Aloling Simalungun
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman
Sabtu, 6 September 2025
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
No Result
View All Result
Aloling Simalungun
No Result
View All Result
  • SMSI
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
Home Inspirasi

Hilangnya Sensitifitas Terhadap Ramadhan

Oleh : Asmen, S.Pd.MM

by Redaksi
13 April 2021 | 02:35 WIB
in Inspirasi
A A
ADVERTISEMENT
54
SHARES
67
VIEWS

KETIKA seseorang sering dan selalu berinteraksi, maka biasanya dia akan kehilangan sensitifitas. Begitu pertamakali seseorang berkunjung ke Kota Turis Perapat, maka ia akan terenyuh menikmati indahnya panorama Danau Toba yang sejuk temaram.

Biaya mahal bayar ongkos berkunjung terasa terbayar dengan pemandangan tersebut.

Lalu bagaiman dengan penduduk Parapat itu sendiri, seperti para pedagang buah atau penjaja makanan yang kian ke sana ke mari.

Mereka biasa saja, seolah tak ada hal yang istimewa dengan kota tersebut.

Seseorang yang baru pertama kali mengunjungi Ka’bah untuk Ibadah Haji atau Umrah, biasanya ketika ia melihat Ka’bah ia menangis dan tak hendak beranjak dari Masjidil Haram.

Ia terus memandangi batu tua bangunan Nabi Ibrahim AS, tempat menyatukan arah kiblat shalat umat Islam.

Dengan uang puluhan juta rupiah biaya ke sana seolah tak ada apa–apanya dibanding kepuasan berada di sekitar Ka’bah.

Dan hal itu ia ikhlaskan dengan sepenuh hati.

Dan semua umat Islam tahu, bahwa ibadah di Masjidil Haram memiliki nilai besar di hadapan Allah SWT.

Sehingga mengunjunginya dan beribadah di dalamnya menjadi dambaan dan cita- cita semua umat Islam.

Lalu coba kita lihat para pedagang di sekitaran Masjidil Haram, benar mereka menutup toko dagangannya ketika azan berkumandang memanggil umat untuk shalat fardhu.

Namun apakah mereka beranjak shalat masuk ke Masjidil Haram, Tidak! Mereka shalat di depan toko mereka.

Bagi kita butuh puluhan juta untuk shalat di Masjidil Haram, bagi mereka dengan merangkak (ngesot : bhs Jawa) pun bisa. Namun mengapa mereka tidak mau melakukannya? Jawabannya mereka terlalu sering berinteraksi dengan Ka’bah, sehingga mereka kehilangan sensitifitas.

Mereka menganggap, bahwa hal itu biasa- biasa saja dan seolah tak ada yang berbeda, mereka kehilangan rasa nilai terhadap ibadah di dalam Masjidil Haram.

Boleh jadi kita semua sudah sangat sering berinteraksi dengan Ramadhan, sudah puluhan kali barangkali, yang kita khawatirkan seperti deretan peristiwa yang kita tulis di atas.

Kita juga kehilangan sensitifitas terhadap bulan Ramadhan yang Allah SWT muliakan ini.

Ramadhan hadir kita masih menganggap seperti bulan- bulan Ramadhan yang lalu atau bahkan seperti layaknya bulan- bulan yang lain selain Ramadhan.

Kita masih beranggapan Ramadhan bulan ampunan, bulan barokah, bulan terbelenggunya syaithan, tertutupnya pintu neraka dan terbukanya pintu surga.

Lalu ampunan yang mana hendak kita gapai, barokah mana yang hendak kita rengkuh dan syaithan mana yang dibelenggu? Jika kita masih berkutat pada aktifitas yang jauh dari hal itu.

Shalat wajib belum berubah menjadi lebih khusyu’, tetangga yang lapar masih belum tersentuh bantuan kita, anak yatim belum kita perhatikan, bacaQur’an sebatas kalau ada kesempatan.

Ngrumpi dan menggunjing masih jadi hobby, benar syaithan dibelenggu, tapi justeru kita yang mewakili dan melanjutkan aktifitas Syaithan tersebut.

Kalau sudah begitu, lalu surga mana yang terbuka pintunya?

Maka marilah kita tetap menjaga sensitifitas kita terhadap kehadiran Ramadhan ini. Kita belum tahu bagaimana perjalanan langkah hudup kita ke depan.

Jangan- jangan Ramadhan ini Ramadhan terakhir yang dapat kita temui dalam hidup kita. Untuk itu mari kita isi dengan segenap kemampuan untuk beribadah kepadaNya. Semoga (***)

Asmen,S.Pd,MM : Pengawas SMK Kemendikbud Provinsi Sumatera Utara dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dolok Maraja, Tapian Dolok, Simalungun.

 

Tags: hilangnyaramadhansensifitas
Share22Tweet14SendShare
ADVERTISEMENT

Berita Terkait

Inspirasi

Pemuda GKPS Apresiasi Tugah-Tugah Pimpinan Sinode Nyanyikan Indonesia Raya & Hening Cipta Sebelum atau Sesudah Ibadah Minggu 17 Agustus 2025

by Redaksi
18 Agustus 2025 | 12:00 WIB
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Pemuda GKPS sungguh mengapresiasi kebijakan Pimpinan Sinode GKPS yang memberikan tugah-tugah (instruksi) kepada seluruh jemaat GKPS untuk...

Read more
Inspirasi

Amnesti-Abolisi Hasto dan Lembong:  Bukan Sekadar Maaf tapi Peluang Koreksi Hukum

by Redaksi
1 Agustus 2025 | 17:34 WIB
0

PEMBERIAN  amnesti dan abolisi kepada Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong dalam kasus menyeret nama mereka ke dalam pusaran polemik hukum,...

Read more
Inspirasi

Sudiahman Saragih : “Makna Pesta Olob-Olob adalah Bergembira, Bersyukur, Berterima Kasih Kepada Tuhan”

by Redaksi
20 Juli 2025 | 13:04 WIB
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Pesta Olob Olob memiliki makna bergembira, bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas masuk Injil ke Tanah...

Read more
Inspirasi

Tuan Rondahaim Saragih, Penerima Bintang Jasa Utama RI Layak Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 

by Redaksi
4 Juni 2025 | 20:30 WIB
0

Surat Terbuka Untuk Presiden Prabowo Subianto :  Yang Terhormat, Bapak Presiden Prabowo Subianto  Tuan Rondahaim Saragih, yang bergelar Raja Raya...

Read more

Discussion about this post

Berita Terbaru

Siantar - Simalungun

Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Kecamatan Bosar Maligas, Bupati Berpesan: Hormati dan Sayangi Orang Tua

6 September 2025 | 08:03 WIB
Regional

Pemko Tebing Tinggi Raih Penghargaan Apresiasi Pelaksanaan GPM Terbaik Sumut

4 September 2025 | 19:53 WIB
Siantar - Simalungun

Rapat Kegiatan Cegah Stunting Rumah Desa Sehat di Nagori Talun Rejo 

4 September 2025 | 13:14 WIB
Siantar - Simalungun

Sampaikan Bantuan Wapres RI kepada Korban Bencana Alam, Bupati Simalungun: “Saya Bertanggung Jawab atas Apa yang Terjadi di Simalungun

4 September 2025 | 09:52 WIB
Siantar - Simalungun

Bupati Simalungun Ucapkan Selamat Harlah ke-80 Kejaksaan Republik Indonesia

3 September 2025 | 22:55 WIB
Siantar - Simalungun

Bupati Simalungun Sambut Aksi Unjuk Rasa BEM STAI PB Perdagangan dengan Penuh Keramahan

3 September 2025 | 22:03 WIB
Regional

Panitia RPL Namaposo Sinode GKPS 2026 dilantik, St. Dr. Rudi Sinaga : “Pemuda jadi Garam & Terang”

2 September 2025 | 17:49 WIB
Nasional

AOE 2025 Ditutup, Pemkab Simalungun Raih Penghargaan Stand Terbaik Kategori Komunikatif

1 September 2025 | 10:14 WIB
Siantar - Simalungun

Di AOE 2025, Stand Kabupaten Simalungun Mendapat Sambutan Positif Dari Pengunjung

30 Agustus 2025 | 20:04 WIB
Siantar - Simalungun

Dukung GPM Serentak, Pemkab Simalungun Salurkan Beras Premium 69 Ton Lebih Kepada Masyarakat

30 Agustus 2025 | 19:59 WIB
Regional

Masper dan Muscablub DPC HIMAPSI Tebing Tinggi Berjalan dengan baik, Mhd Dheny Saragih Terpilih jadi Ketua 

30 Agustus 2025 | 18:34 WIB
Siantar - Simalungun

GMKI Siantar-Simalungun Mengecam Dan Mengutuk Keras Tindakan Refresif Personel Polri Yang Merenggut Nyawa Ojol Dalam Aksi Demonstrasi

29 Agustus 2025 | 15:51 WIB
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman

© 2020-2024 Aloling Simalungun

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi

© 2020-2024 Aloling Simalungun

rotasi barak berita hari ini danau toba