Tweet108Share43

Related Posts

Gagasan Memproduksi Gula Cair dari Singkong Sebagai Gula Alternatif Mengurangi Import Gula dan Lebih Menyehatkan

by Redaksi
April 11, 2021
0

SINGKONG merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu, singkong atau kasape. Singkong berasal dari benua Amerika, tepatnya...

Terobosan Pemerintah di Bidang Pertanian, Food Estate, Corporate Farming dan Rice Estate untuk Meraih Swasembada Beras

by Redaksi
April 8, 2021
0

Diprediksi jumlah penduduk Indonesia tahun 2045 sekitar 319 juta jiwa, saat ini tahun 2021 jumlah penduduk Indonesia sudah 271 juta...

Banyaknya Permasalahan yang Dihadapi oleh Petani Padi Indonesian Bagaimana Cara Membantu

by Redaksi
April 1, 2021
0

Petani padi merupakan pelaku utama dalam mewujudkan ketersediaan beras di Indonesia, melalui petani padi kebutuhan beras untuk seluruh rakyat Indonesia...

Membangun Kabupaten Simalungun, Kencangkan Ikat Pinggang, Gugah Kreatifitas dan Inovasi Para OPD dan Pangulu

by Redaksi
Maret 31, 2021
0

JIKA mengikuti ritme perjuangan meningkatkan kemajuan, kebaikan, dan kesejahteraan, boleh dikatakan, posisi kepala daerah (bupati) dan kepala desa (pangulu), berada...

Peningkatan Produksi Beras Lewat Budidaya Padi Gogo Varietas Lokal Indonesia

by Redaksi
Maret 30, 2021
0

Penurunan produksi beras terutama disebabkan oleh adanya konversi lahan sawah yang dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan raya, pabrik, industri dan...

Hebat, Ternyata Prajurit Marinir TNI Paling Depan Hadang Tank Israel

by Redaksi
Februari 18, 2021
0

Jakarta, Aloling Simalungun Pasukan militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam Kotingan Garuda (Konga) Satuan Tugas Yon Mekanis Indobatt...

Discussion about this post

Recommended

Wakil Walikota Siantar Hadiri Pelantikan Asosiasi Pendeta Indonesia

Januari 19, 2021

Hio Pamotting, Dayok Nabinatur, Nitak Gabur-gabur, “Suntikan” Semangat Buat RHS

Januari 18, 2021

Popular Post

  • Maling Sepatu Nyaris Dimassakan Warga

    873 shares
    Share 349 Tweet 218
  • Ternyata Maruli Wagner Damanik Calon Bupati Simalungun Paling Kaya

    716 shares
    Share 286 Tweet 179
  • H Anton Achmad Saragih : Saya Memang Abangnya DR JR Saragih SH MM

    622 shares
    Share 249 Tweet 156
  • Amran Sinaga Ganda Christo Robert Manurung akan Dideklarasikan

    532 shares
    Share 213 Tweet 133
  • Cahaya Fardila Penderita Kanker Hati Meninggal Dunia

    532 shares
    Share 213 Tweet 133
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman

© 2020 AlolingSimalungun.com

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi

© 2020 AlolingSimalungun.com