Aloling Simalungun
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman
Rabu, Maret 22, 2023
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
No Result
View All Result
Aloling Simalungun
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
ADVERTISEMENT
Home Inspirasi

Preman Berdaki & Preman Berdasi

Catatan: Imran Nst

Juni 25, 2021
in Inspirasi
Share on FacebookShare on Twitter

Lidah Melayu melafaskan Free Man menjadi preman. Dan, bila diartikan secara gamblang, maknanya identik dengan seseorang yang bebas/leluasa/merdeka dan tidak mau terikat dengan kebiasaan umum di lingkungannya.

Preman, sempat ramai diperbincangkan karena ada intruksi dari Kapolri kepada seluruh jajaran Polda untuk diteruskan ke seluruh Polres. Termasuk ke jajaran Polres se Sumatera Utara seperti Polres Siantar dan Simalungun juga agar menempa sisir untuk menyikat preman yang dianggap tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.

Tidak bisa lagi dipandang pakai kaca mata hitam saat udara mendung. Apalagi dipandang pakai mata tertutup kain hitam yang membuat pandangan jadi gelap. Tapi, memandang preman jangan pakai kaca mata kuda yang hanya bisa memandang ke depan tanpa melirik ke kiri, kanan atau atas dan bawah.

Baca juga

Ekspedisi Toba SMSI 2023: Menapak Sejarah Dana Toba Nan Indah

Ekspedisi Toba HPN 2023: Jangan Lengah Mempertahankan Geopark Kaldera Toba

Kalau dicermati beberapa hari terakhir, perbincangan masalah preman sempat bergelinjang meski terindikasi sudah mulai dingin bagai bubur baru masak yang sempat disajikan di dalam mangkuk. Tapi, hanya sebagian yang disantap dan masih banyak bersisa.

Padahal, diperbincangkannya masalah preman jelas bukan ingin membesar besarkan keberadaan preman meski ada sejumlah nama yang sudah besar bahkan melegenda sesuai zamannya. Seperti Kusni Kasdut, Mat Pelor, Joni Indo, Anton Medan dan lainnya.

Bukan pula karena preman banyak yang ditangkap kemudian masuk dan keluar. Bahkan setelah keluar tetap jadi preman dan semakin ganas. Kemudian, ada yang keluar, berhenti jadi preman yang tidak pernah mereka cita-citakan sejak kecil.

Tapi, karena cita-cita mereka dirampas preman, setelah besar terpaksa menjadi preman. Karena, melawan preman harus dengan cara preman juga. Apalagi muncul istilah bahwa sesama preman dilarang saling preman.

Kemudian, preman yang sempat malang melintang dan akhirnya meninggalkan dunia preman itu, ada ingin menjadi orang yang bermanfaat kepada sesama tanpa harus tampil seram dan menakutkan orang lain.

Misalnya, berusaha mencari nafkah menjadi penjual es cendol yang hasilnya lebih berkah untuk asupan anak istri di rumah kontrak yang sewanya yang malah tinggal sebulan lagi.

Namun, ketika dagangannya sepi dan penjual cendol harus menghadapi musim hujan, penghasilan untuk menutupi kebutuhan sejengkal perut dan berjengkal-jengkal perut anak istri jadi sulit. Apalagi untuk membayar kontrak rumah yang semakin mendesak.

Karena pening tujuh keliling dan kerut di kening semakin miring, akhirnya terpaksa jadi preman lagi. Berusaha mengintai sasaran pakai kelopak mata bagai merah saga. Tapi, tetap ada yang akhirnya bernasib sial karena kena sisir petugas. Sementara, sang istri bingung menjawab pertanyaan anak, “Ibu ayah kok tidak pulang?”.

Di sisi lain, tetap saja ada warga ciut berhadapan dengan preman yang dianggap lebih menakutkan dari hantu. Terbukti, sebagian masyarakat malah mengejar bahkan mencari hantu untuk meminta angka tebakan. Namun, karena angkanya sering meleset atau tidak jitu, hantu akhirnya terkekeh karena berhasil “mengkadali” manusia.

Sejatinya, kalau memaknai arti preman, preman itu sebenarnya bukan hanya berdaki karena sering terpanggang terik matahari jalanan sehingga kulitnya legam. Mengenakan celana beler dan berkaos oblong yang mungkin di selah pinggang menyelipkan belati.

Bagaimana tentang preman yang tampil necis pakai parfum dari Paris keluar masuk kantor pemerintah pakai jas dan berdasi? Penampilannya berwibawa dan logikanya lebih cerdas dari para sarjana yang lulus karena pelumas.

Kemudian, bagaimana dengan preman berseragam yang pistolnya di pinggang sengaja ditonjolkan supaya dilihat orang. Sementara, ada pistol yang pelatuknya dipicu tanpa perhitungan hingga akhirnya ada nyawa berpisah dengan raga?

Kawasan bebas asap rokok atau bebas sampah, banyak ditemukan. Tapi, kawasan bebas preman apa sudah ada?

Memberantas preman sampai ke akar-akarnya memang sangat positif. Tapi, preman, khususnya preman berdaki sebenarnya bukan sampah. Tapi, kalau memang dianggap sampah, bukankah masih bisa didaur ulang menjadi bahan bernilai ekonomis dan bermanfaat serta berarti untuk menghasilkan materi?

Memberantas preman yang dianggap sampah untuk didaur ulang sangat positif kalau tidak hanya sekedar musiman. Apalagi hanya musim paceklik seperti saat pandemi Covid-19 yang sekarang sedang menjepit dan membuat orang menjerit.

Tapi, mengantisipasi munculnya preman-preman baru yang datang dari situasi kepepet karena sejengkal perut dan berjengkal-jengkal perut anak istri di rumah kontrakan yang sewanya tinggal sebulan, tentu sangat amat positif.

Lantas, bagaimana dengan preman berdasi pakai jas dengan sepatu berkilat serta yang mengenakan seragam? Mereka ada di antara suara-suara para petinggi yang jabatan. Baik itu petinggi negeri atau petinggi kota yang sebenarnya lebih berbahaya dari preman berdaki?

Sekarang, di negeri beta yang katanya bijak bestari, berita pertandingan sepakbola yang ditonton orang melalui siaran langsung sampai begadang, lebih tranding dibicarakan dibanding soal preman.

Tapi, perlu ingatkan, soal preman tetap layak disajikan media dengan hangat. Hangat seperti serabi yang diolah tanpa bahan kimia supaya tetap asli. Hanya saja, harus tetap waspada karena preman selalu mengintai merampas serabi! (Penulis Redaktur Pelaksana Siantar 24 Jam)

Tags: berdakipremanpremanberdasi
Share130Tweet81Share33

Related Posts

Ekspedisi Toba SMSI 2023: Menapak Sejarah Dana Toba Nan Indah

by Redaksi
Februari 13, 2023
0

DANAU TOBA ternyata bukan hanya milik kita orang Indonesia. Danau yang berada di tengah Provinsi Sumatera Utara ini ternyata juga...

Ekspedisi Toba HPN 2023: Jangan Lengah Mempertahankan Geopark Kaldera Toba

by Redaksi
Februari 3, 2023
0

DUNIA mengetahui Danau Toba telah menjadi perhatian internasional. Keindahannya tak bisa dipungkiri. Betapa tidak, Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global...

Catatan 2022 Tentang Siantar Menuju 2023

by Redaksi
Januari 1, 2023
0

Tahun 2023 meninggalkan berbagai kata tentang tahun 2022 yang dapat dirangkai sebagai catatan untuk digaris bawahi menjadi sebuah cermin. Namun,...

Napak Tilas 2022 untuk Pemerhati Simalungun

by Redaksi
Desember 30, 2022
0

UNTUK ketiga kalinya sejak 10 tahun Rondahaim, Raja Raya tidak disetujui Presiden RI menjadi Pahlawan Nasional yang diumumkan setiap awal...

Cath Lab Jantung RSUD Djasamen Saragih Bukan “Kaleng Kaleng”

by Redaksi
Desember 18, 2022
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Cath Lab atau Laboratorium Kateterisasi dan Intervensi Jantung RSUD Djasamen Saragih merupakan satu-satunya di luar rumah sakit...

Bahasa Batak Dalam Kehidupan Ibadah HKBP

by Redaksi
November 23, 2022
0

Ibadah tidak terlepas dari penggunaan bahasa baik dalam tata ibadah, nyanyian, serta doa.HKBP sejak berdirinya menggunakan bahasa batak sebagai bahasa...

Discussion about this post

Recommended

Menag Yaqut rilis edaran pencegahan Covid-19 saat Natal, ini ketentuan lengkapnya

Desember 3, 2021

Baru Selesai Pakai Sabu, Coki Pardede Ditangkap Saat Masih Ngefly?

September 2, 2021

Popular Post

  • Paheian (Busana) Adat Simalungun

    1635 shares
    Share 674 Tweet 400
  • Maling Sepatu Nyaris Dimassakan Warga

    905 shares
    Share 362 Tweet 226
  • Ternyata Maruli Wagner Damanik Calon Bupati Simalungun Paling Kaya

    761 shares
    Share 304 Tweet 190
  • H Anton Achmad Saragih : Saya Memang Abangnya DR JR Saragih SH MM

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Drs Djomen Purba : Banyak Kenangan dengan Edwin Bingei Purba Siboro

    561 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman

© 2020-2022 Aloling Simalungun

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi

© 2020-2022 Aloling Simalungun

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia