Aloling Simalungun
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman
Rabu, Maret 22, 2023
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
No Result
View All Result
Aloling Simalungun
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
ADVERTISEMENT
Home Inspirasi

Setelah Gunakan Pupuk Hayati Buatan Petani, Hasil Panen Meningkat  dari 4,8 Ton jadi 9,1 Ton

Penulis  : Tonny Saritua Purba Pakpak, SP

Januari 18, 2021
in Inspirasi
Tonny Saritua Purba saat melakukan pelatihan cara pembuatan pupuk hayati dari bonggol pisang.(foto :ist)

Tonny Saritua Purba saat melakukan pelatihan cara pembuatan pupuk hayati dari bonggol pisang.(foto :ist)

Share on FacebookShare on Twitter

DAMAK  adalah sebuah Huta  yang ada di Nagori  Siporkas, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara.

Huta  Damak cukup dikenal dengan penghasil produk pertanian seperti, jeruk, tomat, cabe, kopi, jahe, jagung dan juga termasuk banyak petani padi sawah dan lahan kering. Puluhan ton hasil pertanian kususnya sayuran dipasarkan ke luar daerah setiap minggu.

Selain itu, Huta Damak juga pernah terkenal dengan seorang tokoh fenomenal supranatural yang biasa digelar dengan nama Opung Pangdam.

Baca juga

Ekspedisi Toba SMSI 2023: Menapak Sejarah Dana Toba Nan Indah

Ekspedisi Toba HPN 2023: Jangan Lengah Mempertahankan Geopark Kaldera Toba

Tonny Saritua Purba bersama petani saat melakukan pelatihan cara pembuatan pupuk hayati .(foto : Ist)

Saya lahir di Simalungun, saat berumur 7 tahun pindah ke Medan, tahun 1990 saya diterima kuliah di Institut Pertanian Bogor, lulus mendapatkan gelar Sarjana Pertanian, mendalami ilmu kesuburan tanah. Sejak kuliah sampai sekarang saya tinggal di Bogor, sudah 30 tahun saya tinggal di Bogor, sudah menikah dan memiliki satu anak.

Poin ketiga Tridarma Perguruan Tinggi adalah mengajarkan bahwa ilmu yang sudah saya dapatkan saat kuliah di IPB harus saya amalkan dan saya implementasikan agar kehidupan para petani bisa lebih baik lagi. Salah satu motivasi saya turun ke sawah adalah ingin mempengaruhi petani agar SDM, keterampilan dan kehidupannya bisa lebih baik lagi.

Sejak tahun 2015 saya sudah melakukan penyuluhan cara on line tentang kesuburan tanah kepada petani padi lewat media sosial, saya salah satu admin di grup fb Komunitas Petani Padi Indonesia. Apa yang saya ajarkan ? Bukan hanya masalah budidaya menanam padi saja tapi juga mengajarkan kepada petani agar petani bisa memiliki mentalitas dan sikap hormat kepada tanah, tanah harus disuburkan kembali, tanah harus lestari. Cara menyuburkan tanah adalah dengan memberikan bahan organik dan mikroorganisme yang bermanfaat untuk kesuburan tanah dan berguna untuk memenuhi nutrisi untuk pertumbuhan tanaman padi, mikroba yang diberikan ke tanah juga mampu sebagai  pengendali hama dan penyakit tanaman.

Setelah 2 tahun saya melakukan penyuluhan on line, tahun 2017 saya turun ke sawah, mengunjungi petani padi yang ada di grup fb Komunitas Petani Padi Indonesia. Saya mengunjungi petani padi, silaturahmi, melakukan pemberdayaan melalui pelatihan dan penyuluhan cara menyuburkan tanah, mengajarkan cara Pembuatan Pupuk Hayati dari bahan bonggol pisang, air cucian beras dan gula merah difermentasikan secara tehnis selama 15 hari. Pupuk Hayati yang didalamya mengandung beberapa jenis bakteri yang berguna untuk kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.

Daerah pertama yang saya kunjungi adalah Kabupaten Simalungun. Sampai saat ini saya sudah melakukan pelatihan dan penyuluhan kepada petani padi Indonesia hampir di 100 Desa yang ada di 12 Propinsi. Dari sekian banyak kunjungan yang sudah pernah saya lakukan, saya perlu menulis hasil pemberdayaan kepada petani padi di Propinsi Sumatera Utara, tepatnya di Kampung Damak, Desa Siporkas, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.

Awal tahun 2020 saya mempunyai program pemberdayaan di Kabupaten Simalungun, salah satu Kampung yang saya kunjungi adalah di Kampung Damak. Petani padi di sana sudah panen tanggal 11 September 2020. Adapun konsep pemberdayaan yang saya lakukan adalah :

Pertama, saya melakukan pelatihan kepada petani padi bagaimana cara menyuburkan tanah dan cara pembuatan Pupuk Hayati

Kedua, dari yang sudah saya ajarkan, petani harus mampu membuat Pupuk

Ketiga, mendampingi petani mulai dari persemaian, pindah ke sawah,  waktu dan dosis pemupukan, memonitor pemakaian pestisida dan fungisida dan mendampingan petani padi sampai panen

Keempat, mengevaluasi manfaat yang didapatkan petani mulai dari biaya bertani, biaya pupuk, hasil panen, beras yang dikonsumsi lebih sehat dan menghitung berapa keuntungan yang didapatkan oleh petani padi.

Dampak pemakain Pupuk Hayati dari bonggol pisang yang sudah dilakukan salah seorang petani padi di Kampung Damak yang bernama Subang Sidauruk mengatakan terimakasih kepada Tonny Saritua Purba sebagai salah satu Penyuluh Swadaya Petani Padi Indonedia yang sudah mengunjungi Kampung Damak, melakukan pemberdayaan berupa pelatihan, penyuluhan dan pendampingan  mengunjungi kepada petani padi yang ada di Kampung Damak.

Subang Sidauruk, salah satu petani padi sudah berhasil panen, dampak positif dari pemakaian Pupuk Hayati dari bonggol.pisang adalah dari lahan seluas 2.400 meter persegi bisa menghasilkan hasil panen gabah sebanyak 38 karung goni (satu karung goni 60 kg), jika dihitung semuang maka  menghasilkan gabah sebanyak 2.280 kg.

Jika dikonversi ke hektare maka hasil panen per hektare adalah 9,1 ton gabah. Respon dari petani padi yang ada sangat positif, hasil panen sebelumnya tanpa memakai Pupuk Hayati dari bonggol pisang adalah 20 karung goni setara dengan 1.200 kg, disamping itu juga petani bisa menghemat pemakaian pupuk kimia 50% sehingga biaya bertani juga jauh lebih murah.

Panen berlimpah dari 1.200Kg menjadi 2.280 Kg di lahan seluas 2.400 meter persegi.(foto : Ist)

Nasi yang dikonsumsi juga lebih sehat karena pemakaian pestisida sangat minim, tanah juga subur lestari, ekosistem mikroba bisa seimbang kembali sebagai penyubur tanah dan yang utama adalah keuntungan yang didapatkan petani bisa lebih besar karena biaya lebih murah dan hasil panen meninggat sebesar 90%.

Semoga apa yang saya lakukan ini bisa berkembang kepada petani padi yang ada di Kabupaten Simalungun, selain di Kecamatan Raya, saya juga sudah melakukan pemberdayaan kepada petani padi di Sidamanik, Panombean, Pematangbandar, Panombean, Hinalang, Tanah Jawa, Simpangteko dan semoga bisa saya lakukan pemberdayaan ke daerah lainnya di Kabupaten Simalungun dan di wilayah Indonesia. (Penulisadalah Penyuluh Swadaya Petani Padi Indonesia)

Tags: damakmeningkatpanen
Share134Tweet84Share34

Related Posts

Ekspedisi Toba SMSI 2023: Menapak Sejarah Dana Toba Nan Indah

by Redaksi
Februari 13, 2023
0

DANAU TOBA ternyata bukan hanya milik kita orang Indonesia. Danau yang berada di tengah Provinsi Sumatera Utara ini ternyata juga...

Ekspedisi Toba HPN 2023: Jangan Lengah Mempertahankan Geopark Kaldera Toba

by Redaksi
Februari 3, 2023
0

DUNIA mengetahui Danau Toba telah menjadi perhatian internasional. Keindahannya tak bisa dipungkiri. Betapa tidak, Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global...

Catatan 2022 Tentang Siantar Menuju 2023

by Redaksi
Januari 1, 2023
0

Tahun 2023 meninggalkan berbagai kata tentang tahun 2022 yang dapat dirangkai sebagai catatan untuk digaris bawahi menjadi sebuah cermin. Namun,...

Napak Tilas 2022 untuk Pemerhati Simalungun

by Redaksi
Desember 30, 2022
0

UNTUK ketiga kalinya sejak 10 tahun Rondahaim, Raja Raya tidak disetujui Presiden RI menjadi Pahlawan Nasional yang diumumkan setiap awal...

Cath Lab Jantung RSUD Djasamen Saragih Bukan “Kaleng Kaleng”

by Redaksi
Desember 18, 2022
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Cath Lab atau Laboratorium Kateterisasi dan Intervensi Jantung RSUD Djasamen Saragih merupakan satu-satunya di luar rumah sakit...

Bahasa Batak Dalam Kehidupan Ibadah HKBP

by Redaksi
November 23, 2022
0

Ibadah tidak terlepas dari penggunaan bahasa baik dalam tata ibadah, nyanyian, serta doa.HKBP sejak berdirinya menggunakan bahasa batak sebagai bahasa...

Discussion about this post

Recommended

Akan Gelar Konpercab XXIX, GMKI Pematangsiantar-Simalungun Lantik Panitia

Desember 20, 2020

Saat Kunjungi Panti Asuhan Taruna Melati Dokter Susanti Ajak Anak-Anak Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Oktober 8, 2020

Popular Post

  • Paheian (Busana) Adat Simalungun

    1636 shares
    Share 675 Tweet 401
  • Maling Sepatu Nyaris Dimassakan Warga

    905 shares
    Share 362 Tweet 226
  • Ternyata Maruli Wagner Damanik Calon Bupati Simalungun Paling Kaya

    761 shares
    Share 304 Tweet 190
  • H Anton Achmad Saragih : Saya Memang Abangnya DR JR Saragih SH MM

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Drs Djomen Purba : Banyak Kenangan dengan Edwin Bingei Purba Siboro

    561 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman

© 2020-2022 Aloling Simalungun

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi

© 2020-2022 Aloling Simalungun

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia