Aloling Simalungun
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman
Minggu, April 2, 2023
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
No Result
View All Result
Aloling Simalungun
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi
ADVERTISEMENT
Home Inspirasi

Antara 1001 Usulan & 1001 Malam

Catatan: Imran Nasution

April 18, 2022
in Inspirasi
Share on FacebookShare on Twitter

Masyarakat Siantar, apalagi masyarakat kelas sendal jepit tentu tidak memahami tentang “1001 Usulan”. Karena yang memahaminya hanya kalangan tertentu dari lingkungan Pemko Siantar. Itupun yang mengurusi soal perencanaan pembangunan Siantar 2023 mendatang.

Pastinya, tentang “1001 Usulan” yang mencuat bulan lalu dan mungkin nyaris terlupa itu, merupakan aspirasi masyarakat melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan. Kemudian, diusung lagi ke tingkat kecamatan. Baik berbentuk pembangunan fisik maupun non fisik.

Selanjutnya, pada Maret 2022 lalu, disampaikan kepada Pemko Siantar dan dikumpul melalui Musrenbang Rencana Kerja Pimpinan Daerah (RKPD) di tingkat kota tahun 2022 dengan tema, “Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”. Kemudian, akan ditindaklanjuti menjadi pembangunan dengan menggunakan dana APBD Siantar 2023.

Baca juga

“Kaum Muda Cair dan Fleksibel dalam Beragama”

Ekspedisi Toba SMSI 2023: Menapak Sejarah Dana Toba Nan Indah

Perlu diketahui, “1001 Usulan” itu berbeda dengan “1001 Malam” yang identik dengan kota Bagdad di Irak sebagai “Negeri 1001 Malam”, berdiri tahun 762 silam. Menyimpan banyak budaya dan melahirkan para pemikir. Bahkan, karena menjadi tonggak sejarah terhadap disain sebuah kota, pernah disebut kota paling beradab di muka bumi.

Tapi, itu dahulu kala. Akibat kejamnya perang, bombardier tentera AS di masa rezim Sadam Husein membuat pesona Negeri 1001 malam itu hilang. Gemerlap Bagdad meredup. Bahkan, saat ini identik sebagai kota tak beradab karena kasus kriminalnya tertinggi di dunia.

Sekarang, dengan adanya abraksi tentang “1001 Malam” dengan “1001 Usulan”, berarti membahas “Negeri 1001 Malam” Bagdad yang dibelah sungai Tigris tidak penting. Lebih penting membahas “1001 Usulan” karena berkaitan langsung dengan kota Siantar yang dibelah sungai Bah Bolon.

Pada suatu kesempatan, temannya teman saya teringat dengan Musrenbang tingkat kelurahan. Dihadiri pejabat tingkat RT/RW, paling banter Camat atau mewakili. Berlangsung di kantor kelurahan. Masyarakat sebagai peserta duduk di kursi kayu, disajikan kue atau roti dan air mineral ala kadarnya.

Dari Musrenbang Kelurahan, usulan digiring ke Musrenbang Kecamatan yang dihadiri Camat, anggota dewan dan Plt Wali Kota atau diwakilkan. Lokasi dan kue yang disajikan tentu lebih baik dibanding dari Musrenbang tingkat kelurahan .

Pada acara pembukaan, Camat memaparkan berapa banyak usulan dari Musrenbang sejumlah kelurahan. Selanjutnya, anggota dewan melalui sambutannya menekankan agar Musrenbang tidak hanya acara rutinitas tahunan. Artinya, usulan masyarakat harus dicermati dengan seksama untuk kemudian dibawa ke Musrenbang tingkat kota.

Pastinya, suasana Musrenbang tingkat kelurahan dan kecamatan yang digelar di ruangan tanpa AC, berbeda dengan Musrenbang tingkat kota yang berlangsung di ruangan ber AC, lengkap dengan kue kotak dan nasi kotak berkualitas.

Namun, tentang 1001 Usulan yang sudah diverifikasi dan divalidasi tentu akan terlupa kalau tidak diingat-ingatkan meski banyak akan dibuang kalau tidak punya benang merah dengan visi dan misi Wali Kota “Sehat, Sejahtera dan Berkualitas”.

Apalagi besaran APBD Siantar 2023 terbatas dan tidak mampu menampung semua usulan.

Sebenarnya dan bukan mengada-ada, antara 1001 Malam dengan 1001 Usulan, jelas tidak punya benang merah atau hubungan meski bisa dihubung-hubungkan. Dan, antara keduanya bisa saling bernasib serupa. Sama-sama lenyap akibat suatu keinginan yang dipaksa.

Kalau gemerlap Bagdad sebagai Negeri 1001 Malam telah lenyap dengan gencarnya bombardier, 1001 Usulan yang berasal dari rakyat (butonup) juga berpotensi dan sangat memungkinkan lenyap juga ditimpa gencarnya usulan pejabat. Termasuk harus mengedepankan visi dan misi Wali Kota (topdown) sebagai hutang politik.

Selain itu, bukan mustahil para wakil rakyat lupa dengan apa yang pernah diketahui melalui Musrenbang pada bulan Maret 2022 lalu itu. Ditambah lagi adanya pokok pikiran (Pokir) para personel di lembaga legislatif untuk ditampung pada APBD Siantar 2023 mendatang.

Memang, lain padang lain belalang. Analoginya, lain Wali Kota lain visi dan misi sebagai hutang politik untuk direalisasikan, karena memang punya pandangan berbeda dalam memajukan kota sesuai sisi pandang masing-masing.

Lebih simpelnya lagi, kalau Wali Kota sebelumnya yang masa jabatannya telah berakhir, punya visi dan misi “Mantap, Maju Jaya,”. Sekarang, Plt Wali Kota yang akan menjadi Wali Kota setelah defenitif, ”Sehat, Sejahtera, Berkualitas”.

Namun, meski berbeda, bukan hal haram atau tak perlu gengsi melanjutkan program sebelumnya yang sudah baik untuk diolah Wali Kota pengganti menjadi lebih baik lagi. Sehingga, ego memang harus dikesampingkan demi kepentingan bersama. Karena, belum tentu apa yang akan dilakukan Wali Kota sekarang semuanya benar apalagi semuanya baik.

PENUTUP

Kalau 1001 usulan lebih dari setengah yang dibuang apalagi anggaran dalam APBD 2023 sangat terbatas, muncul pertanyaan, efektifkah Musrenbang yang dilakukan melalui tingkat kelurahan, kecamatan dan tingkat kota yang telah menghabiskan dana itu?.

Memang, Musrenbang harus dilakukan sesuai amanah UU No 25 tahun 2004 dan UU No 23 tahun 2014. Tapi, bagaimana caranya agar usulan dari tingkat kelurahan dan kecamatan tidak asal tamping hingga akhirnya banyak dibuang masuk tong sampah.

Artinya, perlu formulasi baru agar usulan tidak banyak terbuang dan rakyat tidak tanda tanya dikemanakan usulan mereka setelah mengetahui tidak dialokasikan pada APBD 2023?.

Kalau tidak ada formulasi baru dan masih tetap menggunakan teori lama “asal tampung”, berarti Musrenbang dapat disebut serimonial belaka. Sehingga, antara “1001 Usulan” setali tiga uang dengan “1001 Malam”. Karena, akan sama-sama hilang ditelan waktu. (Penulis, Alumni Fisip Komunikasi UISU Medan)

Tags: 1001malamantara1001dengan
Share124Tweet78Share31

Related Posts

“Kaum Muda Cair dan Fleksibel dalam Beragama”

by Redaksi
Maret 28, 2023
0

Jakarta, Aloling Simalungun Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) bekerjasama dengan Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) menyelenggarakan dua putaran penelitian...

Ekspedisi Toba SMSI 2023: Menapak Sejarah Dana Toba Nan Indah

by Redaksi
Februari 13, 2023
0

DANAU TOBA ternyata bukan hanya milik kita orang Indonesia. Danau yang berada di tengah Provinsi Sumatera Utara ini ternyata juga...

Ekspedisi Toba HPN 2023: Jangan Lengah Mempertahankan Geopark Kaldera Toba

by Redaksi
Februari 3, 2023
0

DUNIA mengetahui Danau Toba telah menjadi perhatian internasional. Keindahannya tak bisa dipungkiri. Betapa tidak, Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global...

Catatan 2022 Tentang Siantar Menuju 2023

by Redaksi
Januari 1, 2023
0

Tahun 2023 meninggalkan berbagai kata tentang tahun 2022 yang dapat dirangkai sebagai catatan untuk digaris bawahi menjadi sebuah cermin. Namun,...

Napak Tilas 2022 untuk Pemerhati Simalungun

by Redaksi
Desember 30, 2022
0

UNTUK ketiga kalinya sejak 10 tahun Rondahaim, Raja Raya tidak disetujui Presiden RI menjadi Pahlawan Nasional yang diumumkan setiap awal...

Cath Lab Jantung RSUD Djasamen Saragih Bukan “Kaleng Kaleng”

by Redaksi
Desember 18, 2022
0

P.Siantar, Aloling Simalungun Cath Lab atau Laboratorium Kateterisasi dan Intervensi Jantung RSUD Djasamen Saragih merupakan satu-satunya di luar rumah sakit...

Discussion about this post

Recommended

Pemko Siantar Gelar Coffee Morning Samakan Persepsi Sukseskan Pilkada

November 26, 2020

Pimpinan OPD Pemko Siantar Tandatangani Perjanjian Kinerja Tahun 2021

Februari 16, 2021

Popular Post

  • Paheian (Busana) Adat Simalungun

    1653 shares
    Share 682 Tweet 405
  • Maling Sepatu Nyaris Dimassakan Warga

    905 shares
    Share 362 Tweet 226
  • Ternyata Maruli Wagner Damanik Calon Bupati Simalungun Paling Kaya

    761 shares
    Share 304 Tweet 190
  • H Anton Achmad Saragih : Saya Memang Abangnya DR JR Saragih SH MM

    663 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Drs Djomen Purba : Banyak Kenangan dengan Edwin Bingei Purba Siboro

    564 shares
    Share 226 Tweet 141
  • Redaksi
  • Policy
  • Terms
  • Pedoman

© 2020-2022 Aloling Simalungun

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Regional
  • Siantar – Simalungun
  • Editorial
  • Ise Do Ham
  • Entertainment
  • Wisata
  • Inspirasi

© 2020-2022 Aloling Simalungun

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia