Aloling Simalungun
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman
Senin, 8 September 2025
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
No Result
View All Result
Aloling Simalungun
No Result
View All Result
  • SMSI
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
Home Inspirasi

Mamaku Tangguh

Oleh : Asmen,S.Pd.,MM

by Redaksi
21 April 2021 | 01:31 WIB
in Inspirasi
A A
ADVERTISEMENT
38
SHARES
48
VIEWS

“SUDAH Pak Mus duduk saja pak sambil ngobrol dengan bapak- bapak yang lain, biar kami yang muda- muda ini saja yang menyelesaikan tugas ini, pak “ kata seorang anak muda saat hendak menghidang makanan di acara Perwiritan malam itu.

Ketika salah seorang jamaah yang sudah berusia setengah baya ingin ikut campur membantu menghidang. Orang yang disebut Pak Mus tersebut adalah salah seorang tokoh masyarakat dan termasuk orang yang dihormati di kota ini.

Namun sudah menjadi kebiasaannya, ketika memasuki acara makan- makan atau jeda, beliau selalu “kedutan ingin cawe-cawe” ( Jawa : tak sabar ingin ikut bantu-bantu) dan tidak tenang rasanya bagi beliau kalau tak ikut bantu, baik di acara perwiritan, acara kenduri maupun acara lainnya.

Ternyata hal tersebut merupakan kebiasaan lama sejak kecil, sejak beliau masih di Sekolah Dasar atau SD. Beliau anak kedua dari empat bersaudara dengan si sulung seorang perempuan yang baru duduk di kelas I SLTP. Mereka saat itu tinggal di Perusahaan Perkebunan Pemerintah dan ayah mereka seorang buruh kasar pada perusahaan tersebut .

Tak tahu bagaimana ayah mereka meninggal dunia, yang mereka tahu beberapa bulan ayah :mereka sakit. Kepergian ayah mereka menjadi pukulan berat bagi keluarga, saat Mus baru duduk di kelas IV , satu adiknya di kelas I dan yang terkecil belum sekolah.

Ekonomi keluarga saat itu betul- betul gonjang –ganjing. Kondisi ekonomi masyarakat juga pada saat itu sangat susah, bahkan masyarakat hampir tidak dapat membeli beras, diantara mereka banyak yang mengkonsumsi jagung “ampok” ( Jawa jagung giling yang dimasak dicampur kelapa parut). Kondisi tersebut sungguh sangat sulit untuk mengharapkan bantuan orang lain, karena masing- masing keluarga memikirkan keadaan mereka yang sedang kesulitan.

Nasib baik, perusahaan menerima mama mereka bekerja pada perusahaan tersebut menggantikan posisi ayah mereka, meski penghasilan tidak sebesar yang diterima ketika ayah mereka masih hidup dan bekerja pada saat itu.

Yang paling menakjubkan adalah, tidak pernah mama mereka mengeluh atau menangis dalam menjalani keseharian hidupnya, meski mama mereka sudah banting setir untuk memenuhi kebutuhan perut lima orang dalam keluarga tersebut.

Kerut wajah letih selalu menyelimuti keseharian wanita tua tersebut, namun selalu menyisakan senyum kepada anak- anaknya. Tidak banyak kata yang meluncur dari mulutnya, kecuali ansihat- nasihat ringan untuk selalu berbuat baik. Pesan singkatnya selalu mengguratkan ketabahan agar dalam kondisi apapun dilarang mencuri dan menyusahkan orang lain.

Dan ketika tiba jadwal makan , orangtua kurus itu selalu belakangan dan mempersilakan semua anaknya untuk segera makan, dengan kata lain yang ia makaan adalah makanan sisa- sisa anaknya.

Kondisi makanan mereka juga apa adanya. Memang kadang merasa kasihan, sebagai “single parent”, mungkin di hati ingin mencari pendamping pengganti, namun keinginan itu di tepis ketika melihat anak- anak yang begitu banyak dan sudah beranjak dewasa, pasti akan menjadi masalah bagi bapak sambung nantinya.

Bisa jadi pertengkaaran kecil akan segera melebar yang menimbulkan penyesalan.
Dalam kondisi seperti itu, Mus kecil mencari jalan keluar membantu orangtua tunggalnya untuk sekedar menolong kedua adiknya yang selalu merasa kelaparan akibat kurangnya makanan di rumah mereka. Di setiap kesempatan ada kesibukan tetangga, ia selalu berusaha membantu, dengan harapan mendapat upah untuk kedua adik kecilnya.

Terutama jika ada orang yang hendak pesta, maka sepulang sekolah dia sudah berada di sana untuk bantu-bantu yang bisa dilakukannya.

Mulai dari cuci piring sampai menghidang. Demikian pula jika ada wirit malam Jum’atan atau kenduri khitanan, kirim do’a istilah awam. Dia sudah dapat dipastikan hadir dan bantu di sana. Dia juga tidak mau menerima pemberian gratis atau cuma- cuma.

Biasanya pemilik rumah tahu berterimakasih kepadanya dengan memberinya satu atau beberapa bungkus makanan pesta atau jeda wiritan.

Makanan tersebut dibawanya pulang dan diberikannya kepada kedua adiknya untuk dimakan.

Ia merasa sangat puas dan bahagia ketika kedua adiknya sudah merasa kenyang. Terbukti makanan tersebut selalu saja tersisa atau disisakan oleh kedua adiknya, yang mungkin juga memiliki perasaan untuk berbagi.

Nah, kebiasaan kecil yaitu suka membantu yang sederhana ini ternyata menjadi kebiasaan pula bagi Mus saat beliau sudah tua dan sudah menjadi orang penting.

Namun baginya hal tersebut tidak akan mengurangi marwahnya dalam hidup ini. Untuk itu ia akan terus lakukan, meski tidak sedikit orang tidak setuju dengan itu.

Yang pasti menolong anak yatim merupakan tanggung jawab kita semua. Menurut Rasul SAW, bahwa anak yatim adalah anak- anak kita yang kita titipkan kepada ibu- ibu mereka.

Menelantarkannya merupakan dosa besar dan kita danggap sebagai pendusta agama.
Untuk itu, sudah saatnya kita inventarisir mereka, lalu kita bantu dan santuni mereka, kita sapa mereka.

Mereka rindu seperti anak- anak orang lain yang selalu dituntun dan dibimbing oleh ayah- ayah mereka menuju tempat wisata, taman bermain, atau ngabuburit di Ramadhan.

Sungguh saya tidak bisa bayangkan jika yang menjadi anak yatim itu adalah anak saya.

Yang kehilangan bapak adalah anak saya, yang merindukan belaian itu seandainya anaka saya. Linang air mata ini taka da gunanya.

Jika ekskusi untuk memberi santunan tidak goyang juga saku anda. Karena mereka tidak butuh lagi air mata, bahkan air mata mereka sudah habis dibuang tak dibutuhkan lagi. (Seperti diceritakan Sudarlian kepada Penulis)

Asmen : S.Pd.,MM : Pengawas SMK Kemendikbud Sumatera Utara dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dolok Maraja

Tags: asmenmamakutangguh
Share15Tweet10SendShare
ADVERTISEMENT

Berita Terkait

Inspirasi

Pemuda GKPS Apresiasi Tugah-Tugah Pimpinan Sinode Nyanyikan Indonesia Raya & Hening Cipta Sebelum atau Sesudah Ibadah Minggu 17 Agustus 2025

by Redaksi
18 Agustus 2025 | 12:00 WIB
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Pemuda GKPS sungguh mengapresiasi kebijakan Pimpinan Sinode GKPS yang memberikan tugah-tugah (instruksi) kepada seluruh jemaat GKPS untuk...

Read more
Inspirasi

Amnesti-Abolisi Hasto dan Lembong:  Bukan Sekadar Maaf tapi Peluang Koreksi Hukum

by Redaksi
1 Agustus 2025 | 17:34 WIB
0

PEMBERIAN  amnesti dan abolisi kepada Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong dalam kasus menyeret nama mereka ke dalam pusaran polemik hukum,...

Read more
Inspirasi

Sudiahman Saragih : “Makna Pesta Olob-Olob adalah Bergembira, Bersyukur, Berterima Kasih Kepada Tuhan”

by Redaksi
20 Juli 2025 | 13:04 WIB
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Pesta Olob Olob memiliki makna bergembira, bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas masuk Injil ke Tanah...

Read more
Inspirasi

Tuan Rondahaim Saragih, Penerima Bintang Jasa Utama RI Layak Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 

by Redaksi
4 Juni 2025 | 20:30 WIB
0

Surat Terbuka Untuk Presiden Prabowo Subianto :  Yang Terhormat, Bapak Presiden Prabowo Subianto  Tuan Rondahaim Saragih, yang bergelar Raja Raya...

Read more

Discussion about this post

Berita Terbaru

Siantar - Simalungun

Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Kecamatan Bosar Maligas, Bupati Berpesan: Hormati dan Sayangi Orang Tua

6 September 2025 | 08:03 WIB
Regional

Pemko Tebing Tinggi Raih Penghargaan Apresiasi Pelaksanaan GPM Terbaik Sumut

4 September 2025 | 19:53 WIB
Siantar - Simalungun

Rapat Kegiatan Cegah Stunting Rumah Desa Sehat di Nagori Talun Rejo 

4 September 2025 | 13:14 WIB
Siantar - Simalungun

Sampaikan Bantuan Wapres RI kepada Korban Bencana Alam, Bupati Simalungun: “Saya Bertanggung Jawab atas Apa yang Terjadi di Simalungun

4 September 2025 | 09:52 WIB
Siantar - Simalungun

Bupati Simalungun Ucapkan Selamat Harlah ke-80 Kejaksaan Republik Indonesia

3 September 2025 | 22:55 WIB
Siantar - Simalungun

Bupati Simalungun Sambut Aksi Unjuk Rasa BEM STAI PB Perdagangan dengan Penuh Keramahan

3 September 2025 | 22:03 WIB
Regional

Panitia RPL Namaposo Sinode GKPS 2026 dilantik, St. Dr. Rudi Sinaga : “Pemuda jadi Garam & Terang”

2 September 2025 | 17:49 WIB
Nasional

AOE 2025 Ditutup, Pemkab Simalungun Raih Penghargaan Stand Terbaik Kategori Komunikatif

1 September 2025 | 10:14 WIB
Siantar - Simalungun

Di AOE 2025, Stand Kabupaten Simalungun Mendapat Sambutan Positif Dari Pengunjung

30 Agustus 2025 | 20:04 WIB
Siantar - Simalungun

Dukung GPM Serentak, Pemkab Simalungun Salurkan Beras Premium 69 Ton Lebih Kepada Masyarakat

30 Agustus 2025 | 19:59 WIB
Regional

Masper dan Muscablub DPC HIMAPSI Tebing Tinggi Berjalan dengan baik, Mhd Dheny Saragih Terpilih jadi Ketua 

30 Agustus 2025 | 18:34 WIB
Siantar - Simalungun

GMKI Siantar-Simalungun Mengecam Dan Mengutuk Keras Tindakan Refresif Personel Polri Yang Merenggut Nyawa Ojol Dalam Aksi Demonstrasi

29 Agustus 2025 | 15:51 WIB
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman

© 2020-2024 Aloling Simalungun

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi

© 2020-2024 Aloling Simalungun

rotasi barak berita hari ini danau toba